EFEK MEDIA MASSA TERHAP BUDAYA
Media
merupakan hasil perkembangan ilmu dan teknologi, sebagai bentuk penguasaan
manusia terhadap sunnatullah yang menguasai alam. Eksistensinya
dalam kehidupan manusia memiliki implikasi sosial, yang juga berkaitan dengan sunnatullah yang menguasai kehidupan manusia
sebagai makhluk sosial. Justru itu hukum-hukum Tuhan yang berkaitan dengan
media dan terutama media massa, harus dipahami dan dikuasai, agar kehadiran
media massa bermanfaat bagi manusia dalam menopang agama, kebudayaan, dan
peradabannya. Justru itu media sangat penting dan memiliki urgensi bagi
kehidupan, terutama media massa yang dapat menjangkau khalayak yang banyak
(massa) dengan cepat.
Kehadiran media massa tentunya memiliki
warna tersendiri bagi kehidupan kita, juga menimbulkan efek yang berbeda-beda.
Kita memiliki perasaan positif atau negatif pada media tertentu. Di Amerika
orang melihat kecintaan anak-anak pada televisi, yang ternyata lebih sering
menyertai mereka dari pada orang tua mereka. Televisi juga terbukti lebih
dipercaya daripada keduanya. Itu di Amerika. Di Indonesia, penelitian penulis
kepada tokoh-tokoh politik membuktikan buku sebagai media terpercaya, disusul
radio, dan surat kabar, dan yang paling tidak dapat dipercaya adalah televisi.
Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada media massa tertentu mungkin erat
kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut, boleh jadi
faktor isi pesan mula-mula amat berpengaruh, tetapi kemudian jenis media itu
yang diperhatikan apapun yang disiarkannya.
Adapun beberapa pembahasan dalam makalah
yang berjudul efek media massa bagi budaya antara lain: Pengertian efek dan
pengertian media massa, kemudian sejarah perkembangan media massa, jenis-jenis
dan fungsi media, serta efek media massa terhadap budaya.
1.
Pengertian
Efek dan Media Massa
Efek menurut bahasa berarti akibat,
pengaruh. Sedangkan media massa menurut bahasa berarti alat (sarana) komunikasi
masyarakat seperti koran, majalah, televisi, radio, film, poster, spanduk. Media massa sangat berhubungan dengan
komunikasi massa, karena salah satu keistimewaan dari komunikasi massa adalah
pemanfaatan saluran atau media massa semaksimal mungkin. Adapun beberapa
pengertian komunikasi massa adalah :
1.
Komunikasi massa
adalah proses untuk memproduksi dan mensosialisasikan atau membagi
pesan/informasi dari sebuah sumber kepada sasaran penerima.
2.
Komunikasi massa
merupakan komunikasi satu arah yang merupakan kebalikan dari komunikasi tatap
muka antarpribadi yang dua arah.
3.
Komunikasi massa
adalah suatu rangkaian aktivitas atau proses yang dimotori oleh komunikator
yang secara profesional menggunakan teknologi pembagi untuk menyebarluaskan
pesan-pesan melintasi jarak/ruang untuk mempengaruhi audiens yang luas.
Komunikasi massa adalah bentuk komunikasi
yang menggunakan saluran (media) untuk menghubungkan komunikator dengan
komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal jauh, sangat
heterogen, dan menimbulkan efek-efek tertentu.
Media massa merupakan istilah yang
digunakan untuk mempertegas kehadiran suatu kelas, seksi media yang dirancang
sedemikian rupa agar dapat mencapai audiens yang sangat besar dan luas (yang
dimaksudkan dengan besar dan luas adalah seluruh penduduk dari suatu
bangsa/negara). Pengertian media massa ini makin luas penggunaannya sehubungan
dengan lahirnya percetakan oleh Guttenberg di abad pertengahan dan disusul oleh
penemuan radio yang melintasi lautan Atlantik pada 1920, dan terakhir dengan
perkembangan jaringan radio, televisi, meluasnya sirkulasi surat kabar dan
majalah serta internet yang berhubungan dengan massa.
Kini dengan kemajuan teknologi komunikasi,
semakin banyak orang yang menggantungkan hidup pada media sehingga teknologi
media sangat mempengaruhi audiens, misalnya dalam teori technological determinism yang diperkenalkan oleh Marshall
McLuhan (1911-1980). Kata teori ini, keyakinan bahwa pengembangan teknologi
sangat menentukan perubahasan sosial dan kultural, karena teori ini menerpa
kita dari segala penjuru. Media seolah mendorong rasio dan perasaan kita untuk
bagaimana mengalami dunia.
Marshall McLuhan menbagi dua jenis media
sebagaimana dijelaskan dalam bukunya Understanding
Media yang mengemukakan bahwa
kita dapat membagi media berdasarkan tingkat pengaruhnya kepada audiens, dan
tingkat partisipasi audiens terhadap media. Adapun dua tipe media yaitu :
1.
Hot media : adalah media yang mempunyai pengaruh sangat besar
terhadap manusia melalui persepsi sensorisnya,bahkan hanya menggunakan satu
sensoris atau sensoris tunggal saja seperti melalui cahaya/mata dan
suara/telinga. Contohnya fotografi, radio, dan film movie.
Cool media :
adalah jenis media yang selalu melibatkan lebih sedikit stimulus. Karena
audiens mengakses media ini, maka mereka harus berusaha lebih aktif untuk
berpartisipasi misalnya dengan memanfaatkan semua sensoris secara serentak agar
dapat memahami semua informasi yang mereka terima. Contohnya televisi, forum
seminar, film kartun, dan telepon.
2.
Sejarah
Perkembangan Media
Sekurang-kurangnya ada empat catatan
historis tentang perkembangan media yakni: Pertama, era masyarakat tribal the tribal age. Di era ini,
komunikasi manusia dimediasi melalui komunikasi lisan oral communication karena masyarakat umumnya terikat
dengan budaya lisanoral culture sehingga
yang berperan disini ialah storytelling yang mengandalkan keterlibatan
pemikiran intuitif dan historis. Ada empat karakteristik komunikasi lisan,
yaitu :
1.
Mengandalkan emosi
di saat komunikasi lisan, terutama pada waktu mendengarkan sense of hearing, diiringi
rangkulan tangan serta kecupan di kening atau hidung, dan selalu berusaha
menciptakan suasana batin yang aman.
2.
Komunikasi
antarpersonal sangat mengutamakan keterlibatan encouranges high involvement, misalnya menyatakan sikap simpati
dan empati kepada sesama.
3.
Memotivasi pendengar
bahwa apa yang diceritakan itu penting importance
of stories.
4.
Komunikasi selalu
memperhatikan interaksi personal.
Kedua, era masyarakat tulis the age of literacy. Di era ini,
komunikasi manusia dimediasi oleh tulisan yang dibangun berdasarkan
prinsip-prinsip bangunan logika. Ada empat karakteristik dasar dari era
masyarakat tulis, yakni:
1.
Sangat didominasi
oleh komunikasi visual.
2.
Mendorong
permenungan pribadi ketimbang melibatkan kelompok.
3.
Memperkenalkan
logika.
4.
Matematika, sains,
dan filsafat.
Ketiga, era percetakan the print age. Di era ini,
komunikasi antarmanusia menekankan pada cetakan visual yang berpusat pada
galaksi Guttenberg, di sini peranan mata sangat dominan, status sains
diperhitungkan, serta munculnya sikap individual.
Keempat, era elektronika the electronic age, yang
menekankan pada image visual.
Era ini diawali dengan terbentuknya kesadaran dan pengalaman hidup dengan
prinsip global village.
Pada era ini, televisi merupakan media yang sangat dominan karena melibatkan
semua sensori manusia (persepsi, sikap, stereotip, pikiran, perasaan, emosi,
tindakan). Setelah revolusi telekomunikasi bertumbuh pesat yang mendorong dan
mengubah peran teknologi media, maka studi komunikasi manusia juga mengalami
revolusi yang sangat cepat, dan peranan media dianggap penting untuk dimasukkan
dalam model proses komunikasi manusia. Peranan media, dengan dukungan teknologi
telekomunikasi, ternyata sangat membantu, memudahkan, mempercepat, memperluas
peluang bagi sumber yang mengirimkan dan bertukar informasi kepada audiens.
3.
Jenis-Jenis
dan Fungsi Media Massa
Orang-orang yang hidup dalam suatu
masyarakat kadang kala melupakan bahwa banyak pelajaran yang mereka peroleh
lewat media. Tatkala surat kabar mulai dikenal, media ini berperan sebagai
sumber berita utama bagi peristiwa-peristiwa dunia. Seluruh generasi manusia
membentuk pendapat mereka tentang masalah-masalah dunia sebagai hasil dari apa
yang mereka pelajari selain melalui surat kabar, film, televisi, dan
majalah-majalah. Mengingat media mampu memberikan informasi secara efektif. Untuk itu adapun jenis-jenis media
massa dan fungsinya antara lain :
1.
Jenis-jenis media
massa
1.
Media Cetak
Media Cetak adalah media yang terdiri dari lembaran
kertas yang tertulis dengan sejumlah kata, kalimat, gambar, dan wacana yang
ditata rapi serta berisikan berbagai macam informasi-informasi, ilmu
pengetahuan dan teknologi, hiburan, tips, lapangan pekerjaan, bisnis, aspirasi,
opini, promosi dan juga mengenai kejadian di dalam dan luar negara. Contoh: a. Surat kabar, majalah, dan buku teks.
2.
Media Elektronik
Media Elektronik adalah sarana komunikasi yang
mempergunakan peralatan elektronik sebagai perantara dalam penyampaian
informasi. Contoh: Televisi, radio, handphone, internet, dan laptop.
3.
Media Online
Media Online adalah sarana komunikasi yang
mempergunakan jaringan antar computer yang saling berkaitan. Contoh: Email, world wide web, facebook.
2.
Fungsi media massa
Adapun beberapa fungsi media massa adalah sebagai berikut
:
1. Sebagai
sarana informasi.
Dengan adanya media kita dapat mengetahui
kejadian yang terjadi disekitar kita. Dengan adanya media sebagai sumber
informasi, maka kita akan mengetahui apa-apa saja masalah yang terjadi saat
ini.
2. Sebagai
sarana pendidikan
Media massa juga dapat memberikan
informasi yang membantu kita untuk dapat pengetahuan yang lebih baik. Misalnya
dengan adanya media majalah, buku, internet semua media itu dapat digunakan
sebagai salah satu sumber informasi yang kita dapatkan dalam mendapatkan
pendidikan.
3. Sebagai
sarana hiburan
Dengan banyak membaca/melihat informasi
dari media massa, terutama dalam beberapa jenis tayangan tertentu
(infotainment, hiburan), kita bisa menjadi rileks dan merasa terhibur.
4. Sebagai
sarana sosialisasi
Media juga dapat digunakan untuk menyebarkan ide,
kebijakan dan aturan-aturan baru yang ada di masyarakat. Dengan mengkonsumsi
informasi media massa secara tidak langsung, kita juga terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam masyarakat.
4.
Efek
Media Massa Terhadap Budaya
Globalisasi budaya meningkatkan
kontak lintas budaya namun diiringi dengan berkurangnya keunikan komunitas yang
dulunya terisolasi. Globalisasi juga merubah cara pandang sekolompok manusia
maupun individu tentang pola berperilaku, pola berpakaian, pola kerja, dan lain
lain. Hal ini karena masuknya pengaruh dari luar Indonesia. Sehingga saat ini,
mayoritas penduduk Indonesia mulai ikut-ikutantrend asing. Salah satunya cara berbusana,
tidak dapat dipungkiri lagi bahwa gaya berbusana di Indonesia sudah mengikuti trend barat. Seperti yang kita ketahui bahwa
dahulu Indonesia sangat sopan dalam berbusana, akan tetapi pada saat ini sudah
banyak pria maupun wanita menggunakan pakaian ketat, celana di atas lutut, baju
di atas pusar. Hal tersebut menegaskan bahwa kebudayaan di Indonesia telah
terglobalisasi oleh pengaruh luar.
Kontak tidak langsung
dapat terjadi melalui alat-alat elektronik atau alat komunikasi massa, seperti
televisi, radio, internet, film, majalah, dan surat kabar. Akan tetapi,
pengaruh dari kontak ini terhadap perubahan sosial-budaya belum sepenuhnya
benar. Misalnya, perubahan pola hidup akibat pengaruh televisi. Jika
sebab-sebab perubahan sosial bersumber pada masyarakat lain, hal ini terjadi
karena kebudayaan dari masyarakat lain tersebut telah memberikan pengaruhnya.
Hubungan yang dilakukan
antara dua masyarakat yang berbeda memiliki kecenderungan menimbulkan pengaruh
timbal balik. Jika hubungan tersebut dilakukan melalui saluran alat-alat
komunikasi, ada kemungkinan pengaruh tersebut hanya datang dari satu pihak saja,
yaitu dari masyarakat pengguna alat-alat komunikasi yang bersangkutan. Jika
pengaruh dari masyarakat tersebut diterima dan tidak melalui cara-cara paksaan,
hasilnya dinamakan demonstration
effect. Proses pengadaptasian suatu kebudayaan baru cenderung lebih kuat
dan lebih cepat sehingga budaya tradisional setiap masyarakat mulai
ditinggalkan tidak menutup kemungkinan akan dilupakan.
Berikut merupakan
proses-proses perubahan sosial budaya yang sering terjadi dalam kehidupan
masyarakat.
1) Akulturasi
Akulturasi adalah
pertemuan unsur-unsur dari berbagai kebudayaan yang berbeda yang diikuti dengan
pencampuran unsur-unsur tersebut. Misalnya proses pencampuran dua budaya atau
lebih yang saling bertemu dan saling mempengaruhi.
Biasanya ditandai dengan
perubahan budaya maupun kebiasaan dalam masyarakat. Norma masyarakat yang
sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang bertindak perlahan-lahan berubah
menjadi tidak dipedulikan lagi. Misalnya kebiasaan memberikan salam dan mencium
tangan pada orang tua sudah pudar di kalangan generasi muda.
Budaya atau kebiasaan
pada masyarakat seperti memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua
sudah pudar di kalangan generasi muda sebagian besar disebabkan oleh masuknya
budaya Barat.
Akulturasi dapat terwujud
melalu kontak budaya yang bentuknya bermacam-macam, antara lain sebagai
berikut:
a) Kontak sosial dapat terjadi pada seluruh lapisan
masyarakat, sebagian masyarakat, atau bahkan antarindividu dalam dua
masyarakat. Kehadiran teknologi misalnya, tentu berbeda dengan kehadiran
seorang ulama dan kehadiran seorang psikolog dengan kehadiran seorang ahli
ekonomi.
b) Kontak budaya dapat terjadi dalam suasana bersahabat
atau suasana bermusuhan.
c) Kontak budaya dapat terjadi antara kelompok yang
menguasai dan dikuasai dalam seluruh unsur budaya, baik dalam segi ekonomi,
bahasa, teknologi, kemasyarakatan, agama, kesenian maupun ilmu pengetahuan.
d) Kontak budaya dapat terjadi antara masyarakat yang
jumlah warganya banyak atau sedikit.
e) Kontak budaya dapat terjadi dalam tiga wujud budaya,
baik sIstem budaya, sIstem sosial, maupun unsur-unsur budaya fisik.
Hasil proses akulturasi
budaya lebih didasarkan pada kekuatan setiap budaya. Semakin kuat suatu budaya
maka semakin cepat memengaruhi budaya lainnya.
2) Asimilasi
Asimilasi adalah suatu
proses penyesuaian atau peleburan sifat-sifat asli yang dimiliki oleh suatu
masyarakat dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Proses asimilasi dapat berjalan cepat
maupun lambat, tergantung pada berbagai faktor berikut:
a) Toleransi
Toleransi adalah suatu
sikap menghargai, membiarkan dan memberikan hak berkembang suatu pendirian yang
berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Jika sikap toleran tinggi,
maka akan memmungkinkan proses asimilasi berjalan lancar tanpa hambatan. Sifat
toleransi juga dapat mempercepat berkembangnya proses globalisasi budaya di
Indonesia.
b) Ekonomi
Kedudukan ekonomi dalam
suatu sistem sosial dapat memengaruhi jalannya asimilasi. Sebagai contoh, jika
dalam suatu masyarakat terdapat kelompok ekonomi yang bermaksud menguasai
kehidupan ekonomi kelompok lain, asimilasi akan sulit dijalankan. Hal yang sama
juga terjadi jika dalam suatu kelompok masyarakat terjadi diskriminasi.
c) Simpati
Simpati adalah
keterlibatan perasaan dari satu kelompok sosial budaya kepada kelompok budaya
lainnya, didalamnya terkandung aspek kepedulian atau keikutsertaan merasakan
perasaan kelompok masyarakat lain, yaitu perasaan senang, sedih, bangga,
bahagia, maupun haru. Sifat simpati ini dapat mempercepat proses globalisasi
budaya, karena seseorang secara sukarela akan merasakan perasaan suatu perasaan
seseorang lainnya dalam kondisi tertentu.
3) Sikap
Meniru
a)
Meniru perilaku yang buruk
Banyak sekali adegan
dalam film Barat yang tidak sepatutnya dicontoh oleh kaum muda. Misalnya,
perkelahian antarpelajar dan adegan-adegan kekerasan lainnya serta pelajar yang
terintimidasi atau sering ejek dan diganggu dalam sekolah, sifat tawuran dan
saling mengejek Antara sesama pelajar di Indonesia sudah sering terjadi
belakangan ini, padahal kalau kita lihat pada masa-masa lalu tidak ada yang
namanya tawuran maupun saling mengejek Antara pelajar di Indonesia.
b) Meniru
Idola
Seseorang yang
mengidolakan suatu tokoh seperti aktris/aktor atau penyanyi, pasti ingin sama
persis menjadi seperti idolanya, setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian.
Cara berpakaian para aktris/aktor atau penyanyi dari barat (luar Indonesia)
sangat bertentangan dengan cara berpakaian di Indonesia bahkan ada yang bahkan
dianggap tak lazim bahkan mungkin dapat dikatakan “gila”. Tapi semua itu seolah
tak berarti dan tak diindahkan oleh kaum muda di Indonesia, dan tetap diikuti.
c) Cara
Berpakaian
Barat yang identik dengan liberalism
dengan kata lain penuh kebebasan dalam berpakaian, sangat bebas dalam
berpakaian. Dan karena tren pakaian dunia berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara berpakaian bangsa
Barat pun perlahan masuk dalam budaya kita dan berpakaian sangat sexy dengan rok pendek sudah mejadi hal
yang lumrah. Padahal berpakaian seperti itu di Indonesia sangat bertentangan
dengan budaya dan adat, apa lagi kalau di masukkan dalam peraturan agama
islam yang mengharuskan kita berpakaian sopan dan menutup semua aurat kita,
jadi ini sangat bertentangan dengan gaya berpakaian orang Indonesia.
4) Sekularisme
Sekularisme adalah suatu
sistem etika yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari
agama-wahyu atau supranaturalisme. Merupakan Ideologi yang menyatakan
bahwa sebuah institusi harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Dalam
kajian keagamaan, masyarakat dunia barat pada umumnya di anggap sebagai
sekular. Hal ini di karenakan kebebasan beragama yang hampir penuh tanpa sangsi legal atau sosial,
dan juga karena kepercayaan umum bahwa agama tidak menentukan keputusan
politis. Tentu saja, pandangan moral yang muncul dari tradisi kegamaan tetap
penting di dalam sebagian dari negara-negara ini.
Selain Masuknya Budaya
Barat yang menjadi akar dari semua dampak negatif Globalisasi bidang sosial
budaya, ada unsur lain yang ikut berperan dalam hal ini yaitu “Kemajuan
IPTEK”. Kemajuan IPTEK ini tidak dapat kita pungkiri lagi kehadirannya,
bahkan sudah merupakan “nyawa kedua” bagi sebagian besar orang Indonesia.
Kemajuan IPTEK adalah dampak positif dari globalisasi dalam bidang Teknologi,
namun ini sedikit banyak membawa dampak negatif bidang Sosial Budaya yang
diantaranya melahirkan gaya hidup yang:
a.
Individualistis
Dulu sosialisasi hanya
dapat terjadi jika kita pergi keluar rumah, menyapa tetangga ataupun mengobrol.
Namun dizaman modern ini, hanya dengan duduk dialam rumah dengan internet,
bahkan kita bisa bersosialisasi dengan orang-orang yang berada sangat jauh.
Inilah akar dari individualistis yang tercipta karena tidak bersosialisasi
secara langsung. Hal ini akan sangat merusak karena menciptakan seseorang
dengan sikap yang tidak memperdulikan orang lain selain dirinya.
Individualistis juga merusak budaya bergotong-royong di Indonesia.
b.
Pragmatisme
Pragmatisme adalah sikap
yang menilai sesuatu dari untung ruginya bagi diri sendiri. Padahal
menolong tanpa pamrih adalah pelajaran dasar dalam bermasyarakat. Tapi semakin
majunya jaman, menyebabkan lunturnya nilai-nilai gotong royong dan
tolong-menolong dalam hal-hal kebaikan.Individu lebih mengarahkan pada kegiatan
yang menguntungkan dirinya saja. Dalam hal ini, tentu seseorang akan menolong
seseorang lainnya jika ada maunya atau diberi upah yang besar.
c. Materialisme
Materialsme adalah
doktrin yang menyatakan bahwa kenyamanan, kesenangan, dan kekayaan merupakan
satu-satunya tujuan atau nilai tertinggi. Materialisme adalah kecenderungan
untuk lebih peduli dengan materi dari pada rohani atau tujuan dan nilai
intelektual.
Materialisme adalah
pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk kehidupan
manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan segala
sesuatu yang mengatasi alam indra. Ini sesuai dengan kaidah dalam bahasa
indonesia. Jika ada kata benda berhubungan dengan kata isme maka artinya adalah
paham atau aliran.
d.
Hedonisme dan Konsumerisme
Hedonisme adalah pandangan hidup atau pola hidup yang
menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup.
Bagi para penganut paham ini, bersenang-senang, pesta pora, dan berpoya-poya
merupakan tujuan utama hidup, entah itu menyenangkan bagi orang lain atau
tidak. Konsumerisme merupakan
paham dimana seseorang atau
kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang
barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan
berkelanjutan.
Efek
menurut bahasa berarti akibat, pengaruh. Sedangkan media massa menurut bahasa
berarti alat (sarana) komunikasi masyarakat seperti koran, majalah, televisi,
radio, film, poster, spanduk. Media massa sangat berhubungan dengan komunikasi
massa, karena salah satu keistimewaan dari komunikasi massa adalah pemanfaatan
saluran atau media massa semaksimal mungkin. Adapun salah satu pengertian
komunikasi massa adalah proses untuk memproduksi dan mensosialisasikan atau
membagi pesan/informasi dari sebuah sumber kepada sasaran penerima.
Sekurang-kurangnya ada empat catatan
historis tentang perkembangan media yakni: Pertama, era masyarakat tribal the tribal age. Kedua, era
masyarakat tulis the age of
literacy. Ketiga, era percetakan the
print age. Keempat, era elektronika the
electronic age, yang menekankan pada image
visual.
Jenis-Jenis dan Fungsi Media Massa dapat
digolongkan menjadi tiga bagian yaitu: Media
Cetak, Media Elektronik, Media
Online. Sedangkan beberapa fungsinya adalah sebagai berikut: 1. Sebagai sarana informasi, 2. Sebagai
sarana pendidikan, 3. Sebagai
sarana hiburan, 4. Sebagai sarana sosialisasi.
Efek media massa terhadap budaya ditandai Globalisasi budaya meningkatkan
kontak lintas budaya namun diiringi dengan berkurangnya keunikan komunitas yang
dulunya terisolasi. Globalisasi juga merubah cara pandang sekolompok manusia
maupun individu tentang pola berperilaku, pola berpakaian, pola kerja, dan lain
lain. Hal ini karena masuknya pengaruh dari luar Indonesia, Berikut
merupakan proses-proses perubahan sosial budaya yang sering terjadi dalam
kehidupan masyarakat yaitu : Akulturasi, asimilasi, sikap meniru, dan
sekularisme.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Anwar. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi
Komunikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu, 2011.
Alwi Hasan dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta : Balai Pustaka, 2001.
Depari Eduard,
Colin MacAndrews. Peranan
Komunikasi Massa Dalam Pembangunan.
Yogyakarta
: Gadjah Mada University Press, 1995.
Liliweri Alo. Komunikasi Serba Ada Serba Makna.
Jakarta : Kencana, 2011.
Rakhmat
Jalaluddin. Psikologi
Komunikasi. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 1999.
No comments:
Post a Comment