Monday, April 17, 2017

Hipnotis dan Mekanisme Kesadaran Manusia, Hipnotis Benar Logis


Hipnotis seringkali dipahami sebagai suatu hal yang terkait dengan magis atau mistik, terutama ketika kita menerima informasi hanya sepotong demi sepotong. Tayangan pertunjukkan Hipnotis di layar kaca seringkali hanya potongan dari suatu informasi dan proses tentang Hipnotis secara keseluruhan.
Untuk memahami bagaimana proses Hipnotis terjadi, kita harus memahami bagaimana cara kerja kesadaran (mind) manusia.
Manusia memiliki 2 area kesadaran, yaitu : Pikiran Sadar (Conscious Mind) dan Pikiran Bawah Sadar (Subconscious Mind). Ada juga yang menyebutnya sebagai alam sadar dan alam bawah sadar.
Conscious Mind adalah area pikiran yang bersifat logis, rasional, dan kritis, atau seringkali (walaupun kurang tepat) disebut sebagai otak kiri.
Subconscious Mind adalah area pikiran yang lebih ke arah emosional, relatif kurang kritis (netral), dan di area inilah letaknya memori, belief system, dan juga self image.
Manusia ketika berpikir atau bereaksi terhadap suatu hal, selalu dipengaruhi oleh kedua sisi area pikiran ini, dan area yang memiliki dominasi lebih besar adalah Subconscious Mind. Sebuah buku bahkan mengatakan bahwa Subconscious Mind memiliki kontribusi sebesar 88%, sedangkan Conscious Mind memiliki kontribusi 12%. Hal ini seringkali digambarkan sebagai fenomena gunung es, dimana bagian yang tampak di permukaan hanyalah bagian yang kecil, dan ini menggambarkan pikiran sadar (Conscious Mind), sedangkan bagian yang lebih besar atau Subconscious Mind justru terletak jauh di bawah permukaan.
Berdasarkan penjelasan ini, maka mudah dipahami mengapa manusia seringkali bertindak tidak logis, misalkan dalam kasus Phobia. Jawabannya jelas, karena faktor yang mempengaruhi justru adalah hal-hal yang terdapat di dalam Subconscious Mind.
Dalam peristiwa Hipnotis, seorang Hypnotist memiliki keterampilan agar seseorang membuka Subconscious Mind-nya dan selanjutnya ketika diberikan sugesti, maka sugesti itu cenderung akan diterima oleh sisi pikiran ini dengan apa adanya atau “netral”, walaupun sugesti ini mungkin tidak masuk akal bagi pikiran kritis (Conscious Mind) atau pikiran normal dalam pandangan awam.
Demikian juga dalam kasus Hipnotis panggung atau Stage Hypnotism yang seringkali mempertunjukkan hal-hal yang mungkin tidak masuk akal, bagaimana sesesorang kehilangan namanya sendiri, bagaimana seseorang dapat melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh orang lain, bagaimana seseorang tiba-tiba menari-nari ketika mendengar suara musik tertentu, dimana hal ini memiliki penjelasan yang sama, yaitu sisi Subconscious Mind menerima sugesti tertentu dari sang Hypnotist, sehingga menghasilkan efek hiburan.
Dalam kasus Hipnoterapi juga terjadi hal yang sama, seorang Hipnoterapis menggunakan Hipnotis untuk keperluan terapi, yaitu melakukan pemrograman ulang terhadap Subconscious Mind, sehingga terjadi apa yang disebut sebagai penyembuha


No comments:

Post a Comment