Pengertian
Perilaku Konsumen - Titik tolak untuk memahami perilaku pembeli
(konsumen) adalah rangsangan-rangsangan yang diperlihatkan. Perilaku pembelian
tidak pernah sederhana, tetapi memahaminya merupakan tugas yang sangat penting
bagi manajemen pemasaran (Kotler dan Amstrong,2008:158).
Para pelanggan mungkin
menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Para
pelanggan tersebut mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam.
Mereka mungkin menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada
menit-menit terakhir. Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli dapat
diuraikan berikut ini.
Perilaku konsumen pada
hakikatnya untuk memahami “Mengapa konsumen melakukan dan apa yang mereka
lakukan”. Dalam kajian teori perilaku konsumen, Schiffman dan Kanuk (2008:6)
mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai
bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya
yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi). Konsumen memiliki keragaman
yang menarik untuk dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai
usia, latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi
lainnya.Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mempelajari bagaimana konsumen
berperilaku dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku tersebut.
Definisi perilaku konsumen
menurut Kotler dan Keller (2008:214): Perilaku konsumen adalah studi bagaimana
individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan menempatkan
barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
mereka.
Pengertian perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6): Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.
Perilaku konsumen didefinisikan pula sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen dan Minor, 2002:6).
Pengertian lain perilaku konsumen yakni bidang ilmu yang mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2005:202).
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2008:158), perilaku konsumen adalah perilaku pembelian konsumen akhir, perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Semua konsumen akhir ini bergabung membentuk pasar konsumen.
Proses pertukaran merupakan unsur mendasar bagi perilaku konsumen. Pertukaran terjadi ketika konsumen dengan perusahaan, di samping itu juga terjadi di antara perusahaan pada situasi pembelian industrial, akhirnya pertukaran juga terjadi di antara konsumen sendiri. Proses pertukaran melibatkan serangkaian langkah-langkah (Mowen dan Minor, 2002:7):
1. Tahap perolehan
atau akuisisi (acquisition phase)
Pada tahap ini, peneliti menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan produk dan jasa. Kebanyakan, penelitian perilaku konsumen berfokus pada tahap perolehan. Salah satu faktor yang berkaitan dengan pencarian dan penyeleksian barang serta jasa adalah simbolisme produk, yaitu orang biasanya ingin mencari sebuah produk untuk mengekspresikan diri.
2. Tahap konsumsi (consumption phase)
Pada tahap ini, peneliti menganalisis bagaimana para konsumen
sebenarnya menggunakan produk atau jasa dan pengalaman yang dilalui mereka saat
menggunakannya. Pengalaman konsumen merupakan bagian yang penting pada industri
jasa.
3. Tahap disposisi (disposition phase).
Pada tahap ini, mengacu pada apa yang dilakukan oleh seorang
konsumen ketika mereka telah selesai menggunakannya. Ini juga menunjukkan
tingkat kepuasan konsumen setelah pembelian barang atau jasa.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat
disimpulkan bahwa pengertian perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan,
serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum
membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah
melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
Model Perilaku
Konsumen
Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang mudah
untuk dilakukan, karena terdapat banyak faktor yang berpengaruh dan saling
interaksi satu sama lainnya, sehingga pendekatan pemasaran yang dilakukan oleh
suatu perusahaan harus benar-benar dirancang sebaik mungkin dengan
memperhatikan faktor-faktor tersebut. Selain itu, para pemasar harus mampu
memahami konsumen, dan berusaha mempelajari bagaimana mereka berperilaku,
bertindak dan berpikir. Walaupun konsumen memiliki berbagai macam perbedaan
namun mereka juga memiliki banyak kesamaan.
Para pemasar wajib memahami keragaman dan kesamaan konsumen atau
perilaku konsumen agar mereka mampu memasarkan produknya dengan baik. Para
pemasar harus memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan
konsumsi, sehingga pemasar dapat merancang strategi pemasaran dengan lebih
baik. Pemasar yang mengerti perilaku konsumen akan mampu memperkirakan
bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang
diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai.
Tidak dapat diragukan lagi bahwa pemasar yang memahami konsumen akan memiliki
kemampuan bersaing yang lebih baik.
Stimuli atau rangsangan pemasaran terdiri dari empat P, product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, di mana masukan ini diubah menjadi sekumpulan respons pembeli yang dapat diobservasi: pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.
Pemasar ingin memahami bagaimana rangangsan itu diubah menjadi respon di dalam kotak hitam konsumen, yang mempunyai dua bagian yaitu:
Stimuli atau rangsangan pemasaran terdiri dari empat P, product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Rangsangan lain meliputi kekuatan dan faktor utama dalam lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, di mana masukan ini diubah menjadi sekumpulan respons pembeli yang dapat diobservasi: pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.
Pemasar ingin memahami bagaimana rangangsan itu diubah menjadi respon di dalam kotak hitam konsumen, yang mempunyai dua bagian yaitu:
- Karakteristik pembeli
mempengaruhi bagaimana pembeli menerima dan bereaksi terhadap rangsangan
itu.
- Proses keputusan pembeli
itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembeli mempengaruhi
perilaku pembeli dan kemudian mendiskusikan proses keputusan pembeli (Kotler
dan Amstrong, 2008:159).
Demikian penjelasan pengertian perilaku konsumen dan model perilaku konsumen menurut para ahli.
Demikian penjelasan pengertian perilaku konsumen dan model perilaku konsumen menurut para ahli.
No comments:
Post a Comment