BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Makalah dengan judul “Revolusi
Mental Masyarakat Indonesia Dalam Menghadapi Persaingan Hidup Skala
Internasonal”. Mengartikan Revolusi Mental
diartikan sebagai nama bagi genangan segala sesuatu
menyangkut cara hidup. Mental tidak dipisahkan dari hal-hal material. Mental
pelaku dan struktur sosial dilihat berhubungan secara integral, tidak bisa
dipisahkan satu sama lain. Mental pelaku dan struktur sosial dijembatani dengan
memahami ‘kebudayaan (culture).
Revolusi mental melibatkan semacam strategi kebudayaan. Hal yang dibidik oleh
revolusi mental adalah transformasi etos, yaitu perubahan mendasar dalam
mentalitas yang meliputi cara berpikir, cara merasa, cara mempercayai yang
semuanya ini menjelma dalam perilaku dan tindakan sehari-hari. Masyarakat
Indonesia yang terdiri dari berbagai obyek suku, ras dan budaya berbeda-beda yang telah menciptakan mental berbeda-beda
pula dalam menghadapi atau menyelesaikan suatu permasalahan. Namun kurangnya
ketegasan pemerintah dalam pemerataan dunia pendidikan di Indonesia, sehingga
mengakibatkan masyarakat budaya yang ada di indonesia mengalami pergeseran
mental. Hingga akhirnya kebiasaan-kebiasaan bangsa penjajah yang bertentangan
dengan budaya-budaya Indonesia pun di adopsi oleh masyarakat indonesia.
Masyarakat budaya Indonesia dengan bangga akan manjaan alam pun mulai tampak
setelah pergeseran mental. Sehingga budaya Indonesia mulai luntur seiring masuknya
pengaruh global di Indonesia. Maka dari itu Bangsa Indonesia membutuhkan revolusi
mental, agar masyarakat budaya Indonesia memiliki mental bersaing berskala
internasional.
1.2 Rumusan
Masalah:
Sesuai dengan judul makalah
ini “Revolusi Mental Masyarakat
Indonesia Dalam Menghadapi Persaingan Hidup Skala Internasional” maka masalahnya
dapat di identifikasikan sebagai berikut
a)
Apa
itu revolusi mental?
b)
Tujuan
revolusi mental?
c)
Revolusi
mental dimulai dari siapa?
d)
Hambatan
dalam revolusi mental masyarakat indonesia?
e)
Bagaimana
cara persaingan hidup mempengaruhi mental?
1.3 Tujuan :
Dari rumusan masalah di atas,
dapat dirumuskan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a)
Untuk
mengetahui apa itu revolusi mental
b)
Untuk
mengetahui tujuan revolusi mental
c)
Untuk
mengetahui revolusi mental dimulai dari siapa
d)
Untuk
mengetahui hambatan dalam revolusi mental masyarakat indonesia
e)
Untuk
mengetahui bagaimana cara persaingan hidup mempengaruhi mental.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Apa itu Revolusi Mental?
Revolusi Mental1 diartikan sebagai “nama bagi
genangan segala sesuatu menyangkut cara hidup. Mental tidak dapat dipisahkan
dari hal-hal material. Mental pelaku dan struktur sosial dilihat berhubungan
secara integral, tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Mental pelaku dan
struktur sosial dijembatani dengan memahami ‘kebudayaan’ (culture). Corak
praktik, sistem ekonomi dan sistem politik merupakan ungkapan kebudayaan. Cara
berpikir, merasa dan bertindak (budaya) dibentuk oleh sistem dan praktik
habitual ekonomi politik. Dengan kata lain, ‘tidak ada ekonomi dan politik
tanpa kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa ekonomi dan politik‘.
Pemisahan keduanya hanya digunakan untuk kepentingan analitik. Revolusi mental
melibatkan semacam strategi kebudayaan. Hal yang dibidik oleh revolusi mental
adalah transformasi etos, yaitu perubahan mendasar dalam mentalitas yang
meliputi cara berpikir, cara merasa, cara mempercayai yang semuanya ini
menjelma dalam perilaku dan tindakan sehari-hari. Gagasan revolusi mental, sebagai usaha
memperharui corak berpikir dan bertindak suatu masyarakat, bisa ditemukan di
ideologi dan agama manapun. Dalam Islam pun ada gagasan revolusi mental, yakni
konsep ‘kembali ke fitrah’: kembali suci atau tanpa dosa. Jadi, gagasan ini
bukanlah produk komunis atau ideologi-ideologi yang berafiliasi dengan marxisme.
2.2 Tujuan Revolusii Mental?
·
May Four Enlightenment
Movement gerakan 4 Mei di China 1919.
Yang menjadi perlawanan rakyat pertama
untuk menentang kekuasaan kekaisaran.
·
Gandhi's Experiments with
Truth: Essential Writings by and about Mahatma Gandhi (Richard L. Johnson ed.,
2007), Gandhi mengedepankan
argumen bahwa kemerdekaan politik (self-rule) harus
berdasarkan pada revolusi mental, yaitu perubahan total mental rakyat negara
jajahan.
·
Tujuan Revolusi
Mental ala BUNG KARNO
Dia mengatakan, “karena itu maka untuk keselamatan bangsa dan
negara, terutama dalam taraf nation building dengan segala bahayanya dan segala
godaan-godaannya itu, diperlukan satu Revolusi Mental. Esensi dari revolusi
mental ala Bung Karno ini adalah perombakan cara berpikir, cara kerja/berjuang,
dan cara hidup agar selaras dengan semangat kemajuan dan tuntutan revolusi
nasional. Ia adalah satu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar
menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang
rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala,” kata Bung Karno.
·
Tujuan revolusi mental ala
JOKOWI.
Satu yang sangat penting,
revolusi mental dari negativisme ke positivisme untuk merubah mindset. Karena
negara ini bisa menjadi negara besar. saat ini yang harus dibenahi yaitu mental
pesimistis yang menggerogoti bangsa. Padahal, Indonesia memiliki potensi sumber
daya yang mumpuni.
Jadi pada tujuan dari
beberapa tokoh tentang revolusi mental tidak lain adalah untuk memberikan
perubahan dari cara berpikir/kerja masyarakat yang masih terperangkap pada
jaman penjajahan, dengan cara revolusi mental, masyarakat indonesia dapat
merubah sifat pesimis menjadi positivme, agar mampu bersaing dalam persaingan
hidup meskipun berskala internasional.
2.3 Revolusi Mental Dimulai dari Siapa?
Kalau bisa disepakati bahwa Indonesia perlu
melakukan revolusi mental, pertanyaan berikutnya adalah dari mana kita harus
memulainya. Jawabannya dari masing- masing kita sendiri, dimulai dengan
lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal serta lingkungan kerja dan
kemudian meluas menjadi lingkungan kota dan lingkungan negara.
Revolusi mental harus menjadi sebuah gerakan
nasional. Usaha kita bersama untuk mengubah nasib Indonesia menjadi bangsa yang
benar-benar merdeka, adil, dan makmur. Kita harus berani mengendalikan masa
depan bangsa kita sendiri dengan restu Allah SWT. Sebab, sesungguhnya Allah
tidak mengubah nasib suatu bangsa kecuali bangsa itu mengubah apa yang ada pada
diri mereka.
2.4 Hambatan dalam revolusi mental
masyarakat indonesia?
Bicara
tentang revolusi mental adalah berbicara tentang merubah karakter, cara
berpikir, bekerja dan lain-lain dalam
waktu singkat memang sering dikatakan mustahil. Dikarenakan masyarakat
indonesia sendiripun sering dihujani dengan berbagai wacana yang kontroversi di
negri ini. Masalah kontroversi yang melibatkan pemimpin-pemimpin negara,
sehingga masyarakat Indonesia terkadang bertingkah apatih dalam setiap program
yang di buat oleh pemerintah. Hambatan juga akan terjadi dikarenakan kurangnya
sarana pembelajaran karakter, pemerataan revolusi mental tidak seimbang dan
berdampak kuatnya pengaruh global menenggelamkan isu pembelajaran atau revolusi
mental.
2.5
Bagaimana
cara persaingan hidup mempengaruhi mental?
Tanpa disadari, persaingan yang hebat dan
kerasnya hidup membuat kita melupakan satu dari beberapa hal penting yang harus
diutamakn dan di jaga dalam peradaban dan peradatan, yaitu tentang sopan
santun. Dilihat dari sikap, banyak yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Hal
seperti ini akan mencipta retakan-retakan kecil yang lama-lama akan merambat
menjadi retakan lebar, kemudian retakan yang sudah menjalar itu akan menjadi
sebab dari keruntuhan.
Banyak hal yang membuat persaingan menjadi lebih
dominan dalam tanda kutip “negativ” jika seseorang sudah mulai bermain dengan
ego sendiri tanpa memperhitungkan letak tikungan yang tepat untuk melakukan
tindakan bersaing. Banyak perpecahan yang diakibatkan dari suatu persaingan
yang tidak sehat dan tidak pada tempatnya. Hal sia-sia yang hanya meninggalkan
kepuasaan sesaat namun meninggalkan gores lamanya.
Titik terakhir dimana jenuh itu membabi buta dalam pikir, disana
akan membentuk suatu larva-larva kecil yang menggerogoti akal sehat kita dalam
persaingan. Perlahan semua akan merusak mental,etika dan moral
BAB III
KESIMPULAN
Revolusi Mental merupakan suatu hal yang berdampak baik, yang akan
membuat masyarakt Indonesia siap dalam menghadapi dan menangani masalah-masalah
akibat dari persaingan global. Revolusi mental juga berdampak baik pada
kelestarian budaya-budaya indonesia, dikarenakan dengan revolusi mental
masyarakat dapat menghilangkan kebiasaan-kebiasaan bangsa penjajah yang kerap bertentangan
dengan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia.
No comments:
Post a Comment