Monday, April 17, 2017

Pengertian Hipnotis dan Jenis-Jenis Hipnotis


Dari artikel sebelumnya dijelaskan bahwa Filter (Critical Area) atau penyaring informasi pikiran bawah sadar pada dasarnya dikendalikan oleh diri kita sendiri, seorang Hypnotist sesungguhnya hanya bertindak sebagai fasilitator, antara lain dengan menggunakan tata kalimat yang hipnotik, dan juga memanfaatkan faktor-faktor pendukung lainnya (para-linguistic, bahasa tubuh, dsb.).
Selanjutnya, jika diamati maka Hipnotis dapat dianggap sebagai suatu bentuk penyampaian informasi yang efektif agar diterima oleh pikiran bawah sadar, sehingga dapat “menggerakkan” penerima sesuai dengan maksud tujuan dari informasi tersebut.
Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari tampaknya sangat banyak aktivitas komunikasi yang dapat dikategorikan sebagai Hipnotis, walaupun nantinya kita tempatkan dalam kelompok “Informal Hypnosis” atau Hipnotis informal.
Para penjual yang hebat, para politisi ulung, para pemuka agama, para spiritual leader, para motivator, semua mereka ini memiliki kemampuan komunikasi yang luar biasa, kemampuan komunikasi yang dapat menembus pikiran bawah sadar pendengarnya. Mereka ini mungkin tidak pernah mempelajari Hipnotis, tetapi sesungguhnya mereka telah mempraktekkan pola-pola atau teknik Hipnotis secara alamiah, dan merupakan sesuatu yang dianggap menjadi bakat mereka, walaupun kemungkinan besar mereka mengasah keterampilan komunikasi ini dalam waktu yang lama, sehingga menimbulkan efek hipnotik.
Dari penjelasan di atas, maka dapat dibuat Definisi sederhana tentang apa yang disebut sebagai “Hipnotis”, yaitu :
“Hipnotis adalah suatu pola komunikasi tertentu yang dapat membuka “Critical Area” pendengarnya, dan selanjutnya membuat informasi berikutnya dapat diterima secara lebih efektif oleh pikiran bawah sadar”.
Selanjutnya dari Definisi Hipnotis yang sangat global ini, diberikan definisi yang lebih teknis yang membuat aktivitas Hipnotis dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu :
Informal Hypnosis
Suatu bentuk Hipnotis alami, seperti yang telah dijelaskan di atas, dimana Hipnotis jenis ini biasa dilakukan oleh para Communicator handal, walaupun mereka mungkin sama sekali tidak pernah mempelajari pengetahuan Hipnotis.
Secara teknis dalam Informal Hypnosis, para Communicator handal ini sangat piawai untuk membuat pendengarnya membuka “Critical Area”-nya secara tidak disadari, antara lain dengan pola-pola kalimat yang menarik dan didukung oleh berbagai faktor pendukung lainnya (reputasi, suasana yang kondusif, materi yang menarik, dsb.).

Formal Hypnosis
Suatu bentuk Hipnotis dimana kedua belah pihak saling menyadari bahwa akan dilakukan proses Hipnotis. Contoh dari Hipnotis semacam ini misalkan pada aktivitas Stage Hypnosis (Hipnotis Hiburan) dan Hipnoterapi.
Secara teknik dalam Formal Hypnosis, seorang Hypnotist akan menerapkan teknik-teknik tertentu yang dapat membuat pendengarnya dapat membuka “Critical Area”-nya.

Dalam Formal Hypnosis, pembukaan Critical Area benar-benar dalam kendali dari mereka yang akan di-hipnotis, sang Hypnotist sendiri hanyalah bertindak sebagai seorang fasilitator. Oleh karena itu dalam Formal Hypnosis mereka yang di-hipnotis justru disebut sebagai “Subyek” bukan “Obyek”.

No comments:

Post a Comment