Berikut
ini akan kita bahas tentang Hipnotis Formal secara lebih mendetail. Kenapa ?
Karena Hipnotis Formal merupakan salah satu cara termudah untuk mempelajari
proses Hipnotis secara mendasar. Melalui Hipnotis Formal kita akan dapat
memahami perilaku unik dari Subconscious Mind, memahami Sugestibilitas
(sugestivitas), dan berbagai hal mendasar lainnya, yang kelak akan sangat
bermanfaat ketika kita akan melanjutkan ke pembelajaran Hipnotis jenis lain
yang lebih abstrak.
Dari
artikel sebelumnya dapat disimpulkan bahwa inti dari kegiatan Hipnotis adalah
pemberian sugesti sesuai dengan keperluan, mulai dari sugesti non terapeutik
(misal : Stage Hypnotism), sampai dengan sugesti terapeutik (Hipnoterapi).
Pemberian sugesti ini dinilai berhasil jika diterima oleh sisi Subconscious
Mind Subyek atau Client. Di sisi lain, Filter yang melindungi sisi Subconscious
Mind ini dilindungi salah satunya oleh sisi Conscious Mind, oleh karena itu
dalam Hipnotis Formal dilakukan suatu proses untuk membuat sisi Conscious Mind
ini berkurang kekritisannya.
Secara
sederhana, jika seseorang dalam kondisi normal penuh, disebut juga berada dalam
keadaan kesadaran “Normal State”, sedangkan jika seseorang sudah mulai membuka
sisi Subconscios Mind-nya, disebut juga sudah mulai memasuki keadaan hipnotik
atau trance, atau keadaan ini disebut sebagai “Hypnotic State”.
Oleh
karena itu proses awal dari Hipnotis Formal adalah upaya untuk membawa
seseorang dari kondisi “Normal State” menuju kondisi “Hypnotic State”, melalui
langkah teknis yang dikenal dengan istilah “Induction”.
Walaupun
proses Induction ditujukan untuk membawa seseorang ke kondisi “Hypnotic State”,
tetapi perlu juga dipahami bahwa kondisi Hypnotic State ini memiliki rentang
yang lebar, sehingga dikenal istilah Light Trance, Medium Trance, dan Deep
Trance, yang menggambarkan bahwa Light Trance adalah kondisi Hipnotik ringan
dan Deep Trance adalah kondisi Hipnotik dalam atau juga lazim disebut sebagai
keadaan Somnambulism, dimana nyaris Filter Subconscious Mind terbuka
seluruhnya, sehingga membuat sugesti lebih mudah diterima oleh sisi
Subsconscious Mind.
Setiap
aktivitas Hipnotis tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda, misalkan :
penyembuhan phobia, meningkatkan motivasi, bahkan sampai dengan yang ekstrim
misalkan untuk melakukan aktivitas pembedahan (operasi) tanpa obat bius. Perlu
dipahami bahwa setiap hal ini membutuhkan tingkat kedalaman trance yang
berbeda-beda, karena membutuhkan kemampuan penerimaan sugesti yang berbeda-beda
pula. Secara sederhana, semakin ekstrim suatu sugesti, maka akan membutuhkan
keadaan trance yang lebih dalam.
Untuk
membawa Subyek ke keadaan trance yang lebih dalam, maka setelah proses
Induction, harus segera dilakukan proses berikutnya yang dikenal dengan istilah
“Deepening” atau pendalaman. Tentu setelah dilakukan pendalaman, maka
selanjutnya harus dilakukan “pengukuran kedalaman” trance tersebut, apakah
sudah memenuhi atau belum. Teknik untuk mengetahui kedalaman trance ini sangat
bervariasi, mulai dari cara konfirmasi langsung terhadap Subyek, membandingkan
dengan tabel kedalaman trance, atau dengan membaca tanda-tanda khas fisiologis
dari Subyek (bagi Hypnotist yang sudah sangat terlatih).
Setelah
keadaan trance dari Subyek dicapai sesuai dengan keinginan (sesuai dengan
maksud tujuan sugesti), maka aktivitas berikutnya adalah aktivitas inti dari
proses Hipnotis, yaitu pemberian sugesti, atau “Suggestion”.
Seperti
yang telah disinggung sebelumnya, secara sederhana terdapat 2 kelompok
Suggestion, yaitu Non Therapeutic Suggestion dan Therapeutic Suggestion, dimana
sugesti yang pertama tidak menimbulkan efek terapeutik (penyembuhan), misal
sugesti untuk Stage Hypnotism, sedangkan sugesti jenis yang kedua dimaksudkan
untuk menghasilkan efek terapeutik, misal dalam Hipnoterapi.
Selanjutnya
di bagian akhir, tentu saja harus dilakukan proses pengakhiran, yaitu
mengembalikan kembali Subyek ke keadaan normal (Normal State, yang dilakukan
melalui proses teknis yang dikenal dengan nama “Emerging” atau “Termination”
Dari
penjelasan yang sederhana tentang alur dari Hipnotis Formal ini, tentu saja
masih menyisakan beberapa pertanyaan dari pembaca, antara lain :
- Bagaimana detail dari teknik
Induction, Deepening, dan Termination ?
- Bagaimana cara agar suatu sugesti
bersifat permanen ?
- Bagaimana jika dalam suatu proses
Hipnotis tidak dilakukan proses Termination ?
Nah
untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, silakan ikuti terus
seri pembelajaran Hipnotis bagi pemula (awam) melalui Website ini.
No comments:
Post a Comment