Kata aspek, komponen,
facet, dimensi, faktor seringkali dipakai dalam konteks yang sama. Tulisan ini
mencoba membedah sedikit mengenai perbedaan terminologi mengenai aspek dan
dimensi dalam konteks penyusunan alat ukur psikologi.
Dalam
proses penyusunan alat ukur, sebelum menulis aitem, penyusun skala biasanya
mengeksplorasi teori mengenai konstrak yang hendak diukur (pengertian,
aspek-aspek) sebelum menulis aitem. Ini adalah pendekatan penyusunan secara
deduktif (top down), penyusunan alat ukur disetir oleh teori. Ada juga
penyusunan skala yang disetir oleh temuan-temuan hasil eksplorasi di lapangan.
Namanya pendekatan induktif (bottom up).
Aspek. Yang dimaksud
dengan aspek adalah penjabaran konstrak ukur yang lebih operasional sebelum
dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator perilaku yang lebih operasional.
Kebanyakan peneliti menamakan penjabaran ini sebagai aspek. Misalnya Betancourt
dan Lopez (1993) ketika mengembangkan pengukuran tentang akulturasi mengawali
dengan menjabarkan teori menjadibehavioral
aspect of acculturation (Kim
et al., 1999). Aspeknya adalah food preference, friendship patterns, and
language usage. Aspek-aspek inilah yang kemudian dijabarkan menjadi indikator
atau aitem dalam skala. Beberapa ahli lainnya mengatakan bahwa penyusun skala
cukup dari definisi teoritis yang didapatkan dari kajian literatur secara
komprehensif. Definisi tersebut kemudian digunakan sebagai pedoman untuk
pengembangan aitem (Schwab, 1980).
Dimensi. Dimensi
biasanya menjelaskan adanya aspek ukur unik yang memilki domain yang berbeda
dengan aspek lainnya. Untuk mengetahui bahwa aspek tersebut merupakan dimensi
yang berbeda biasanya dilakukan analisis faktor. Analisis faktor akan
menghasilkan faktor-faktor (kadang dinamakan dengan dimensi). Misalnya
pengukuran kecemasan (multidimensional scale of anxiety) yang dikembangkan oleh
Lawrence (1990). Skala tersebut memiliki dimensi lebih dari satu sehingga
dinamakan dengan skala multidimensi. Contoh lainnya adalah Multidimensional
Scale of Perceived Social Support (Zimet,
Dahlem, Zimet & Farley, 1988), The Multidimensional Scale of
Sexuality (Berkey et al. 1990) dan Multidimensional scale of anxiety Bystritsky
(1990) dan banyak lagi lainnya.
Kesimpulannya, pakai saja pengertian bahwa aspek adalah
domain-domain ukur teoritik yang belum diuji apakah masing-masing memiliki
independensi ataukah tidak. Jika masing-masing domain teoritik tersebut
terbukti memiliki independensi- yang dibuktikan oleh analisis faktor seperti
yang dilakukan oleh Lawrence (1990) dan Zimet et al (1998), maka ia dinamakan
dengan dimensi atau faktor.
Referensi
Berkey, B. R., Perelman-Hall, T., & Kurdek, L. (1990).
The Multidimensional Scale of Sexuality. Journal of Homosexuality, 19(4),
67-88. Routledge. doi: 10.1300/J082v19n04_05.
Bystritsky, A. (1990). Development of a multidimensional
scale of anxiety. Journal of Anxiety Disorders, 4(2),
99-115. doi: 10.1016/0887-6185(90)90002-Q.
Hinkin, T. R. (2001). A Review of Scale Development Practices
in the Study of Organizations. Management, 21(5).
Kim, B. S., Atkinson, D. R., & Yang, P. H. (1999). The
Asian Values Scale : Development , Factor Analysis, Validation , and
Reliability.Journal of Counseling Psychology, 46(3),
342-352.
Schwab, D.P. (1980). Construct validity in organization
behavior. Pp. 343 in B.M. Staw & L.L. Cummings (Eds.), Research in
organizational behavior, Vol. 2. Greenwich, CT: JAI Press
No comments:
Post a Comment