Dari
artikel sebelumnya dijelaskan bahwa Filter (Critical Area) atau penyaring
informasi pikiran bawah sadar pada dasarnya dikendalikan oleh diri kita
sendiri, seorang Hypnotist sesungguhnya hanya bertindak sebagai fasilitator,
antara lain dengan menggunakan tata kalimat yang hipnotik, dan juga
memanfaatkan faktor-faktor pendukung lainnya (para-linguistic, bahasa tubuh,
dsb.).
Selanjutnya,
jika diamati maka Hipnotis dapat dianggap sebagai suatu bentuk penyampaian
informasi yang efektif agar diterima oleh pikiran bawah sadar, sehingga dapat
“menggerakkan” penerima sesuai dengan maksud tujuan dari informasi tersebut.
Oleh
karena itu dalam kehidupan sehari-hari tampaknya sangat banyak aktivitas
komunikasi yang dapat dikategorikan sebagai Hipnotis, walaupun nantinya kita
tempatkan dalam kelompok “Informal Hypnosis” atau Hipnotis informal.
Para
penjual yang hebat, para politisi ulung, para pemuka agama, para spiritual
leader, para motivator, semua mereka ini memiliki kemampuan komunikasi yang
luar biasa, kemampuan komunikasi yang dapat menembus pikiran bawah sadar
pendengarnya. Mereka ini mungkin tidak pernah mempelajari Hipnotis, tetapi
sesungguhnya mereka telah mempraktekkan pola-pola atau teknik Hipnotis secara
alamiah, dan merupakan sesuatu yang dianggap menjadi bakat mereka, walaupun
kemungkinan besar mereka mengasah keterampilan komunikasi ini dalam waktu yang
lama, sehingga menimbulkan efek hipnotik.
Dari
penjelasan di atas, maka dapat dibuat Definisi sederhana tentang apa yang
disebut sebagai “Hipnotis”, yaitu :
“Hipnotis
adalah suatu pola komunikasi tertentu yang dapat membuka “Critical Area”
pendengarnya, dan selanjutnya membuat informasi berikutnya dapat diterima
secara lebih efektif oleh pikiran bawah sadar”.
Selanjutnya
dari Definisi Hipnotis yang sangat global ini, diberikan definisi yang lebih
teknis yang membuat aktivitas Hipnotis dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian
besar, yaitu :
Informal
Hypnosis
Suatu
bentuk Hipnotis alami, seperti yang telah dijelaskan di atas, dimana Hipnotis
jenis ini biasa dilakukan oleh para Communicator handal, walaupun mereka
mungkin sama sekali tidak pernah mempelajari pengetahuan Hipnotis.
Secara
teknis dalam Informal Hypnosis, para Communicator handal ini sangat piawai
untuk membuat pendengarnya membuka “Critical Area”-nya secara tidak disadari,
antara lain dengan pola-pola kalimat yang menarik dan didukung oleh berbagai
faktor pendukung lainnya (reputasi, suasana yang kondusif, materi yang menarik,
dsb.).
Formal
Hypnosis
Suatu
bentuk Hipnotis dimana kedua belah pihak saling menyadari bahwa akan dilakukan
proses Hipnotis. Contoh dari Hipnotis semacam ini misalkan pada aktivitas Stage
Hypnosis (Hipnotis Hiburan) dan Hipnoterapi.
Secara
teknik dalam Formal Hypnosis, seorang Hypnotist akan menerapkan teknik-teknik
tertentu yang dapat membuat pendengarnya dapat membuka “Critical Area”-nya.
Dalam
Formal Hypnosis, pembukaan Critical Area benar-benar dalam kendali dari mereka
yang akan di-hipnotis, sang Hypnotist sendiri hanyalah bertindak sebagai
seorang fasilitator. Oleh karena itu dalam Formal Hypnosis mereka yang
di-hipnotis justru disebut sebagai “Subyek” bukan “Obyek”.
No comments:
Post a Comment