5 (Lima)
Definisi & Analisa Definisi Komunikasi Massa
a. Menurut
Bittner
Definisi
komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner
(Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni:
komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a
mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat
diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi
sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat
akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang,
jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media
komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi-
keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya
disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi
massa adalah film bioskop.
b. Menuru Gebner
Definisi
komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain,
yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically
and institutionally based production and distribution of the most broadly
shared continous flow of messages in industrial societes”. (Komunikasi massa
adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus
pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia
(rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999). Dari definisi
Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa
pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada
khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya
harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak
dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan
suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh
masyarakat industri.
c. Menurut
Meletzke
Definisi
komunikasi massa dari Meletzke berikut ini memperlihatkan massa yang satu arah
dan tidak langsung sebagai akibat dari penggunaan media massa, juga sifat
pesannya yang terbuka untuk semua orang. Dalam definisi Meletzke, komunikasi
massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan
secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu
arah pada publik yang tersebar (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala,
dalam Karlinah. 1999). Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai
pihak penerima pesan tidak berada di suatu tempat, tetapi tersebar di berbagai
tempat.
d. Menurut
Freidson
Definisi komunikasi
massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu
kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari
berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian
khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya
alat-alat khusus untuk menyampaikan komuniaksi agar komunikasi itu dapat
mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan
masyarakat. (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
Bagi Freidson,
khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah sejumlah
populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan
masyarakat. Artinya pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang
tertentu, melainkan untuk semua orang. Hal ini sesungguhnya sama dengan istilah
terbuka dari Meletzke. Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa lain
yaitu dengan adanya unsur keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan
dapat mencapai pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai
lapisan masyarakat. Karena dalam proses komunikasi massa ada sifat keserempakan
dalam penerimaan pesan.
e. Menurut
Wright
Wright
mengemukakan definisinya sebagai berikut: “This new form can be distinguished
from older types by the following major characteristic: it is directed toward
relatively large, heterogeneus, and anonymous audiences; messages
aretransmitted publicly, often-times to reach most audience member
simultaneously, and are transeint in character; the communicator tends to be,
or to operate whitin, a complex organization thet may involve great expense”
(Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
Menurut Wright,
bentuk baru komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena
memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang
relatif besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka,
seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secaraserentak, bersifats ek ila
s (khusus untuk media elektronik, seperti siaran radio siaran dan televisi).
Seperti halnya Gerbner yang dikemukakan bahwa komunikasi massa itu akan
melibatkan lembaga, maka Wright secara khusus mengemukakan bahwa komunikator
bergerak dalamorganisasi yang kompleks.
No comments:
Post a Comment