Apakah yang di sebut kelompok ssosial itu? Bagaimanakah terbentuknya? Apakah cirinya? dan bagaimanakah
pengaruhnya terhadap kegiatan
-kegiatan individu yang
menjadi anggota kelompok
sosial itu? Rumusan
Umum mengenai kelompok
sosial menurut Sherif
(12) adalah : suatu kesatuan
sosial yang terdiri atas dua atau lebih
individu yang telah
mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga
di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas,
struktur, dan norma-norma tertentu, yang khas bagi kesatuan sosial
tersebut. dari rumusan ini nyata bahwa
kelompok sosial, dapat terdiri atas dua individu saja, seperti
sepasang suami- istri, tetapi
juga dapat terdiri atas puluhan orang
dan lebih dari itu, asal saja mereka itu merupakan kesatuan yang
sudah berinteraksi agak lama, dan mempunyai
ciri- ciri yang khas,
seperti misalnya suatu bangsa.
Bedanya
antara kelompok sosial dan "
keadaan kebersamaan " dalam
arti Sherif itu ialah, bahwa situasi sosial yang terakhir itu
meliputi sejumlah orang yang belum mempunyai ikatan interaksi
yang khas, tetapi interaksi mereka
berlangsung secara kebetulan
saja. sejumlah orang yang pada suatu waktu berbelanja
di sebuah toko besar ataupun di pasar,
misalnya, bukan merupakan
kelompok kelompok sosial yang khas, oleh
karna tidak merupakan suatu
keseluruhan yang terdiri atas anggota -anggota yang interaksinya sudah cukup mendalam dan
teratur. orang orang yang terlibat di dalam -nya setiap jam berubah -ubah , dan bukan
merupakan anggota di dalam suatu kesatuan sosial yang berstruktur. situasi ini
lebih tepat di sebut massa daripada kelompok sosial. massa telah di rumuskan
sebagai sejumlah orang banyak, ratusan ratusan dan lebih, yang berkumpul untuk
sementara, yang dalam hal ini merupakan kepentingannya berbelanja. situasi
massa itu dapat di golongkan pula ke dalam pengertian " keadaan kebersamaan " dalam arti Sherif.
Akan tetapi kelompok sosial itu dapat pula mirip
dengan situasi massa apabila suatu perkumpulan yang berstruktur telah mempunyai anggota serba banyak, misalnya
suatu organisasi massa yang anggotanya satu per satu jarang sekali mengadakan
interaksi serba intensif, dan yang kadang -kadang saja berkumpul dalam jumlah
lengkap, sehingga interaksinya antara anggota pun terbatas.
Kelompok sosial dapat digolong-golongkan pula ke
dalam bermacam -macam jenis. suatu penggolongan utama telah membedakan primary
group dan secondary group ( Charles H. Cooley )
atau kelompok primer dan kelompok sekunder.
1. Kelompok
Primer
Dalam kelompok primer itu terdapat interasi sosial
yang lebih intensif dan lebih erat antara anggotanya daripada dalam kelompok
sekunder. kelompok primer itu disebut juga face-to-face group, yaitu kelompok
sosial yang anggota -anggotanya sering berhadapan muka yang satu dengan yang
lain
dan saling mengenal dari dekat, dan karena itu
saling hubungan-nya lebih erat. peranan kelompok primer dalam kehidupan
individu besar sekali karena di kelompok primer itu manusia pertama -tama
berkembang dan dididik sebagai makhluk sosial. di sini ia memperoleh
kerangkanya yang memungkinkannya untuk mengembangkan sifat-sifat sosialnya,
antara lain mengindahkan norma-norma, melepaskan kepentingan dirinya demi
kepentingan kelompok sosialnya, belajar bekerja sama dengan individu-individu
lainnya,dan mengembangkan kecakapannya guna kepentingan kelompok.
saling hubungan yang baik di dalam kelompok primer
itu menjamin perkembangannya yang wajar sebagai manusia sosial.
Contoh -contoh kelompok primer ialah, misalnya,
keluarga, rukun tetangga, kelompok kawan sepermainan di sekolah,
kelompok belajar, kelompo agama, dan sebagainya.sifat interaksi dalam kelompok-kelompok primer ini bercorak
kekeluargaan, dan lebih berdasarkan simpati.
2. Kelompok Sekunder
Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri atas
saling hubungan yang tak lansung, berjauhan dan formil, kurang bersifat
kekeluargaan. Hubungaan-hubungan dalam kelompok sekunder biasanya disebut
objektif dan zakelijk. Peranan atau fungsi kelompok sekunder dalam kehidupan
manusia ialah untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam massyarakat dengan
bersama, secara objektif dan rasional. Bandingkan antara pergaulan kelompok
primer dan sekunder.
Tonies, Seorang ahli kemasyarakatan mengatakan
" Bahwa kelompok primer bersifat Gemeinschaft, yakni kelompok sosial yang
bersifat kekeluargaan, saling membantu, gotong royong berdasarkasn simpati.
sedangkan kelompok sekunder bersifat gesellschaft yaitu merupakan kelompok
sosial yang interaksinya berdasarkan perhitungan rasional, objektifitas dan sebagainya.
Contoh kelompok sekunder ialah misalnya partai
politik, perhimpunan serikat pekerja dan sebagainya.
3. Kelompok Formal dan Informal
Pembagian kelompok sosial termasuk juga kelompok
formal yakni kelompok yang resmi dan kelompok informal yakni kelompok yang
tidak resmi. Inti perbedaan disini adalah bahwa kelompok informal itu tidak
berstatus resmi dan tidak didukung oleh peraturan-peraturan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga tertulis seperti pada kelompok formal.
Ciri-ciri interaksi kelompok tak resmi, itu lebih
mirip kepada ciri-ciri interaksi kelompok primer dan bersifat kekeluargaan
dengan corak simpati. Sedangkan ciri-ciri kelompok sosial formal lebih mirip
pada kelompok sosial sekunder bercorak pertimbangan-pertimbangan rasional
objektif. Contohnya semua perkumpulan yang beranggaran dasar dan anggaran rumah
tangga merupakan kelompok resmi.
Didalam suatu kelompok formal (resmi) atau kelompok
sekunder yang serba besar mungkin pula terbentuk kelompok informal yang terdiri
atas beberapa orang atau beberapa keluarga saja yang mempunyai pengalaman
bersama, dan yang sifat interaksinya berdasarkan saling mengerti yang lebih
mendalam karena pengalaman-pengalaman dan pandangan-pandangan yang sama
No comments:
Post a Comment