BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Memahami masyarakat mausia merupakan upaya yang
selalu menarik untuk dilakukan. Berbagai perspektif sudah ditawarkan, namun tak
satupun mampu memberikan jawaban tuntas. Masing-masing perspektif selalu
memberikan pemahaman yang parsial.
Di tengah-tengah kesenjangan perpektif seperti
itulah etnografi hadir. Etnografi berusaha memberikan pemahaman tanpa distorsi,
karena ia berangkat dari pemahaman budaya masyarakat yang ingin dipahami, bukan
dari asumsi arbitrer para peniliti.
Di Indonesia, etnografi kurang dikenal oleh kalangan
ilmuwan pada umumnya. Hanya mereka yang bergerak di ranah antropologi yang
akrab dengan genre metode penelitian ini. Padahal, etnografi, sebagaimana
ditegaskan penulis buku ini, bisa digunakan oleh semua bidang ilmu yang ada,
apa pun genrenya.
Dengan tujuan memperkenalkan etnografi ke dunia di luar antropologi ( dengan tidak mengabaikan mereka yang berkecimpung dalam dunia antropologi ), maka kami merasa penting untuk membuat makalah ini. Tidak lain agar perkembangan ilmu di Indonesia tetap relevan dengan kepentingan manusi, bukan demi kepentingan ilmu itu sendiri.
Dengan tujuan memperkenalkan etnografi ke dunia di luar antropologi ( dengan tidak mengabaikan mereka yang berkecimpung dalam dunia antropologi ), maka kami merasa penting untuk membuat makalah ini. Tidak lain agar perkembangan ilmu di Indonesia tetap relevan dengan kepentingan manusi, bukan demi kepentingan ilmu itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah etnografi itu?
2. Etnografi dan kebudayaan.
3. Membuat kesimpulan budaya.
4. Untuk apa etnografi itu?
5. Bahasa dan penelitian lapangan.
6. Metode dan tekhnik pengumpulan data
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apakah Etnografi Itu?
Etnografi berasal dari kata ethno yang berarti
bangsa atau suku bangsa, dan graphy yang berarti tulisan. Jadi, etnografi
berasal tulisan atau deskripsi mengenai kehidupan soial budaya suatu suku
bangsa. Spradley menyatakan bahwa etnografi adalah menjelaskan suatu
kebudayaan. Adapun Spindler, menyatakan bahwa etnografi adalah kegiatan
antropologi di lapangan. Lebih lanjut ia menyatakan apabila seorang antropolog
tidak memiliki pengalaman lapangan, ibarat seorang ahli bedah tidak memiliki
pengalaman membedah.
Etnografi, diinjau secara harfiah, berarti tulisan
atau laporan tentang suatu suku bangsa, yang ditulis oleh seorang antropolog
atas hasil penelitian lapangan ( field work ) selama sekian bulan, ataau sekian
tahun. Penelitian antropologis untuk menghasilkan laporan tersebut begitu khas,
sehingga kemudian istilah etnografi juga digunakan untuk mengacu pada metode
penelitian untuk menghasilkan laporan tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa etnografi bukan sekedar mengumpulkan data tentang orang atau
kebudayaan, melainkan menggalinya lebih dalam lagi.
Etnografi, baik sebagai laporan penelitian maupun
sebagai metode penelititan, dapat dianggap sebagai dasar dan asal-usul ilmu
antropologi. Kutipan-kutipan kalimat dari beberapa tokoh besar antropologi
seperti di bawah ini akan meyakinkan kita tentang kebenaran pernyataan di atas.
Margaret mead berkata,” Anthropology as a science is
entirely dependent upon field work records made by individuals within living
societies ” ( Antropologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan secara keseluruhan
tergantung pada laporan-laporan kajian lapangan yang dilakukan oleh
indiviu-individu dalam masyarakat-masyarakat yang nyata hidup )
James Spradley mengatakan bahwa “ Ethnograpic
fieldwork is the hallmark of cultural anthropology “ ( Kajian lapangan
etnografi adalah tonggak antropologi cultural ). Jadi singkatnya, belajar
tentang etnografi berarti belajar tentang jantung dari ilmu antropologi,
khususnya antropologi sosial.
Ciri-ciri khas dari metode penelitian lapangan
etnografi ini adalah sifatnya yang holistic-integratif, thick description, dan
analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan native’points of view ( bersifat holistic
atau menyeluruh ). Artinya, kajian etnografi tidak hanya mengarahkan
perhatiannya pada salah satu variable tertentu saja. Bentuk holistic didasarkan
pada pandangan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan system yang terdiri dari
satu kesatuan yang utuh. Teknik pengumpulan data yang utama adalah
observasi-partisipasi dan wawancara terbuka dan mendalam, yang dilakukan dalam
jangka waktu yang relative lama, bukan kunjungan singkat dengan daftar
pertanyaan yang terstruktur seperti pada penelitian survey.
Jadi, etnografi adalah upaya untuk mendeskripsikan
kebudayaan. Kebudayaan baik secara implicit maupun secara eksplisit terungkap
melalui bahasa. Bahasa merupakan alat utama untuk menyebarkan kebudayaan dari
satu generasi ke generasi berikutnya yang ditulis dalam bentuk linguistic.
Sehingga, dalam studi etnografi, ethnolinguistik berfungsi untuk menggali
kebudayaan.
B. Etnografi dan Kebudayaan
B. Etnografi dan Kebudayaan
Penelitian lapangan merupakan cirri dari antropologi
budaya. Baik disebuah desa di Papua Nugini maupun di jalan-jalan New York, ahli
antropologi berada di tempat di mana penduduk tinggal dan “ melakukan
penelitian lapang “ . Ini berarti dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan,
menikmati berbagai masakan asing baginya, mempelajari bahasa baru, menyaksikan
berbagai upacara, membuat catatan lapangan, mencuci pakaian, menulis surat
kerumah, melacak garis keturunan , mengamati pertunjukkan, mewawancarai
informan, dan berbagai hal lainya. Berbagai macam aktifitas ini seringkali
mengaburkan tugas utama, yaitu melakukan penelitian etnografi. Makalah ini akan
berusaha untuk menjelaskan tugas utama penelitian lapangan antropologi. Pada
bagian ini kami akan berusaha menelusuri makna etnografi secara mendetail. Dan
bagian berikutnya akan membahas bagaimana melakukan wawancara etnografi.
Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu
kebudayaan. Tujuan utama aktifitas ini adalah memahami suatu pandangan hidup
dari sudut pandang penduduk asli. Sebagaimana dikemukakan oleh oleh Malinowski,
tujuan etnografi adalah memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya
dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya. Oleh karena
itu, penelitian etnografi melibatkan aktifitas belajar mengenai dunia yang
orang yang telah belajar melihat, mendengar, berpikir dan bertindak dengan
cara-cara yang berbeda. Tidak hanya mempelajari masyarakat, lebih dari itu,
etnografi berarti belajar dari masyarakat.
Inti dari etnografi adalah upaya memperhatikan makna
tindakan dari kejadian yang menimpa orang yang ingin kita pahami. Beberapa
makna ini terekspresikan na ini terekspresikan secara langsung dalam bahasa dan
banyak diterima dan disampaikan hanya secara tidak langsung melaui kata dan
perbuatan. Tetapi dalam setiap masyarakat, orang tetap menggunakan system makna
yang kompleks ini untuk mengatur tingkah laku mereka, untuk memahami diri
mereka sendiri dan untuk memahami orang lain., serta untuk memahami dunia di
mana mereka hidup. System makna ini merupakan kebudayaan mereka, etnografi
selalu mengimplikasikan teori kebudayaan.
C. Membuat Kesimpulan Budaya
Kebudayaan, sebagai pengetahuan yang dipelajari
orang sebagai anggota dari suatu kelompok, tidak dapat diamati secara langsung.
Orang-orang dimana mempelajari kebudayaan mereka dengan mengamati orang lain,
mendengarkan mereka, dan kemudian membuat kesimpulan. Etnografer melakukan hal
yang sama, yaitu dengan memahami hal yang dilihat dan didengarkan untuk
menyimpulkan hal yang diketahui orang. Perbuatan ini meliputi pemikiran atas
kenyataan/hal yang kita pahami atau atas hal yang kita asumsikan.anak-anak
memperoleh kebudayaan mereka dari orang dewasa dan membuat kesimpulan mengenai
berbagai aturan budaya untuk bertingkah laku, dengan kemahiran bahasa, proses
belajar itu akan semakin cepat.
Dalam melakukan kerja lapangan, etnografer membuat
kesimpulan kebudayaan dari 3 sumber:
• Dari hal yang dikatakan orang
• Dari cara orang bertindak
• Dari berbagai artefak yang digunakan orang
enting untuk diungkapkan bahwa mempelajari budaya
yang eksplisit dengan menggunakan cara orang berbicara tidak menghilangkan
perlunya kita membuat kesimpulan. Mempelajari budaya eksplisit hanya
mempermudah tugas yang harus dilakukan
Bagaimanapun, sebagian besar kebudayaan terdiri atas pengetahuan implicit. Kita mengetahui semua berbagai hal sehingga kita tidak dapat menceritakan atau mengungkapkan secara langsung. Etnografer kemudian harus membuat kesimpulan mengenai hal yang diketahui orang dengan cara mendengarkan yang mereka katakan, dengan mengamati tingkah laku mereka, dan dengan mempelajari berbagai artefak dan manfaatnya. Dengan merujuk pada penemuan pengetahuan budaya yang implicit itu.
Bagaimanapun, sebagian besar kebudayaan terdiri atas pengetahuan implicit. Kita mengetahui semua berbagai hal sehingga kita tidak dapat menceritakan atau mengungkapkan secara langsung. Etnografer kemudian harus membuat kesimpulan mengenai hal yang diketahui orang dengan cara mendengarkan yang mereka katakan, dengan mengamati tingkah laku mereka, dan dengan mempelajari berbagai artefak dan manfaatnya. Dengan merujuk pada penemuan pengetahuan budaya yang implicit itu.
Seringkali etnografi menggunakan hal yang dikatakan
oleh orang dalam upaya untuk mendeskripsikan budayaan mereka. Kebudayaan yang
baik implicit maupun eksplisit terungkap melalui perkataan, baik dalam komentar
sederhana maupun dalam wawancara panjang. Karena bahasa merupakan alat utama
untuk menyebarkan kebudayaan dari Satu generasi ke generasi berkutnya,
kebanyakan kebudayaan dituliskan dalam bentuk linguistic.
D. Untuk Apa Etnografi Itu?
Etnografi adalah suatu kebudayaan yang mempelajari
kebudayaan lain. Etnografi merupkan suatu bangunan pengetahuan yang meliputi
teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam deskripsi kebudayaan.
Etnografi berulang kali bermakna untuk membangun suatu pengertian yang
sistematik mengenai semua kebudayaan manusia dari perspektif orang yang telah
mempelajari kebudayaan itu. Etnografi didasarkan pada asumsi berikut :
pengetahuan dari semua kebudayaan sangat tinggi nilainya. Asumsi ini membutuhkan
pengujian yang cermat. Untuk tujuan apa etnografer mengumpulkan informasi?
Untuk alasan apakah kita berusaha menemukan apa yang harus diketahui orang
untuk melintasi salju di kutub dengan kereta luncur yang ditarik dengan anjing,
hidup di desa Malenesia yang jauh, atau bekerja diberbagai pencakar langit di
New York? Siapa saja harus melakukan etnografi?
• Memahami Rumpun Manusia
Kita mulai dengan tujuan antropologi sosial, yaitu
untuk mendeskripsikan dan menerangkan keteraturan serta berbagai variasi
tingkah laku sosial. Mungkn gambaran paling menonjol dari manusia adalah
divertasinya. Mengapa suatu rumpun ini menunjukkan suatu variasi semacam itu,
menciptakan pola perkawinan yang berbeda, meengkonsumsi makanan yang berbeda,
mempercayai tuhan yang berbeda?dsb.. jika kita harus memahami diversitas ini
maka kita harus mulai dengan mendeskripsikannya secara hati-hati. Kebanyakan
diversitas dalam rum harus memahami divertasi ini maka kita harus mulai dengan
mendeskripsikannya secara hati-hati. Kebanyakan diversitas dalam rumpun manusia
muncul, karena diversitas suatu generasi ke generasi berikutnya. Deskripsi
kebudayaan, sebagai tugas utama dari etnografi, merupakan langkah pertama dalam
memahami rumpun manusia.
Oleh karena itu, dalam pengertian yang paling umum,
etnografi memberikan sumbangan secara langsung dalam deskripsi dan penjelasan
keteraturan serta evaluasi dalam tingkah laku sosial manusia. Banyak ilmu
sosial memiliki tujuan yang lebih terbatas. Dalam studi tingkah laku manapun,
etnografi mempunyai peranan penting. Kita dapat mengidentifikasikan beberapa
sumbangannya yang khas.
Menginformasikan teori-teori ikatan budaya. Masing-masing kebudayaan memiliki cara untuk melihat dunia. Kebudayaan memmberikan kategori, tanda, dan juga mendefinisikan dunia dimana orang itu hidup. Kebudayaan mengandung berbagai asumsi mengenai sifat dasar realitas dan juga informasi yang spesifik mengenai realitas itu. Kebudayaan mencakup nilai-nilai yang menspesifikasikan hal yang baik, benar, dan bisa dipercaya.. apabila orang mempelajari kebudayaan, maka sanpai batas-batas tertentu dai terpenjara tanpa mengetahuinya. Para ahli antropologi mengatakan ha ini sebagai “ikatan budaya” ( culture bond ), yaitu hidup dalam realitas tertentu yang dipandang sebagai “ realitas “ yang benar.
Etnografi sendiri tidak lepas dari ikatan budaya. Namun, etnografi memberikan deskripsi yang mengungkapkan berbagai model penjelasan yang diciptakan oleh manusia. Etnografi dapat berperan sebagai penunjuk yang menunjukkan sifat dasar ikatan budaya teori-teori ilmu sosial.
Menginformasikan teori-teori ikatan budaya. Masing-masing kebudayaan memiliki cara untuk melihat dunia. Kebudayaan memmberikan kategori, tanda, dan juga mendefinisikan dunia dimana orang itu hidup. Kebudayaan mengandung berbagai asumsi mengenai sifat dasar realitas dan juga informasi yang spesifik mengenai realitas itu. Kebudayaan mencakup nilai-nilai yang menspesifikasikan hal yang baik, benar, dan bisa dipercaya.. apabila orang mempelajari kebudayaan, maka sanpai batas-batas tertentu dai terpenjara tanpa mengetahuinya. Para ahli antropologi mengatakan ha ini sebagai “ikatan budaya” ( culture bond ), yaitu hidup dalam realitas tertentu yang dipandang sebagai “ realitas “ yang benar.
Etnografi sendiri tidak lepas dari ikatan budaya. Namun, etnografi memberikan deskripsi yang mengungkapkan berbagai model penjelasan yang diciptakan oleh manusia. Etnografi dapat berperan sebagai penunjuk yang menunjukkan sifat dasar ikatan budaya teori-teori ilmu sosial.
Memahami masyarakat yang kompleks(3). Sampai
sekarang ini, etnografi umumnya diturunkan ke berbagai kebudayaan kecil, non
barat. Nilai untuk mempelajari masyarakat seperti ini sudah dapat diterima.
Bagaimanapun, kita tidak banyak tahu tentang mereka, kita tidak dapat melakukan
melakukan survey atau eksperimen, sehing etnografi tampaknya tepat. Tapi nilai
etnografi dalam memahami kebudayaan kita sendiri sering kali diabaikan.
E. Bahasa dan Penelitian Lapangan
E. Bahasa dan Penelitian Lapangan
Bahasa memegang peran penting dalam pengalaman
manusia. Dalam membuat etnografi, bahasa menyusuan catatan lapangan kita dan
masuk kedalam setiap alisis dan wawasan . bahasa menyerap pertemuan kita dengan
informan. Apapun yang pendekatan yang digunakan etnografer ( pengamatan
terlibat,wawancara etnografis, mengumpulkan kisah-kisah kehidupan, campuran
dari berbagai strategi) bahasa masuk kedalam setiap fase proses penelitian.
Etnografer paling tidak dihadapkan pada dua bahasa ( bahasa mereka sendiri dan
bahasa yang digunakan informan ). Jika kita membagi pekerjaan etnografi menjadi
dua tugas utama, yaitu penemuan dan deskripsi, maka kita dapat melihat dengan
jelas peran penting yang dimainkan oleh bahasa.
1. Bahasa dan Penemuan
Bahasa lebih dari sekedar alat mengkomuniaksikan
realitas, nahasa merupakan alat menyusun realitas. Bahasa yang berbeda
menciptakan dan mengekspresikan realitas yang berbeda. Bahasa yang berbeda
memberikan pola-pola alternative untuk berpikir dan memahami. Dalam upaya untuk
menemukan realitas budaya suatu kelompok penduduk tertentu, etnografer
menghadapi satu pertanyaan penting; Bahasa apa yang akan saya gunakan untuk
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencatat makna-makna yang saya temukan?
Jawaban atas pertanyaan ini mempunyai implikasi yang sangat dalam bagi seluruh
perkerjaan etnografis.
Karena etnografi pada mulanya dilakukan terhadap masyarakat non-Barat, maka mempelajari bahasa penduduk asli menduduki priritas tertinggi. Mempelajari bahasa menjadi dasar dari penelitian lapangan. Mempelajari bahasa merupakan langkah paling awal dan penting utuk mencapai tujuan utama etnografi mendeskripsikan suatu kebudayaan dengan batasan-batasan sendiri.
2. Bahasa dan Deskripsi Etnografi
Karena etnografi pada mulanya dilakukan terhadap masyarakat non-Barat, maka mempelajari bahasa penduduk asli menduduki priritas tertinggi. Mempelajari bahasa menjadi dasar dari penelitian lapangan. Mempelajari bahasa merupakan langkah paling awal dan penting utuk mencapai tujuan utama etnografi mendeskripsikan suatu kebudayaan dengan batasan-batasan sendiri.
2. Bahasa dan Deskripsi Etnografi
Hasil akhir dari pembuatan etnografi adalah suatu
deskripsi verbal mengenai situasi budaya yang dipelajari. Bahkan film-fil
etnografi tidak mendeskripsikan tanpa berbagai statemen verbal yang memberitahu
penonton hal-hal yang dapat dilihat orang yang difilmkan dan bagaimana mereka
dapat menginterpretasikan suasana yang disajikan.
Oleh karena itu, deskripsi etnografi, tak dapat
disangkal lagi melibatkan bahasa. Etnografer biasanya menulis dalam bahasa asli
yang digunakannya atau dalam bahasa khalayak khususnya seperti mahasiswa, ahli,
atau masyarakat umum. Tapi, bagaimana mungkin mendeskripsikan suatu budayadalam
istila-istilahnya sendiri sementara menggunakan bahasa asing? Jawabannya
terletak pada kenyataan bahwa setiap deskripsi etnografi merupakan suatu
terjemahan. Demikianlah deskripsi etnografi harus menggunakan istilah-istilah
asli ( native ) dan makna-maknanya juga menggunakan istilah yang digunakan oleh
etnografer.
F. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
F. Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa
metode adalah cara kerja yang bersistem (teratur) untuk mempermudah suatu
kegiatan, atau untuk mencapai suatu hasil yang sudah ditentukan. Metode yang
cocok untuk studi etnografi antara lain
1. Metode observasi/ pengamatan
Metode observasi disebut juga metode pengamatan
lapangan. Metode ini dilakukan melalui pengamatan inderawi., yaitu dengan
melakukan pencatatan terhadap gejala-gejala pada objek penelitian secara
langsung dilapangan.
Pada metode ini pengumpulan data dilakukan dengan mencatat semua kejadian atau fenomena yang diamatai ke dalam catatan lapangan ( field notes ).
a. Jenis-jenis metode pengamatan
Pada metode ini pengumpulan data dilakukan dengan mencatat semua kejadian atau fenomena yang diamatai ke dalam catatan lapangan ( field notes ).
a. Jenis-jenis metode pengamatan
Ada tiga macam jenis pengamatan, yaitu :
1. Pengamatan biasa
Pengamatan yang dilakukan tanpa terlibat atau kontak
langsung dengan informan yang menjadi sasaran penelitiannya.
2. Pengamatan terkendali
Konsepnya hampir sama dengan pengamatan biasa. Akan
tetapi perbedaanya pada metode ini peneliti terlebih dahulu memilih secara
khusus calon informan sehingga mudah untuk diamati.
3. Pengamatan terlibat
Atau bisa disebut pengamatan partisipasi, yaitu
metode di mana selain mengamati, peneliti juga ikut terlibat dalam kegiatan
yang berlangsung serta mengadakan hubungan emosional dan soial dengan para
informannya. Metode yang dalam bahasa Jerman disebut “verstehen” ini merupakan
metode paling umum digunakan dalam penelitian etnografi.
4. Pengamatan penuh
Yaitu penelitian mengidentifikasikan dirinya sebagai
bagian dari masyarakat yang sedang diteliti. Peneliti sudah diterima dan masuk
ke dalam struktur masyarakat yang diamatinya. Dalam kondisi seperti ini,
peneliti dapat dengan mudah bergaul.
b. Keuntungan dan Kelemahan Metode Pengamatan
b. Keuntungan dan Kelemahan Metode Pengamatan
Adapun keuntungan dan kelemahan metode observasi
adalah :
1. Keuntungannya antara lain
• Data yang diperoleh adalah data langsung dari
informan (data primer).
• Data yang diperlukan diperoleh dalam waktu yang relative singkat.
2. Kelemahannya antar lain
• Data yang diperlukan diperoleh dalam waktu yang relative singkat.
2. Kelemahannya antar lain
• Terbatasnya kemampuan pengamatan menyebabkan
banyak informasi yang terlewat.
• Terbatasnya dana dan waktu dikarenakan factor jarak yang jauh dari tempat peneliti.
c. Prinsip-prinsip pengamatan
• Terbatasnya dana dan waktu dikarenakan factor jarak yang jauh dari tempat peneliti.
c. Prinsip-prinsip pengamatan
Beberapan prinsip yang harus diperhatikan oleh para
peneliti sebelum mengadakan pengamatan, antara lain :
• Pengamatan harus dilakukan secara cermat, jujur,
objectife, serta terfokus.
• Mempertimbangkan luas-tidaknya objek yang diteliti. Yang perlu diingat adalah semakin banyak objek yang diamati, maka pengamatan semakin sulit dilakukan.
• Menentukan cara dan prosedur pengamatan terlebih dahulu.
• Merencanakan apa saja yang akan dicatat serta bagaimana cara membuat catatan pengamatan.
2. Metode wawancara
• Mempertimbangkan luas-tidaknya objek yang diteliti. Yang perlu diingat adalah semakin banyak objek yang diamati, maka pengamatan semakin sulit dilakukan.
• Menentukan cara dan prosedur pengamatan terlebih dahulu.
• Merencanakan apa saja yang akan dicatat serta bagaimana cara membuat catatan pengamatan.
2. Metode wawancara
Wawancara etnografi merupakan jenis peristiwa
percakapan (speech event) yang khusus(5). Metode wawancara merupakan metode
untuk memperoleh data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan.
a. Jenis-jenis Wawancara
1. Wawancara berencana, yaitu wawancara yang
dilaksanakan melalui teknik-teknik tertentu, antara lain menyusun sejumlah
pertanyaan sedemikian rupa dalam bentuk angket questioner.
2. Wawancara tidak berencana, yaitu wawancara yang
tidak direncanakan secara sistematis dan tidak menggunakan pedoman wawancara.
Wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan tentang pandangan hidup,
system keyakinan, atau keagamaan.
Metode wawancara tidak berencana masih terbagi lagi
menjadi 2 macam yaitu :
a. Wawancara terfokus (focused interview), yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak berstruktur, tetapi terpusat pada satu pokok.
b. Wawancara bebas (free interview), yaitu pertanyaan yang tidak terpusat, melainkan dapat berpindah-pindah pokok pertanyaan.
a. Wawancara terfokus (focused interview), yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak berstruktur, tetapi terpusat pada satu pokok.
b. Wawancara bebas (free interview), yaitu pertanyaan yang tidak terpusat, melainkan dapat berpindah-pindah pokok pertanyaan.
Adapun jika dilihat dari bentuk pertanyaannya, kedua
wawancara di atas dapat dibagi lagi menjadi 2 kategori yaitu :
1. Wawancara tertutup, yaitu terdiri dari berbagai
pertanyaan yang jawabannya terbatas. Terkdang pilihan jawaban hanya berbentuk
“ya” dan “tidak”.
2. Wawancara terbuka, yaitu pertanyaan yang jawabannya berupa keterangan atau cerita yang luas.
2. Wawancara terbuka, yaitu pertanyaan yang jawabannya berupa keterangan atau cerita yang luas.
b. Keuntungan dan Kelemahan Metode wawancara :
1. Keuntungannya antara lain :
• Data yang diperoleh sesuai dengan harapan dan
tujuan peneliti.
• Dapat memperoleh data yang sifatnya pribadi.
• Akan terjadi hubungan yang baik (rapport) antara pewawancara dengan yang diwawancarai.
2. Kelemahannya antar lain :
• Dapat memperoleh data yang sifatnya pribadi.
• Akan terjadi hubungan yang baik (rapport) antara pewawancara dengan yang diwawancarai.
2. Kelemahannya antar lain :
• Memerlukan waktu yang cukup lama.
• Memerlukan biaya yang cukup besar.
• Sulit mencari waktu yang tepat untuk mengadakan
wawancara.
c. Teknik Bertanya dalam Wawancara
Seorang peneliti dalam melakukan wawancara, baik
yang sifatnya tertutup maupun terbuka, harus memperhatikan beberapa ketentuan
berikut :
• Menghindari kata-kata yang mempunyai dua arti kata
atau lebih.
• Menghindari pertanyaan-pertanyaan panjang.
• Membuat pertanyaan sekonkrit mungkin dengan
penunjuk waktu dan lokasi yang konkret pula.
• Mengajukan peratnyaan yang mengenai pengalaman
konkret informan.
• Membatasi alternative jawaban. Hal ini dilakukan agar informan tidak bingung dan dapat menjawab peratanyaan dengan baik.
• Membatasi alternative jawaban. Hal ini dilakukan agar informan tidak bingung dan dapat menjawab peratanyaan dengan baik.
• Dalam wawancara tentang hal-hal yang membuat
informan canggung dan malu, peneliti hendaknya menghaluskan beberapa istilah.
d. Tahapan Wawancara
Dalam melakukan wawancara, peneliti harus memahami
terlebih dahulu beberapa tahapan yang harus dilaui. Hal ini bertujuan untuk
agar ketika peneliti terjun kelapangan untuk mengadakan wawancara, peneliti
tidak canggung sehingga proses wawancara dapat berjalan lancer. Beberapa
tahapan yang harus dilalui antara lain :
1. Tahap persiapan
Pada tahap ini, pewawancara menyeleksi terlebih
dahulu informan, kemudian mengadakan pendekatan terhadap individu yang telah
diseleksi, serta membina komunkasi yang baik dengan tujuan agar informan
bersedia menjwab dengan jujur, objektif, kooperatif, dan memberikan informasi
sebanyak-banyaknya.
2. Tahap pelaksanaan
2. Tahap pelaksanaan
Ketika akan memulai wawancara, peneliti hendaknya
menjelaskan identitas pribadi, maksud dan tujuan wawancara, serta sifat
wawancara (rahasia atau tidak).
3. Tahap Pencatatan
3. Tahap Pencatatan
Pencatatan data wawancara dapat dilakukan melalui 5
cara, yaitu :
• Pencatatan langsung pada saat wawancara.
• Pencatatan dengan ingatan.
• Pencatatan dengan alat perekam.
• Pencatatan dengan field rating.
• Pencatatan dengan field coding.
INDEKS
1. James P.Spradley, metode etnografi (Jakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1997), hlm. Xv
2. Freilich (1970), Kimbal dan Watson (1972), dan Splinder (1970)
3. Istilah etnografi digunakan untuk menunjukkan aktivitas mempelajari
ebudayaan dan dengan produk akhir sebuah etnografi.
4. Manis dan Meltzer (1967), Blumer (1969),
pengantar perspektif teoritis.
5. James P.Spradley, metode etnografi (Jakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1997), hlm. xv
BAB III
5. James P.Spradley, metode etnografi (Jakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1997), hlm. xv
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Etnografi, diinjau secara harfiah, berarti tulisan
atau laporan tentang suatu suku bangsa, yang ditulis oleh seorang antropolog
atas hasil penelitian lapangan ( field work ) selama sekian bulan, ataau sekian
tahun. Penelitian antropologis untuk menghasilkan laporan tersebut begitu khas,
sehingga kemudian istilah etnografi juga digunakan untuk mengacu pada metode
penelitian untuk menghasilkan laporan tersebut.
Etnografi merupakan pekerjaan mendeskripsikan suatu
kebudayaan. Tujuan utama aktifitas ini adalah memahami suatu pandangan hidup
dari sudut pandang penduduk asli. Sebagaimana dikemukakan oleh oleh Malinowski,
tujuan etnografi adalah memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya
dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangannya mengenai dunianya. Oleh karena
itu, penelitian etnografi melibatkan aktifitas belajar mengenai dunia yang
orang yang telah belajar melihat, mendengar, berpikir dan bertindak dengan
cara-cara yang berbeda. Tidak hanya mempelajari masyarakat, lebih dari itu,
etnografi berarti belajar dari masyarakat.
Etnografi adalah suatu kebudayaan yang mempelajari
kebudayaan lain. Etnografi merupkan suatu bangunan pengetahuan yang meliputi
teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam deskripsi kebudayaan.
Selain menggunakan metode observasi partisipasi dan
wawancara, studi etnografi juga dapat dilakukan melalui fieldwork sendiri dalam
waktu yang cukup lama. Dalam studi etnografi, istilah bagi orang yang
diwawancarai oleh antropolog adalah informan kerena fungsinya sebagai pemberi
informasi mendalam (depth interview) dalam pertanyaan terbuka.
Bahasa memegang peran penting dalam pengalaman
manusia. Dalam membuat etnografi, bahasa menyusuan catatan lapangan kita dan
masuk kedalam setiap alisis dan wawasan . bahasa menyerap pertemuan kita dengan
informan. Apapun yang pendekatan yang digunakan etnografer ( pengamatan
terlibat,wawancara etnografis, mengumpulkan kisah-kisah kehidupan, campuran
dari berbagai strategi) bahasa masuk kedalam setiap fase proses penelitian.
Etnografer paling tidak dihadapkan pada dua bahasa ( bahasa mereka sendiri dan
bahasa yang digunakan informan ). Jika kita membagi pekerjaan etnografi menjadi
dua tugas utama, yaitu penemuan dan deskripsi, maka kita dapat melihat dengan
jelas peran penting yang dimainkan oleh bahasa.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi.
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Spradley, James.P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogyakarta
Spradley, James.P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogyakarta
No comments:
Post a Comment