1.
Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
Teori
ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori
ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang
aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media
yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media
mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.
Elemen
dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1)
Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi
antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat,
termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal
individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang
menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian
persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan ( perbedaan
pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat
memengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus
akan memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik,
kultural, dan ekonomi dalam masyarakat.
2.
Teori The Spiral of Silence
Teori
the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth
Noelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya
pendapat umum. Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum
ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa,
komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam
hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat.
3.
Teori Konstruksi sosial media massa
Gagasan
awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori konstruksi sosial atas
realitas yang dibangun oleh Peter L Berrger dan Thomas Luckmann (1966, The
social construction of reality. A Treatise in the sociology of knowledge.
Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah risalah tentang sosisologi pengetahuan).
Mereka menulis tentang konstruksi sosial atas realitas sosial dibangun secara
simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan
internalisasi. Proses simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya
di dalam masyrakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial
tersebut adalah objektif, subjektif, dan simbolis atau intersubjektif.
4.
Teori Difusi Inovasi
Teori
difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers dan para
koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai
penyebaran dengan proses perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan,
difusi (atau komunikasi), dan konsekwensi-konsekwensi. Perubahan seperti di
atas dapat terjadi secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal
melalui kontak dengan agen-agen perubahan dari dunia luar. Kontak mungkin
terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari rencana
bagian dari agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa pendek, namun
seringkali memakan waktu lama.
Dalam
difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk
dapat tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satu tujuan dari
penelitian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan
ini. Setelah terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi
konsekuensi – mungkin mereka berfungsi atau tidak, langsung atau tidak
langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336).
No comments:
Post a Comment