Monday, April 17, 2017

Alur Dasar Hipnotis Formal


Berikut ini akan kita bahas tentang Hipnotis Formal secara lebih mendetail. Kenapa ? Karena Hipnotis Formal merupakan salah satu cara termudah untuk mempelajari proses Hipnotis secara mendasar. Melalui Hipnotis Formal kita akan dapat memahami perilaku unik dari Subconscious Mind, memahami Sugestibilitas (sugestivitas), dan berbagai hal mendasar lainnya, yang kelak akan sangat bermanfaat ketika kita akan melanjutkan ke pembelajaran Hipnotis jenis lain yang lebih abstrak.
Dari artikel sebelumnya dapat disimpulkan bahwa inti dari kegiatan Hipnotis adalah pemberian sugesti sesuai dengan keperluan, mulai dari sugesti non terapeutik (misal : Stage Hypnotism), sampai dengan sugesti terapeutik (Hipnoterapi). Pemberian sugesti ini dinilai berhasil jika diterima oleh sisi Subconscious Mind Subyek atau Client. Di sisi lain, Filter yang melindungi sisi Subconscious Mind ini dilindungi salah satunya oleh sisi Conscious Mind, oleh karena itu dalam Hipnotis Formal dilakukan suatu proses untuk membuat sisi Conscious Mind ini berkurang kekritisannya.
Secara sederhana, jika seseorang dalam kondisi normal penuh, disebut juga berada dalam keadaan kesadaran “Normal State”, sedangkan jika seseorang sudah mulai membuka sisi Subconscios Mind-nya, disebut juga sudah mulai memasuki keadaan hipnotik atau trance, atau keadaan ini disebut sebagai “Hypnotic State”.
Oleh karena itu proses awal dari Hipnotis Formal adalah upaya untuk membawa seseorang dari kondisi “Normal State” menuju kondisi “Hypnotic State”, melalui langkah teknis yang dikenal dengan istilah “Induction”.
Walaupun proses Induction ditujukan untuk membawa seseorang ke kondisi “Hypnotic State”, tetapi perlu juga dipahami bahwa kondisi Hypnotic State ini memiliki rentang yang lebar, sehingga dikenal istilah Light Trance, Medium Trance, dan Deep Trance, yang menggambarkan bahwa Light Trance adalah kondisi Hipnotik ringan dan Deep Trance adalah kondisi Hipnotik dalam atau juga lazim disebut sebagai keadaan Somnambulism, dimana nyaris Filter Subconscious Mind terbuka seluruhnya, sehingga membuat sugesti lebih mudah diterima oleh sisi Subsconscious Mind.
Setiap aktivitas Hipnotis tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda, misalkan : penyembuhan phobia, meningkatkan motivasi, bahkan sampai dengan yang ekstrim misalkan untuk melakukan aktivitas pembedahan (operasi) tanpa obat bius. Perlu dipahami bahwa setiap hal ini membutuhkan tingkat kedalaman trance yang berbeda-beda, karena membutuhkan kemampuan penerimaan sugesti yang berbeda-beda pula. Secara sederhana, semakin ekstrim suatu sugesti, maka akan membutuhkan keadaan trance yang lebih dalam.
Untuk membawa Subyek ke keadaan trance yang lebih dalam, maka setelah proses Induction, harus segera dilakukan proses berikutnya yang dikenal dengan istilah “Deepening” atau pendalaman. Tentu setelah dilakukan pendalaman, maka selanjutnya harus dilakukan “pengukuran kedalaman” trance tersebut, apakah sudah memenuhi atau belum. Teknik untuk mengetahui kedalaman trance ini sangat bervariasi, mulai dari cara konfirmasi langsung terhadap Subyek, membandingkan dengan tabel kedalaman trance, atau dengan membaca tanda-tanda khas fisiologis dari Subyek (bagi Hypnotist yang sudah sangat terlatih).
Setelah keadaan trance dari Subyek dicapai sesuai dengan keinginan (sesuai dengan maksud tujuan sugesti), maka aktivitas berikutnya adalah aktivitas inti dari proses Hipnotis, yaitu pemberian sugesti, atau “Suggestion”.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, secara sederhana terdapat 2 kelompok Suggestion, yaitu Non Therapeutic Suggestion dan Therapeutic Suggestion, dimana sugesti yang pertama tidak menimbulkan efek terapeutik (penyembuhan), misal sugesti untuk Stage Hypnotism, sedangkan sugesti jenis yang kedua dimaksudkan untuk menghasilkan efek terapeutik, misal dalam Hipnoterapi.
Selanjutnya di bagian akhir, tentu saja harus dilakukan proses pengakhiran, yaitu mengembalikan kembali Subyek ke keadaan normal (Normal State, yang dilakukan melalui proses teknis yang dikenal dengan nama “Emerging” atau “Termination
Dari penjelasan yang sederhana tentang alur dari Hipnotis Formal ini, tentu saja masih menyisakan beberapa pertanyaan dari pembaca, antara lain :
  • Bagaimana detail dari teknik Induction, Deepening, dan Termination ?
  • Bagaimana cara agar suatu sugesti bersifat permanen ?
  • Bagaimana jika dalam suatu proses Hipnotis tidak dilakukan proses Termination ?

Nah untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, silakan ikuti terus seri pembelajaran Hipnotis bagi pemula (awam) melalui Website ini.

No comments:

Post a Comment