Sunday, April 2, 2017

Pengertian Marah Menurut Psikologi

Menurut psikologi, terdapat beberapa rumusan tentang marah, di antaranya: marah yaitu perubahan dalam diri atau emosi yang dibawa oleh kekuatan dan rasa dendam demi menghilangkan gemuruh di dalam dada, hingga mereka berkata dalam definisinya: kemarahan yang teramat sangat. Ada beberapa pengertian marah yang diutarakan pakar misalnya:
Menurut C.P. Chaplin, Anger (marah, murka, berang, gusar; kemarahan, kemurkaan, keberangan, kegusaran) adalah reaksi emosional akut ditimbulkan oleh sejumlah situasi yang merangsang, termasuk ancaman, agresi lahiriah, pengekangan diri, serangan lisan, kekecewaan, atau frustrasi, dan dicirikan oleh reaksi kuat pada sistem syaraf otonomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatetik; dan secara implisit disebabkan oleh reaksi serangan lahiriah, baik yang bersifat somatis atau jasmaniah maupun yang verbal atau lisan.
Menurut al-Jurjani yang dikutip Yadi Purwanto dan Rachmat Mulyono, marah adalah perbuatan yang terjadi pada waktu mendidihnya darah di dalam hati untuk memperoleh kepuasan apa yang terdapat di dalam dada.
Menurut Muhammad Utsman Najati, marah adalah emosi alamiah yang akan timbul manakala pemuasan salah satu motif dasar mengalami kendala. Apabila ada kendala yang menghalangi manusia atau hewan untuk meraih tujuan tertentu dalam upaya memuaskan salah satu motif dasarnya, maka ia akan marah, berontak, dan melawan kendala tersebut. Ia juga akan berjuang untuk mengatasi dan menyingkirkan kendala tersebut hingga ia bisa mencapai tujuan dan pemuasan motifnya.
Menurut Mawardi Labay El-Sulthani, marah adalah suatu luapan emosi yang meledak-ledak dari dalam diri yang
dilampiaskan menjadi suatu perbuatan untuk membalas kepada orang yang menyebabkan marah.
Dari berbagai pengertian marah tersebut, disimpulkan bahwa marah adalah gejolak emosi yang diungkapkan dengan perbuatan atau ekspresi untuk memperoleh kepuasan.
Marah merupakan reaksi terhadap sesuatu hambatan yang menyebabkan gagalnya suatu usaha atau perbuatan, biasanya bersamaan dengan berbagai ekspresi perilaku. Marah merupakan pernyataan agresif, perilakunya mengganggu orang yang dimarahi bahkan orang-orang disekitarnya. Marah yang bersangatan adalah suatu penyakit.
Sesungguhnya amarah adalah sifat, bahkan bisa dikatakan sebagai perasaan yang penting bagi manusia, karena ia dapat membangkitkan gelora perjuangan juga semangat pengorbanan dalam membela kebenaran, menegakkan keadilan dan meraih kemenangan. Pentingnya sifat ini terlihat nyata, misalnya dalam semangat perjuangan membela aqidah dan keimanan, memelihara jiwa raga, harta dan kehormatan. Oleh karenanya, barangsiapa yang kehilangan sifat ini maka ia akan menjadi bahan hinaan, ejekan dan pelecehan di antara sesamanya.
Kepustakaan:

CP. Chaplin, Dictionary of Psychology Terj. Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi, (Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993). Yadi Purwanto dan Rachmat Mulyono, Psikologi Marah Perspektif Psikologi Islami, (Refika Aditama; Bandung, 2006). Muhammad Utsman Najati, Hadis dan Ilmu Jiwa, Terj. M.Zaka al-Farizi, (Pustaka Bandung, 2005). Mawardi Labay El-Sulthani, Menghadapi Marah, (al-Mawardi Prima, Jakarta, 2002).

No comments:

Post a Comment