BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Sebuah perubahan tentu dialami oleh
setiap orang dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam hidup masyarakat, tentunya
senantiasa kita berhubungan dengan orang lain dan tumbuh berkembang dalam
lingkungan sosial. Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita memerlukan sumber daya alam
dari ingkungan untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan sandang, pangan, papan
semuanya memerlukan lingkungan. Namun dalam pemanfaatan sumber daya tersebut,
terkadang manusia tidak memperhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Dan serakah
dalam pemanfaatan lingkungan tersebut. Sehingga mengakibatkan terjadinya
kerusakan lingkungan dan pencemaran lingkungan. Dan akhirnya
berdampak pada manusia itu sendiri. Sehingga akan mengancam kelestarian makhluk
hidup di dalamnya termasuk manusia dan juga bisa merubah kehidupan sosial
budaya yang seharusnya dijaga keotentikanya, bahkan memunculkan budaya baru
yang bertolak belakang dengan budaya bangsa Indonesia. Makan dari itu
perlu kita pahami bahwa Pencemaran
lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, kehidupan kita, budaya
kita. Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran
lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita
sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas. Permasalahan pencemaran
lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya pencemaran air
tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, perubahan
gaya hidup, pengaruh budaya luar, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus
mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan
bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka dalam hal ini kami menyusun makalah yang mengambil
tema “Pencemaran Lingkungan” agar kita dapat mengetahui darimana pencemaran
lingkungan itu datang dan bagaimana cara penanggulangannya.
RUMUSAN MASALAH
a.
Apa yang dimaksud lingkungan ?
b.
Apa yang dimaksud pencemaran lingkungan ?
c.
Apa dampak pencemaran lingkungan bagi manusia secara
local maupun secara global?
d.
Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran lingkungan ?
TUJUAN PENULISAN
a.
Untuk mengetahui pengertian lingkungan
b.
Untuk mengetahui pengertian pencemaran lingkungan
c.
Untuk mengetahui dampak pencemaran lingkungan bagi
manusia secara local maupun secara global
d.
Untuk mengetahui cara penanggulangan pencemaran
lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP
Sebelum
kita membahas tentang pencemaran lingkungan, ada baiknya kita harus mengetahui
terlebih dahulu definisi dari lingkungan itu sendiri. Dalam makalah ini akan disampaikan
beberapa defisini tentang lingkungan. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997,
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan
ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak
berdaulat, dan yurisdiksinya. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan
saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup. Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup
Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang
antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim
yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang
tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara
dalam segala aspeknya. Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan
penegakan hukumpengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara.
Sedangkan
menurut para ahli antara lain :
Munajat
saputra : Semua benda dan kondisi yang terdapat di dalam ruang dimana manusia
itu berada dan berpengaruh terhadap kelangsungan dan kesejahteraan manusia.
Otto
Sumarwoto : Lingkungan adalah jumlah sebuah benda dan kondisi yang berada di
dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi Kehidupan manusia.
Emil
Salim : Segala benda, kondisi, keadaan dan pengaruhnya yang terdapat di dalam
ruang yang mempengaruhi segala yang berada di dalam ruang yang kita tempati.
2.2.
PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pencemaran disebut juga dengan polusi, terjadi
karena adanya bahan-bahan pencemar (polutan) yang dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar tersebut pada umumnya merupakan
efek samping dari aktifitas manusia dalam pembangunan. Berdasarkan jenisnya,
pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu:
a. Pencemaran
udara
Udara
dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori
udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada
yang berbentuk partikel cair atau padat.
1) Pencemar
Udara Berbentuk Gas
Beberapa
gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan
udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk
gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen
(NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).
Kadar
CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan
bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari
100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan
kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan
hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan,
kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian
ozon di atmosfer.
2) Pencemar
Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk
cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas
jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel
dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga
berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau
serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel
yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan
dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar
pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan
klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan
oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
Berikut
ini adalah sebuah tulisan tentang pencemaran udara yang bersumber dari situs
Kompasiana.com.
Tingkat
Pencemaran Udara di Indonesia
09
July 2011 | 10:08
Tingkat
pencemaran udara di Indonesia sangat mengkhawatirkan ,bahkan Indonesia menjadi
Negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ke tiga di dunia. Menurut world
bank juga menempatkan kota Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan
tertinggi setelah Beijing, New Delhi, Mexico City. Di indonesia sendiri, data
yang dipaparkan Oleh Pengkajian Ozon dan Polusi Udara Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasioanal(Lapan),Jawa Barat menduduki peringkat polusi udara
tertinggi di Indonesia. Semua itu disebabkan oleh polusi udara antara lain oleh
;emisi transportasi, kebakaran hutan dan industri.
Dari
sisi kesehatan,pencemaran udara dapat berakibat pada terganggunga kesehatan dan
pertumbuhan anak-anak, misalnya anemia. Hal yang paling dikhawatirkan, anak
bisa mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya tangkap lambat, dan tingkat IQ
rendah. Dan dalam pertumbuhan fisik akan berdampak pada gangguan seperti
keterlambatan pertumbuhan dan gangguan pendengaran.
Pada
orang dewasa, akan mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan. Zat ini dapat
mengurangi jumlah dan fungsi sperma sehingga menyebabkan kemandulan, dan juga
mengganggu fungsi jantung, ginjal, dan menyebabkan penyakit stroke serta
kanker.
Pada
tahun 2001 anak-anak pernah dijadikan sampel riset dampak timbal. Dari sampel
darah sebanyak 400 yang diambil dari siswa SD kelas II dan III di Jakarta,
hasilnya sekitar 35 persen sampel ternyata memiliki kadar timbal dalam darah di
atas normal. Angka ini berarti melebihi ambang batas kadar timbal pada tubuh
anak-anak yang ditetapkan CDC (Center for Deseases Control and Prevention) yang
hanya 10 mikrogram per desiliter.
Dampak
pencemaran terhadap lingkungan : Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat mengganggu pertumbuhan dan rawan penyakit antara
lain klorosis, nekrosis, dan antara lain klorosis, nekrosis dan
bintik hitam.
Penyebab
hujan asam: ph biasa air hujan ada;lah 5,6 karena CO2 di atmosfir. Pencemaran
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan ph air hujana. Dampak dari hujan asam antara lain : Mempengaruhi
kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan loga-logam berat serta
bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
Meningkatkan
efek rumah kaca: Efek rumah kaca disebabkan oleh CO2, CFC,Metana Ozon, N2O di
lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap oleh lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global. Pemanasan global sendiri akan berakibat
pada: Pencairan es di kutub, Perubahan iklim, Perubahan siklus hidup flora dan
fauna.
Kerusakan
lapisan ozon: Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B
dari matahari. Pembentukan dan pengurangan molekul-molekul ozon (O3)
terjadi secara alami di stratosfer.
Mengurangi
pencemaran udara dapat dicegah dengan: Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor
dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida, Pengolahan
atau daur ulang limbah asap industri, Penghijauan dan reboisasi atau penanaman
kembali pohon-pohon pengganti, Menghentikan pembakaran hutan.
b. Pencemaran
air
Pencemaran
air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena
alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan perubahan yang
besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada
eutrofikasi.
Sampah
organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam
polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak,
nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang
dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam
air.
Di
dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain
untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak
diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Tindakan
manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah
menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang
ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan,
kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak
terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan
seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi
permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar
perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat
berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi
berkurang.
Bahan-bahan
kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang
sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat
berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem
perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.
Berikut
ini adalah artike mengenai dampak dari pencemaran air. Yang bersumber dari
PlasaMSN berita.
Laporan
Wartawan Surya David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM,
MALANG - Kondisi Kali Brantas yang mulai tercemar,
berdampak pada kepunahan sejumlah ikan endemik Kali Brantas.
Kepunahan
ini juga disebabkan kebijakan pemerintah yang salah dalam konservasi ikan.
Dari
hasil penelitian Ecoton yang dilakukan sejak empat tahun lalu, kondisi ikan
endemik Brantas ini semakin menurun. Menurut seroang peneliti Ecoton, Prigi
Arifandi, sebuah sungai merupakan satu kesatuan dari hulu hingga hilir.
Kebijakan yang mengabaikan kesatuan ini yang membuat ikan sulit berkembang.
"Terutama
pembangunan waduk. Karena waduk menjadi pemisah antara hulu dan hilir,"
tutur Prigi, Rabu (21/8/2013).
Prigi
menuturkan, keberadaan bendungan membuat siklus reproduksi ikan terganggu.
Sebab, sejumlah ikan harus melakukan migrasi menuju hulu untuk melakukan
reproduksi. Ketika migrasi tidak bisa dilakukan, maka proses reproduksi ikan
menjadi terganggu.
"Seharusnya
ada jalan ikan dalam setiap pembangunan bendungan. Itu langkah untuk menjaga
keberadaan ikan endemik sebuah sungai," terang Prigi.
Di
sisi lain kata dia, dinas perikanan melakukan kesalahan dengan memasukan ikan
asing ke Kali Brantas. Awalnya sejumlah ikan seperti ikan mas, nila, mujair dan
pembersih kaca dilepas ke sungai sebagai bagian dari pengembangan perikanan.
Namun ikan-ikan tersebut akhirnya menjadi penjajah bagi ikan endemik.
Invasi
ikan asing ini, mendesak dan mengalahkan ikan asli. Mereka berkembang dengan
cepat, sementara ikan asli tidak bisa mengimbangi keberadaan ikan-ikan ini.
"Yang
perlu ditekankan, kalau ingin melepaskan ikan ke sungai seharusnya ikan asli
sungai tersebut. Jangan ikan asing, karena akan menjadi pengganggu,"
tambahnya.
Namun
gangguan yang tidak kalah besar datang dari pencemaran limbah. Baik pencemaran
limbah domestik atau rumah tangga maupun limbah industri, serta limbah
pertanian.
Pencemaran
ini membuat kualitas air Kali Brantas menurun dan mematikan ikan-ikan di
dalamnya. Kondisi ini diperparah karena hilangnya kawasan hutan yang menjadi
penopang sungai.
"Energi
dari sungai itu berasal dari hutan. Kalau hutannya hilang maka kehidupan di
sungai juga terganggu," katanya
c. Pencemaran
tanah
Pencemaran
tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan
pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat.
Jika
suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap,
tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam
tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di
tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau
dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Dampak
pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan
kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan
herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak , serta
kerusakan ginjal.
Merkuri
(air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan
mungkin tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa
macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata
dan ruam kulit. Zat kimia diatas bila dosis yang bayak, menimbulkan pencemaran
tanah dapat menyebabkan kematian.
Tanah
merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air
yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya
kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.
Menurut
sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik),
industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari
sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun
sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam
dan kaleng.
Sampah
organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di
dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat
menurunkan kualitas tanah.
Berikut
ini artikel mengenai pencemaran tanah. Yang bersumber dari Madura Terkini.
KEMAYORAN-Warga
Dusun Tarogan, Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Kota mengeluhkan bau tak
sedap dari tumpukan sampah. Apalagi saat hujan turun,
bau sampah makin menyengat. Hal tersebut diutarakan Abd. Rahman,
warga setempat yang mengaku resah dengan adanya bau tak sedap
yang ditimbulkan oleh tumpukan sampah liar. Rahman menilai tumpukan
sampah yang didatangkan dari sejumlah kelurahan di Kota Bangkalan
tersebut, akibat tidak tersedianya TPA (tempat pembuangan akhir) yang
memadai.
Ini
yang jadi korban akibat penumpukan sampah liar itu
lagi-lagi masyarakat. Padahal, jika pemerintah bersikap serius
menangani sampah, kotornya lingkungan dan bau busuk itu tak perlu
terjadi. Kampung kami sampai jadi kumuh kayak ini,” kesal
Rahman. Selain bau, sampah itu menurut Rahman bisa jadi
sarang penyakit. Apalagi sudah memasuki musim penghujan yang rawan
akan DBD (demam berdarah dengue) dan penyakit difteri. (radar)
d. Pencemaran
suara
Pencemaran
suara adalah keadaan dimana masuknya suara yang masuk terlalu banyak sehingga
mengganggu kenyamanan lingkungan manusia.
Pencemaran
suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas lingkungan terutama dibagian
suasana. Sumber pencemaran suara adalah kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang
dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia. Bunyi disebut bising apabila
inetensitasnya telah melampaui 50 desibel.
Suara
dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh banyak mesin industri,
kendaraan bermotor, dan pesawat terbang bila berlangsung secara terus-menerus
dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat
pendengaran yang permanen.
Pencemaran
suara dapat ditimbulkan oleh adanya suara bising yang disebabkan oleh suara
mesin pabrik, mesin penggilingan padi, mesin las, pesawat, kendaraan bermotor
yang berlalu-lalang, dan suara kereta api.
Sesuai
dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996
tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang
tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu
tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan.
1. Jenis-Jenis Kebisingan Jenis-jenis
kebisingan ada empat macam, yaitu:
a. kebisingan yang terus-menerus
dengan jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji;
b. kebisingan yang terputus-putus,
misalnya, suara arus lalu lintas atau pesawat terbang;
c. kebisingan impulsif, misalnya,
tembakan, bom, atau suara ledakan;
d. kebisingan impulsif berulang,
misalnya, suara mesin tempa
2. Dampak
Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara
bising ini dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Selain itu,
lama-kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh
kita, misalnya, pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku,
dan naiknya tekanan darah.
Tingkat
kebisingan atau ukuran energi bunyi dinyatakan dalam satuan desiBell (dB).
Pengukurannya menggunakan alat yang bernama Sound Level Meter.
Berikut
ini adalah artikel yang berhubungan sengan pencemaran suara. Sumber
Suarakawan.com
SURABAYA – Polusi suara
dan kebisingan tampaknya tak bisa lagi terelakkan, terutama di daerah
perkotaan dan kawasan industri. Polusi udara ini berdampak pada alat
pendengaran manusia, yakni telinga. Â Hal ini terungkap dalam diskusi Masyarakat
Bebas Bising (MBB) di Co2 Library, Jalan Doktor Sucipto 20, Surabaya,
Sabtu (26/3) sore.
Panel
diskusi dengan tema “Kebisingan Sebagai Polusi Yang Merajalela” , kata
Panitia Diskusi MBB, Gema Swaratyagita, sebagai wujud dalam
rangka menyambut hari bumi dan tentunya sangat berhubungan sekali dengan
‘Earth Hours’.
Gema
menjelaskan kebisingan tidak sekedar menimbulkan rasa tidak nyaman namun
juga dapat menimbulkan efek serius bagi kesehatan manusia. Dan alat-alat
tertentu menimbulkan kebisingan sedemikian hebatnya bahkan menggangu penduduk
yang tinggal di sekitar pabrik hingga radius ratusan meter.
”
Kebisingan mesin pabrik kontribusi tertinggi kebisingan yang mengakibatkan
telinga manusia rusak. Selain itu, dipadatnya kendaraan di jalan
raya. (dp)
Sementara
itu, Badan kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, 8 – 12% penduduk dunia
menderita dampak kebisingan dalam berbagai bentuk. Angka itu diperkirakan akan
terus meningkat.
Tidak
diragukan lagi, kebisingan dapat menyebabkan kerusakan pendengaran, baik yang
sifatnya sementara ataupun permanen. Hal ini sangat dipengaruhi oleh intensitas
dan lamanya pendengaran terpapar kebisingan. Intensitas bunyi adalah arus
energi per satuan luas yang dinyatakan dalam satuan desibel (dB). (dp/ara)
2.3. DAMPAK
PENCEMARAN BAGI MANUSIA SECARA LOCAL MAUPUN GLOBAL
Pembakaran
bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri
menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran
hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak,
gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga
panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di
Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house
effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC
yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran
hewan.
Efek
rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau
lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim
dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es
di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan
berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup,
termasuk manusia.
Akibat
lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan
asam terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air
sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme
yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh
terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
2.4. UPAYA PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN
Berbagai
upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk
menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan
penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada
dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Untuk
membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang
sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan
limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan
pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Diadakan
penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan
pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan
pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
KESIMPULAN
Pencemaran lingkungan terjadi karena dua faktor. Terjadi karena peristiwa alam dan karena ulah manusia itu sendiri yang tidak menyadari tentang dampak dari perbuatannya itu. Pencemaran lingkungan terbagi atas empat bagian. Pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
SARAN
Sebaiknya
manusia mulai menyadari akan pentingnya lingkungan, dan memulai pelestarian
lingkungan sejak dini. Jika bumi ini tidak dijaga oleh kita bagaimana generasi
yang akan datang. Akankah mereka merasakan indahnya bumi ini. Bumi ini milik
kita bersama maka sudah kewajiban kita untuk menjaganya.
No comments:
Post a Comment