Tahapan
Pertumbuhan Ekonomi Menurut W.W. Rostow - Teori pembangunan ekonomi dari Rostow sangat
populer dan paling banyak mendapatkan komentar dari para ahli. Teori ini pada
mulanya merupakan artikel Rostow yang dimuat dalam Economics Journal (Maret
1956) dan kemudian dikembangkan nya lebih lanjut dalam bukunya yang berjudul
The Stages of Economic Growth (1960). Menurut pengklasifikasian Todaro, teori
Rostow ini dikelompokkan ke dalam model jenjang linear (linear stages mode/).
Menurut Rostow, proses pertumbuhan ekonomi bisa
dibedakan ke dalam 5 tahap. Adapun 5 tahap pertumbuhan ekonomi menurut Rostow
yakni :
- Masyarakat
tradisional (the traditional society),
- Prasyarat
untuk tinggal landas (the preconditions for take-off),
- Tinggal
landas (the take-off),
- Menuju
kekedewasaan (the drive to maturity), dan
- Masa
konsumsi tinggi (the age of high mass-consumption).
Dalam membedakan kelima tahap tersebut rostow
menggolongkannya berdasarkan pada ciri-ciri perubahan keadaan ekonomi, politik,
dan sosial yang terjadi. Menurut rostow pembangunan ekonomi atau tranformasi
suatu masyarakat tradisional menuju masayarakat modern merupakan suatu proses
yang multidimensional. Dimana perubahan ini bukan hanya bertumpu pada perubahan
ekonomi dari agraris ke industri saja, melainkan juga perubahan pada sosial,
budaya, politik, ekonomi bahkan agama.
1. Masyarakat Tradisonal (The Traditional
Society)
Menurut rostow dalam masyarakat tradisional ini
produksi perkapita masih sangat terbatas dan sumber daya produksi utama adalah
sektor pertanian, sehingga sangat kecil kemungkinan untuk mengadakan mobilitas
vertikal dikarenakan kedudukan masayarakat tidak akan jauh berbeda dengan
kedudukan ayahnya dan sistem mobilitasnya umumnya berdasarkan sistem warisan
(pemeberian).
Dalam segi politik masayarakat tradisional umunya tuan tanahlah yang memiliki otoritas tertinggi hal itu tidak lain karena pemilik tanah merupakan stratifikasi tertinggi dalam masayarakat tradisonal. Kalau dilihat sistem ilmu pengetahuan dalam masyarakat ini cenderung menyelsaikan persoalan dengan cara-cara yang kurang rasional dan masih menggunakan cara berpikir budayawi dari tadisi turun temurun.
Dalam segi politik masayarakat tradisional umunya tuan tanahlah yang memiliki otoritas tertinggi hal itu tidak lain karena pemilik tanah merupakan stratifikasi tertinggi dalam masayarakat tradisonal. Kalau dilihat sistem ilmu pengetahuan dalam masyarakat ini cenderung menyelsaikan persoalan dengan cara-cara yang kurang rasional dan masih menggunakan cara berpikir budayawi dari tadisi turun temurun.
2. Prasyarat untuk Lepas Landas (The Procondition
for Take Off)
Tahap prasyarat tinggal landas ini didefinisikan
Rostow sebagai suatu masa transisi di mana masyarakat mempersiapkan dirinya
untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (selfsustained growth).
Menurut Rostow, pada tahap ini dan sesudahnya pertumbuhan ekonomi akan terjadi
secara otomatis.
Tahap pada prasyarat tinggal landas ini mempunyai 2 corak :
a. Pertama adalah tahap prasyarat lepas landas yang dialami oleh negara-negara Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika, di mana tahap ini dicapai dengan perombakan masyarakat tradisional yang sudah lama ada.
b. Kedua adalah tahap prasyarat tinggal landas yang dicapai oleh negara-negara yang born free (menurut Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, di mana negara-negara tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa harus merombak sistem masyarakat yang tradisional.
Tahap pada prasyarat tinggal landas ini mempunyai 2 corak :
a. Pertama adalah tahap prasyarat lepas landas yang dialami oleh negara-negara Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika, di mana tahap ini dicapai dengan perombakan masyarakat tradisional yang sudah lama ada.
b. Kedua adalah tahap prasyarat tinggal landas yang dicapai oleh negara-negara yang born free (menurut Rostow) seperti Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, di mana negara-negara tersebut mencapai tahap tinggal landas tanpa harus merombak sistem masyarakat yang tradisional.
Hal ini disebabkan oleh sifat dari masyarakat negara-negara tersebut yang terdiri dari imigran yang telah mempunyai sifat-sifat yang dibutuhkan oleh suatu masyarakat untuk tahap prasyarat tinggal landas. Seperti telah diungkapkan di muka, Rostow sangat menekankan perlunya perubahan-perubahan yang multidimensional, karena ia talk yakin akan kebenaran pandangan yang menyatakan bahwa pembangunan akan dapat dengan mudah diciptakan hanya jika jumlah tabungan ditingkatkan.
Menurut pendapat tersebut tingkat tabungan yang tinggi akan mengakibatkan tiangkat investasi tinggi pula sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan oleh kenaikan pendapatan nasional. Namun menurut Rostow pertumbuhan ekonomi hanya akan tercapai jika diikuti oleh perubahan-perubahan lain dalam masyarakat.Perubahan-perubahan itulah yang akan memungkinkan terjadinya kenaikan tabungan can penggunaan tabungan itu sebaik-baiknya. Perubahan-perubahan yang dimaksudkan Rostow misalnya kemampuan masyarakat untuk menggunakan ilmu pengetahuan moderen dan membuat penemuan-penemuan baru yang bisa menurunkan biaya produksi.
3. Tinggal Landas (The Take Off)
Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap
ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik,
terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi, atau berupa terbukanya
pasar-pasar baru. Sebagai akibat dari perubahan-perubahan tersebut secara
teratur akan tercipta inovasi-inovasi dan peningkatan investasi. Investasi yang
semakin tinggi ini akan mempercepat laju pertumbuhan pendapatan nasional dan
melebihi tingkat pertumbuhan penduduk.
Dengan demikian tingkat pendapatan per kapita
semakin besar.
Rostow mengemukakan 3 ciri utama dan negara-negara
yang sudah mencapai masa tinggal landas yaitu:
a. Terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5
persen atau kurang menjadi 10 persen dari Produk Nasional Bersih (Net National
Product= NNP).
b. Terjadinya perkembangan satu atau beberapa sektor
industri dengan tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi (leading sectors).
c. Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial,
dan kelembagaan yang bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan
eksternalitas ekonomi yang bisa menyebabkan pertumbuhan ekonomi terus
terjadi.
4. Tahap Menuju Kedewasaan (The Drive to Maturity)
Tahap menuju kedewasaan ini diartikan Rostow sebagai
masa di mana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi moderen pada
hampir semua kegiatan produksi. Pada tahap ini sektor-sektor pemimpin baru akan
muncul menggantikan sektor-sektor pemimpin lama yang akan mengalami kemunduran.
Sektor-sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan
oleh perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap lepas landas
yang terjadi, dan juga oleh kebijaksanaan pemerintah. Dalam menganalisis
karakteristik tahap menuju ke kedewasaan, Rostow menekankan analisisnya kepada
corak perubahan sektor-sektor pemimpin di beberapa negara yang sekarang sudah
maju.
la juga menunjukkan bahwa di tiap-tiap negara
tersebut jenis-jenis sektor pemimpin pada tahap sesudah tinggal landas adalah
berbeda dengan yang ada pada tahap tinggal landas. Di Inggris, misalnya,
industri tekstil yang telah mempelopori pembangunan pada tahap tinggal landas
telah digantikan oleh industri besi, batu bara dan peralatan teknik berat.
Adapun selanjutnya Rostow mengemukakan pula
karakteristik non-ekonomis dari masyarakat yang telah mencapai tahap menuju ke
kedewasaan sebagai berikut:
a. Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami
perubahan. Peranan sektor industri semakin penting, sedangkan sektor pertanian
menurun.
b. Sifat kepemimpinan dalam perusahaan mengalami
perubahan. Peranan manajer professional semakin penting dan menggantikan
kedudukan pengusaha-pemilik.
c. Kritik-kritik terhadap industrialisasi mulai
muncul sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap dampak industrialisasi.
5. Tahap Konsumsi Tinggi (The Age of High
Massconsumption)
Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih
menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan
kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.
Pada tahap konsumsi tinggi ini ada 3 macam tujuan
dari masyarakat (negara) yaitu :
1. Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke luar negeri
dan kecenderungan ini bisa berakhir pada penjajahan terhadap bangsa lain.
2. Menciptakan negara kesejahteraan (welfare state)
dengan cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata
melalui sistem pajak yang progresif.
3. Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi
kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan) menjadi meliputi barang-barang
konsumsi tahan lama dan barang-barang mewah.
Sumber : http://www.materibelajar.id/2015/12/teori-tentang-pertumbuhan-ekonomi.html
No comments:
Post a Comment