KAPITALISME
Masa-masa era kapitalisme juga pernah dialami oleh
bangsa Indonesia terlebih ketika masih dalam masa penjajahan, kapitalisme
sungguh dapat dirasakan keberadaannya. Kapitalisme yang terjadi pada masa
kolonialisme hingga saat ini masih mempengaruhi industrilisasi yang berkembang
di Indonesia, yang dimulai setelah kemerdekaan bangsa Indonesia. Masa sebelum
kemerdekaan ketika bangsa Indonesia masih terjajah merupakan masa yang paling
merasakan kapitalisme sebagai dampak dari kolonialisme. Di era penjajahan dibawah
bendera kolonialisme, terdapat bentuk-bentuk kapitalisme yang berupa
eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dengan penerapan sistem tanam
paksa untuk kepentingan keuntungan bangsa penjajah seperti halnya yang
dituliskan dalam “Imperialisme di Indonesia. Tidak berhenti sampai disitu,
eksploitasi sumber daya manusia pun juga dilakukan oleh penjajah dalam bentuk
kerja paksa yang diperuntukkan bagi bangsa pribumi, sistem kerja paksa yang
terkenal keras berada pada masa pemerintahan Daendles dengan proyek kerja
paksanya yang berupa pembangunan jalan raya dari Anyer hingga Panarukan.
Kapitalisme yang dilakukan pada masa kolonialisme dilakukan semata-mata hanya
untuk memberikan keuntungan maksimal untuk penjajah, dampaknya hingga kini pun
tercetak jelas dalam industrialisi di Indonesia. Perkembangan kapitalisme di
Indonesia diawali setelah kemerdekaan Indonesia karena setelah kemerdekaan,
perekonomian Indonesia amatlah lemah. Dimasa pemerintahan Presiden Soeharto,
beliau membawa tatanan Orde Baru yang menekankan perbaikan ekonomi Indonesia
yang walaupun pada saat itu pemerintahannya terbilang cukup keras. Walaupun
begitu peerintahan dibawah Presiden Soeharto secara perlahan mampu membangung
kembali perekonomian di Indonesia serta membawav kemakmuran dan kesejahteraan
sehingga rakyat Indonesia berkecukupan bahkan mampu meningkatkan komoditi
ekspornya.
Dibalik kesejahteraan yang dibawa oleh presiden Soeharto, tatanan Orde Baru
yang dibawanya mencerminkan suatu bentuk pemerintahan oligarki yang menempatkan
golongan-golongan dengan power kuat atau penguasa sebagai
pengambil keuntungan sesuai kepentingannya (Hadiz dan Robinson, 2004: 42). Masa
Orde Baru ternyata merupakan salah satu bentuk kebijakan yang dibuat untuk
memperkaya sang penguasa yang sedang memerintah, disitulah sebenarnya
kapitalisme yang sesungguhnya. Pada masa itu, presiden Soeharto menggagas sebuh
ide pembungan yang bertujuan untuk memperbaiki ekonomi Indonesia yang dibiayai
dari hutang-hutang dan investor dari luar negeri. Kekuasaan yang dipegang
digunakan sebagai celah untuk menjalankan bisnis demi memperoleh keuntungan
pribadi. Akibatnya, terjadi krisis ekonomi yang menyebabkan harga barang-barang
melonjak drastis sehingga muncul berbagai protes dari kalangan menegah kebawah.
Kehancuran ini bermula dari pemerintahan presiden Soeharto yang terlalu lama
dan ditambah lagi hutang-hutang yang tidak mampu dibayar oleh Indonesia.
Berakhirnya Orde Baru yang digantikan oleh Reformasi dibawah pemerintahan B.J.
Habibie tidak serta merta mengakhiri kapitalisme di Indonesia. Sumber daya alam
dan sumber daya manusia yang masih terus menerus di eksploitasi merupakan salah
satu bukti bahwa Indonesia masih dalam masa kapitalisme. Ditambah lagi dengan
lemahnya pemerintah untuk meminimalisir hal tersebut sehingga kapiltalisme pun
benar-benar tidak terelakkan.
REFERENSI
Malaka, Tan. 2008. “Kapitalisme Indonesia”, dalam Aksi
Masa. Yogyakarta: Penerbit
Narasi, pp. 44-54.
Robinson, Richard dan Vedi R. Hadiz. 2004. “The Genesis
of Oligarchy: Soeharto’s
New Order 1965-1982”, dalam Reorganising Power in Indonesia: the
Politics
Of Oligarchy in an Age of Markets, New
York: RoutledgeCurzon, pp. 136-167
No comments:
Post a Comment