Bahasan kali ini adalah
tentang Psikologi
Komunikasi Menurut Jalaludin Rahmat,Bila kita mencermati arti
psikologi komunikasi dari kata-kata yang membentuknya, maka akan kita temukan
dua kata yang berbeda maknanya, namun saling berkaitan, yaitu psikologi dan
komunikasi. Psikologi sendiri, menurut Miller (1974:4) adalah ilmu yang
berusaha menjelaskan, memprediksi, dan mengontrol mental dan peristiwa yang
berkaitan dengan perangai . Sedangkan komunikasi, menurut Hovland, Janis, dan
Kelly (1953:12) berarti sebuah proses dimana seorang individu sebagai
komunikator menyampaikan stimulant yang biasanya verbal untuk mengubah perilaku
orang lainnya.
Dari penjelasan di atas, kita
dapat menemukan definisi harfiah dari psikologi komunikasi. Psikologi
komunikasi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan
peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Berbeda dengan tinjauan secara
harfiah, kamus psikologi, Dictionary of behavioural science, menyebutkan ada
enam pengertian komunikasi dalam kerangka psikologi, dua diantaranya adalah;
Komunikasi adalah pengaruh satu
wilayah persona pada wilayah persona lain sehingga perubahan dalam satu wilayah
menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain. (K. Lewin)
Komunikasi adalah penyampaian
perubahan energy dari satu tempat ke tempat yang lain seperti dalam system
saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara
Lima
Tanda Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif, menurut
Stewart L Tubbs dan Sylvia Moss (1974:9-13), paling tidak menimbulkan lima hal
; pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan
tindakan. Pengertian
pengertian artinya penerimaan
yang cermat dari sisi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator. Kegagalan
menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan komunikasi primer (primary
breakdown in communication). Perlu pemahaman mengenai psikologi pesan dan
psikologi komunikator untuk menghindari hal tersebut.
2. Kesenangan
Tidak semua komunikasi ditujukan
untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Adapula komunikasi yang
lazim disebut komunikasi fatis (phatic communication) yang dimaksudkan untuk
menimbulkan kesenangan. Komunikasi inilah yang menjadikan hubungan kita hangat,
akrab, dan menyenangkan. Dalam hal ini kita perlu mempelajari psikologi tentang
system komunikasi interpersonal.
3. Mempengaruhi
Sikap
Bisa dikatakan bahwa komunikasi
yang kita jalin kebanyakan adalah untuk saling mempengaruhi satu sama lain.
Komunikasi membahasakannya dengan, komunikasi persuasive. Komunikasi ini
memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan
yang menimbulkan efek pada komunikan. Persuasif sendiri didefinisikan sebagai
proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan manipulasi
psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
(Kamus Ilmu Komunikasi, 1979).
4. Hubungan
Sosial yang Baik
Sebagai makhluk sosial yang tak
pernah bisa sendiri dalam kehidupannya, manusia mempunyai daftar kebutuhan
sosial yang akan menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan
orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan
kekuasaan (control), dan cinta serta kasih saying (affection). Kebutuhan sosial
ini hanya bisa dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif.
5. Tindakan
Menimbulkan tindakan nyata memang
indicator yang baik untuk mengukur seberapa besar efektivitas yang terjalin
selama komunikasi berlangsung karena untuk menimbulkan tindakan, kita harus
berhasil terlebih dahulu menanamkan pengertian, membentuk dan mengubah sikap
atau menumbuhkan hubungan yang baik. Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh
proses komunikasi. Hal ini bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh
mekanisme psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi, tetapi juga
factor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia.
No comments:
Post a Comment