Sunday, April 2, 2017

Paham Tentang Filsafat Metafisika?

Filsafat Metafisika: Metafisika terstruktur dari dua suku kata, yakni meta dan physika. Secara bahasa berasal dari bahasa Yunani yakni meta (sesudah sesuatu atau di balik sesuatu) dan phyisika berarti nyata, kongkret, dapat diukur dan dijangkau panca indera. Eksistensi di balik atau sesudah yang fisik (metafisik) dalam persfektif fisafat perlu dikaji. Nama ilmunya ontologi. Jadi ontologi adalah ilmu yang mengkaji tentang sesuatu di balik yang fisik atau sesuatu sesudah yang fisik.
M.J. Langeveld (tt: 132) menyebut metafisika sebagai ilmu. la mengkaji tentang teori keadaan. Langeveld mengutif Nicholas Hartman yang mengartikan metafisika sebagai: 1). Tempatk husus yang diperuntukkan bagi objek-objek transenden dan daerah spekulatif bagi tanggapan-tanggapan tentang Tuhan serta kebebasan dan jiwa, dan; 2). Metafisika dapat juga diartikan sebagai pangkalan bagi sistem-sistem spekulatif, teori- teori dan tanggapan dunia terhadap sesuatu yang eksistensinya di luar dimensi yang fisik-empirik.
Jika makna di atas dijadikan landasan dalam memahami kata metafisika, maka makna umum dari metafisika adalah ilmu yang mengkaji tentang sesuatu yang eksistensinya berada di balik yang fisik atau kajian terhadap sesuatu yang eksistensinya berada sesudah yang fisik (nyata). Kajian tentang Tuhan (dapat dibaca berada di balik yang fisik) dan persoalan eskatologis (dapat dibaca sesudah yang fisik), seperti pahala dan siksa kubur atau kebangkitan manusia di akhirat kelak, akan memperoleh tempat pengkajiannya dalam rumpun metafisika.
Tetapi, karena ruang kajian buku ini mengkaji tentang ilmu ditinjau dari sudut pandang filsafat, maka/tentu yang dimaksud adalah: Apakah ilmu yang sekarang ini eksis, memiliki tabel pertalian dengan dimensi metafisik? Atau dapat juga dipertanyakan, bagaimanakah ilmu harus bersumber? Apakah murni fisik-empiris? Atau ada kajian lain yang lebih mendalam? Inilah urgensi penting kajian bagian ini.
Sejarah filsafat metafisika ada beberapa tafsiran yang berbeda-beda, menurut Jean Hendrik (1996)  istilah metafisika untuk pertama kali dipopulerkan Andronicos dari Rhodes sekitar tahun 70 SM., sedangkan menurut Anton Bakker (1992) la menyebut bahwa metafisika sudah berkembang sejak abad ketiga sebelum masehi. Baca lebih lengkap tentang Sejarah Metafisika.
Metafisika dapat digunakan sebagai studi atau pemikiran tentang sifat tertinggi atau terdalam (ultimate nature) dari keadaan atau kenyataan yang tampak nyata dan variatif. Melalui pengkajian dan penghayatan terhadap metafisika, manusia akan dituntun pada jalan dan penumbuhan moralitas hidup. Baca lebih lengkap tentang Nilai Guna Metafisika.
Secara umum metafisika dapat dibagi menjadi filsafat metafisika umum dan filsafat metafisika khusus, Pembagian dan pencabangan ini harus pula ditambahkan pada ketergantungan pemahaman dan aliran yang dipakai masing-masing filosof dan saintis. Satu pencabangan dapat diterima suatu aliran dan secara otomatis ditolak oleh aliran lain. Begitupun sebaliknya.  

No comments:

Post a Comment