BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Hampir semua kegiatan manusia menghabiskan waktunya untuk berkomunikasi,
sejak bangun tidur sampai tertidur lagi. Dalam buku The Process of
Communication: An Introduction to Theory and Practice, Berlo mengatakan bahwa,
“Bukti riset menunjukkan bahwa 70 persen orang Amerika menghabiskan waktu
kerjanya untuk berkomunikasi, baik mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.” (Berlo, 1960:1)
Perkembangan media massa saat ini erat kaitannya dengan komunikasi,
disadari atau tidak bahwa manusia selalu melakukan interaksi sosialnya melalui
komunikasi, baik lisan maupun tulisan untuk menyampaikan suatu informasi secara
langsung atau tidak langsung. Sehingga dengan seiring perkembangan teknologi
komunikasi tersebut media massa pun terbagi menjadi media cetak dan media
elektronik yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Media massa, baik media
cetak (printed media) atau media elektronik (electronic media) memiliki
kelebihan dan keunggulannya masing-masing dalam menyampaikan informasi. Yang
termasuk media massa cetak adalah koran atau suratkabar, tabloid, majalah,
buku, newsletter, dan buletin. Sedangkan yang termasuk media massa elektronik
yaitu radio, televisi, film, termasuk CD 2 (Compact Disk), dan internet.
Manusia sebagai penggunanya harus pintar memanfaatkan informasi yang disajikan,
agar mencapai tujuan yang diinginkan
Surat kabar atau yang biasa disebut koran merupakan salah satu media
informasiyang sangan dikenal oleh seluruh masyarakat indonesia maupun di dunia.
Sebelum adanya media elektronik seperti Televisi dan Radio, surat kabar
terlebih dahulu sudah ada. Fungsi surat kabar saat ini bukan hanya media
penyimpanan informasi aja, namun sudah berkembang fungsinya sebgai media iklan,
baik itu iklan produk maupun iklan jasa.
Meskipun harus diakui bahwa budaya minat
baca di Indonesia masih tergolong rendah, apalagi buku lebih mahal dibandingkan
media jenis lainnya. Media elektronik lebih dekat dengan masyarakat kita, tak
terkecuali mahasiswa, yang menyebabkan pengaruhnya jauh lebih besar
dibandingkan media cetak. Namun Media cetak “koran” diyakini punya kekuatan yang maha
dahsyat untuk memengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Bahkan media cetak
bisa menentukan perkembangan masyarakat seperti apa yang akan dibentuk di masa
yang akan datang. Media cetak mampu mengarahkan, membimbing, dan memengaruhi
kehidupan di masa kini dan masa datang
Di indonesia sendiri media cetak “koran”
sangat memiliki pengaruh tersendiri dalam menyampaikan informasi dan
mempengaruhi khalayak masyarakat, hampir semua fenomena atau kejadian di
indonesia selalu di muat di media cetak “koran”. Seperti halnya fenomena yang saat ini banyak
diperbincangkan di khalayak masyarakat seperti kebakaran hutan yang terjadi di
berbagai daerah di indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
itu komunikasi massa?
2.
Apa
saja fungsi komunikasi massa dan bagaimana karakteristiknya?
3.
Apa
itu media cetak” surat kabar”?
4.
Bagaimana
peran media cetak”surat kabar” dalam memberitakan fenomena kebakaran hutan yang
terjadi di indonesia?
1.3 Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa itu komunikasi massa.
2.
Untuk
mengetahui apa saja fungsi komunikasi massa dan bagaimana karakteristiknya.
3.
Untuk
mengetahui apa itu media cetak “surat kabar”.
4.
Untuk
mengetahui bagaimana peran media cetak “surat kabar” dalam memberitakan
fenomena kebakaran hutan yang terjadi di indonesia.
BAB II
LANDASAN
TEORI
Untuk mendukung pembuatan Makalah ini,
maka perlu dikemukakan hal-hal atau teori-teori yang berkaitan dengan
permasalahan dan ruang lingkup pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan Makalah
ini.
2.1 Pengertian
Komunikasi Massa
Menurut
Bittner Komunikasi Massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
pada sejumlah besar orang. Jadi pada dasarnya komunikasi massa mengharuskan
adanya media massa yang dapat menjangkau khalayak luas. Komunikasi massa
bersifat satu arah, tidak langsung, terbuka kepada semua orang, pesan diterima
secara serentak dan tersebar, maksudnya bahwa komunikan tidak berada dalam satu
tempat melainkan tersebar di berbagai wilayah.
Komunikasi Massa menurut Wrigh seperti yang di kutip
komala dalam (rakhmat, 2003: 189)
Menurut wrigh, bentuk komunikasi dapat di
bedakan dari corak – corak yang lama karena memiliki karakteristik utama
sebagai berikut: diarahkan pada khalayak
yang relatif besar, heterogen dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai
kebanyakan khalayak secara serentak,
bersifat sekilas; komunikato
cenderung berada atau bergerak dalam organisasi
yang kompleks yang melibatkan biaya besar.
2.2 Karakteristik
Komunikasi Massa
a)
Komunikator Terlembagakan
Berarti bahwa
komunikasi massa malibatkan lembaga dan organisasi yang kompleks. Pesan yang
akan disampaikan akan diproses oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu
lembaga sebelum sampai ke komunikan.
b)
Pesan Bersifat Umum
Komunikasi Massa
bersifat terbuka yang berarti pesan yang disampaikan ditujukan untuk semua
orang dan pesan bersifat umum.
c)
Komunikan Bersifat Anonim dan Heterogen
Dalam komunkasi massa
komunikator tidak mengenal komunikan (anonim) karena komunikasinya menggunakan
media dan tidak bertatap muka. Selain itu komunikan bersifat heterogen karena
terdiri dari berbagai kelompok masyarakat yang berbeda
d)
Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Jumlah sasaran atau
khalayak yang dicapai banyak dan tidak terbatas. Komunikasi terjalin secara
bersamaan sehingga komunikan pada waktu yang bersamaan menerima pesan yang
sama.
e)
Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Komunikasi memiliki
dimensi isi yang menunjukkan isi komunikasi dan dimensi hubungan yang menunjukkan
bagaimana berkomunikasi. Dalam komunikasi massa komunikator mementingkan isi
dari pesan yang akan disampaikan karena komunikator tidak mengenal para
komunikannya.
f)
Bersifat Satu Arah
Dalam komunikasi
massa tidak ada hubungan timbal balik seperti pada komunikasi interpersonal
karena penggunaan media massa yang tidak memungkinkan adanya tanggapan dari
para penerima pesan. Dalam hal ini komunikator mengendalikan arus informasi
karena antara komunkator dan komunikan tidak bertatap muka secara langsung.
g)
Stimuli (Rangsang) Alat Indra Terbatas
Pada komunikasi massa
stimuli alat indra tergantung pada jenis media massa yang digunakan. Contohnya
seperti radio maka komunikan hanya akan dapat mendengar pesan yang disampaikan
dalam hal ini penerima pesan hanya menggunakan indra pendengar mereka untuk
menangkap maksud komunikator.
h)
Feedback Delayed and Indirect
Umpan Balik (feedback) tertunda (delayed) karena
membutuhkan waktu untuk sampai kepada komunikator sedangkan bersifat tidak
langsung (indirect) karena komunikasi menggunakan media massa
yang tidak memungkinkan untuk menerima umpan balik secara langsung.
2.3 Model –
Model Komunikasi Massa
a)
Model Jarum Suntik (Hypodermic Needle Model)
Model jarum suntik pada dasarnya adalah
aliran satu tahap (one step flow), yaitu dari media massa lanngsung pada
khalayak sebagai massa audience. Model ini mengasumsikan, media massa secara
langsung, cepat dan mempunyai efek yang amat kuat atas massa audience. Model
Hypodemic Needle cenderung sangat melebihkan peranan komunikasi massa dengan
media mass
b)
Model Alir Dua Tahap (two-step flow model)
Model ini
menyatakan, pesan-pesan media massa tidak seluruhnya mencapai massa audience
secara langsung, sebagian besar malahan berlangsung secara bertahap. Tahap
pertama dari media massa kepada orang-orang tertentu di antara mass audience
(opinion leaders) yang bertindak selaku gate-leaders. Dari sini pesan-pesan
media ditentukan kepada anggota-anggota mass audience yang lain sebagai tahap
yang kedua sehingga pesan-pesan media akhirnya mencapai seluruh penduduk.
c)
Model Alir Satu Tahap (one-step flow model)
Hampir
serupa dengan Model Hypodermic Needle, model alir satu tahap ini menyatakan,
saluran-saluran media massa berkomunikasi secara langsung kepada mass audience,
dalam arti pesan-pesan media mengalir tanpa harus melalui opinion leaders.
Namun, berbeda dengan Model Hypodermic Needle, model alir satu tahap mengakui,
bahwa pesan-pesan komunikasi penerima-penerima yang seluruhnya sama. Efek yang
ditimbulkan juga tidak selalu sama untuk masing-masing penerima.
d)
Model Alir Banyak Tahap (multi-step flow model)
Model
alir banyak tahap merupakan golongan dari semua model. Model ini menyatakan,
pesan-pesan media massa menyebar kepada khalayak melalui suatu interaksi yang
amat kompleks. Media mencapai khalayak dapat secara langsung dan dapat pula
melalui macam-macam penerusan (relaying) secara beranting, baik melalui
pemuka-pemuka masyarakat (opinion leaders) maupun melalui situasi saling
berhubungan antara anggota khalayak.
2.4 Surat Kabar
Pengertian Surat Kabar
Pada awalnya surat kabar sering kali diidentikan dengan pers. Namun, karena
pengertian pers sudah semakin luas, dimana televisi dan radio sekarang ini
sudah dikategorikan sebagai pers juga, maka muncul pengertian pers dalam arti
luas dan sempit. Dalam pengertian pers luas pers meliputi seluruh media massa,
baik cetak maupun elektronik. Sedangkan dalam arti sempit, pers hanya melipui
media massa tercetak saja, salah satunya adalah surat kabar. Menurut Kurniawan
Junaidi yang dimaksud dengan surat kabar adalah :
“Sebutan bagi penerbitan pers yang
masuk dalam media massa tercetak berupa lembaran berisi tentang berita-berita,
karangan-karangan dan iklan serta diterbitkan secara berkala, bisa harian,
mingguan, bulanan serta diedarkan secara
umum, isinya pun harus actual, juga harus bersifat universal, maksudnya
pemberitaanya harus bersangkut-paut dengan manusia dari berbagai golongan dan
kalangan”(Junaidi, 1991 : 105).
Definisi surat kabar menurut George Fox Mott yaitu :
1. Suatu lembaga masyarakat yang punya fasilitas dan target
masing-masing.
2. Suatu pelayanan masyarakat atau melayani masyarakat untuk
kepentingan-kepentingan informasi.
3. Pemimpin yang bertujuan untuk memimpin pada masyarakat
yang menyangkut nilai-nilai moral, etika dan lain-lain.
4. Penghubung antara masyarakat dalam menyampaikan
informasi-informasi.
5. Penjual pengetahuan menyerap berbagai informasi dan
pengetahuan lalu menyebarkannya kepada masyarakat (Junaidi, 1991 : 105).
Surat kabar di Indonesia hadir dalam berbagai bentuk yang jenisnya
bergantung pada frekuensi terbit, bentuk, kelas ekonomi pembaca, peredarannya
serta penekanan isinya. Sementara pengertian surat kabar menurut Onong Uchjana
Effendy adalah :
“Lembaran tercetak yang memuat
laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik,
bersifat umum, isinya termasa/actual, mengenal apa saja di seluruh dunia yang
mengandung nilai-nilai untuk diketahui khalayak pembaca”(Effendy, 1993 : 241).
Dari beberapa pengetian di atas, dapat disimpulkan bahwa
surat kabar adalah sebuah lembaga penerbitan pers berupa lembaran cetak, memuat
laporan yang terjadi di masyarakat secara periodik, bersifat umum dan
mengandung nilai-nilai moral, etika dan lain-lain.
2.5 Ciri-ciri Surat Kabar
Pada umumnya kalau kita berbicara mengenai surat kabar sebagai salah satu
jenis media cetak, maka kita pun harus mengetahui ciri-ciri dari surat kabar
itu sendiri, yaitu :
1.
Publisitas
Publisitas adalah penyebaran kepada
publik atau khalayak, karena diperuntukkan khalayak, maka sifat surat kabar
adalah umum.
2.
Perioditas (Kontinuitas)
Adalah keteraturan terbitnya surat
kabar, bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari bisa pula satu kali atau dua
kali seminggu.
3.
Universalitas
Universalitas adalah kesemestaan
isinya, aneka ragam dan dari seluruh dunia.
4.
Aktualitas
5.
Aktualitas adalah
kecepatan laporan tanpa mengesampingkan kebenaran berita (Effendy, 1986 : 120).
Demikianlah empat ciri surat kabar dapat dikatakan empat syarat yang harus
dipenuhi surat kabar. Penelitian yang tidak mempunyai salah satu cirri saja
dari keempat ciri tersebut, bukanlah surat kabar.
2.6 Fungsi Surat
Kabar
Pada jaman modern sekarang ini, surat kabar tidak hanya mengelola berita,
tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar. Karena itu fungsi surat kabar
sekarang meliputi berbagai aspek, yaitu :
a.
Menyiarkan informasi
Adalah fungsi surat kabar yang
pertama dan utama khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar karena
memerlukan informasi mengenai berbagai hal mengenai peristiwa yang terjadi, gagasan
atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa yang dikatakan
orang lain dan lain sebagainya.
b.
Mendidik
Sebagai sarana pendidikan massa (Mass
Education), surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan,
sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa
secara implicit dalam bentuk berita, bisa juga secara eksplisit dalam bentuk
artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita bersambung atau berita
bergambar juga mengandung aspek pendidikan.
c.
Menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan sering
dimuat surat kabar untuk mengimbangi berita-berita berat (Hard News) dan
artikel yang berbobot. Isi surat kabar yang bersifat hiburan bisa berbentuk
cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok,
karikatur, tidak jarang juga berita mengandung minat insani (Human Interest)
dan kadang-kadang tajuk rencana.
d.
Mempengaruhi
Mempengaruhi adalah fungsinya yang
keempat yakni fungsi mempengaruhi yang menyebabkan surat kabar memegang peranan
penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara
implicit terdapat pada berita, sedang secara eksplisit terdapat pada tajuk
rencana dan artikel. Fungsi mempengaruhi khusus untuk bidang perniagaan pada
iklan-iklan yang dipesan oleh perusahaan-perusahaan (Effendy, 1986 : 122-123).
Selain hal tersebut di atas surat kabar sebagai media massa mempunyai
peranan yang sangat penting dalam masyarakat seperti dikatakan Oetomo ;
“Berbagai penelitian mengungkapkan
orang mambaca surat kabar, hal itu merupakan sarana untuk hidup, pers menjadi
perabot rumah tangga yang lebih dalam maknanya dari perabot meja dan kursi,
pers menjadi sarana hidup sebab untuk hidup orang perlu mengetahui
lingkungannya dan berkomunikasi dengan lingkungannya, untuk masyarakat semakin
luas, kompak serta pesatnya perkembangan pers menjadi sarana disamping berbagai
media massa lainnya”(Oetomo, 1986 : 47).
Arti pentingnya surat kabar terletak pada fungsi utamanya dalam melengkapi
berita bagi para pembacanya, sebagai agen perubahan sosial. Menurut Schramm
surat kabar atau pers dapat melakukan peran-peran sebagai berikut :
1. Pers dapat memperluas cakrawala pemandangan. Melalui
surat kabar orang dapat mengetahui kejadian-kejadian yang dialami di
negara-negara lain.
2. Pers dapat memusatkan perhatian khalayak dengan
pesan-pesan yang ditulisnya. Dalam masyarakat modern gambaran kita tentang
lingkungan yang jauh diperoleh dari pers dan media massa lainnya, masyarakat
menilai menggantungkan pengetahuan pers dan media massa.
3. Pers mampu meningkatkan aspirasi. Dengan penguasaan
media, suatu masyarakat dapat mengubah kehidupan mereka dengan cara meniru apa
yang disampaikan oleh media tersebut.
4. Pers mampu menciptakan suasana membangun. Melalui pers
dan media massa dapat disebarluaskan informasi kepada masyarakat, ia dapat
memperluas cakrawala, pemikiran serta membangun simpati, memusatkan perhatian
pada tujuan pembangunan sehingga tercipta suasana pembangunan yang serasi dan
efektif (Rachmadi, 1990 : 17-18).
Dengan demikian surat kabar telah membawa banyak perubahan pada kehidupan
individu dan masyarakatlewat berita-berita dan artikel yang disajikan, serta
iklan-iklan yang ditawarkan dengan berbagai bentuk dan tulisan yang menarik,
cakrawala pandangan seseorang menjadi bertambah, sehingga dapat tercipta
aspirasi untuk membenahi diri dan lingkungannya.
2.7 Fenomena
Kebakaran Hutan di Indonesia
Fenomena adalah rangkaian peristiwa serta bentuk keadaan yang
dapat diamati dan dinilai lewat kaca mata ilmiah atau lewat disiplin ilmu
tertentu. Fenomena terjadi di semua tempat yang bisa diamati oleh manusia.
1. gejala, misalkan gejala
alam
2. hal-hal yang dirasakan
dengan pancaindra
3. hal-hal mistik atau
klenik
4. fakta, kenyataan,
kejadian
Kata turunan adjektif, fenomenal, berarti: "sesuatu yang luar biasa"
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Apa itu komunikasi massa?
Menurut
Bittner Komunikasi Massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
pada sejumlah besar orang. Jadi pada dasarnya komunikasi massa mengharuskan
adanya media massa yang dapat menjangkau khalayak luas. Komunikasi massa
bersifat satu arah, tidak langsung, terbuka kepada semua orang, pesan diterima
secara serentak dan tersebar, maksudnya bahwa komunikan tidak berada dalam satu
tempat melainkan tersebar di berbagai wilayah.
Komunikasi Massa menurut Wrigh seperti yang di kutip
komala dalam (rakhmat, 2003: 189)
Menurut wrigh, bentuk
komunikasi dapat di bedakan dari corak – corak yang lama karena memiliki
karakteristik utama sebagai berikut:
diarahkan pada khalayak yang relatif
besar, heterogen dan anonim;
pesan disampaikan secara terbuka,
seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas;
komunikato cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks
yang melibatkan biaya besar.
3.2 Apa saja fungsi komunikasi massa dan
bagaimana karakteristiknya?
1.
Karakteristik Komunikasi Massa
a)
Komunikator Terlembagakan
Berarti bahwa
komunikasi massa malibatkan lembaga dan organisasi yang kompleks. Pesan yang
akan disampaikan akan diproses oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu
lembaga sebelum sampai ke komunikan.
b)
Pesan Bersifat Umum
Komunikasi Massa
bersifat terbuka yang berarti pesan yang disampaikan ditujukan untuk semua
orang dan pesan bersifat umum.
c)
Komunikan Bersifat Anonim dan Heterogen
Dalam komunkasi massa
komunikator tidak mengenal komunikan (anonim) karena komunikasinya menggunakan
media dan tidak bertatap muka. Selain itu komunikan bersifat heterogen karena
terdiri dari berbagai kelompok masyarakat yang berbeda
d)
Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Jumlah sasaran atau
khalayak yang dicapai banyak dan tidak terbatas. Komunikasi terjalin secara
bersamaan sehingga komunikan pada waktu yang bersamaan menerima pesan yang
sama.
e)
Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Komunikasi memiliki
dimensi isi yang menunjukkan isi komunikasi dan dimensi hubungan yang
menunjukkan bagaimana berkomunikasi. Dalam komunikasi massa komunikator
mementingkan isi dari pesan yang akan disampaikan karena komunikator tidak
mengenal para komunikannya.
f)
Bersifat Satu Arah
Dalam komunikasi
massa tidak ada hubungan timbal balik seperti pada komunikasi interpersonal
karena penggunaan media massa yang tidak memungkinkan adanya tanggapan dari
para penerima pesan. Dalam hal ini komunikator mengendalikan arus informasi
karena antara komunkator dan komunikan tidak bertatap muka secara langsung.
g)
Stimuli (Rangsang) Alat Indra Terbatas
Pada komunikasi massa
stimuli alat indra tergantung pada jenis media massa yang digunakan. Contohnya
seperti radio maka komunikan hanya akan dapat mendengar pesan yang disampaikan
dalam hal ini penerima pesan hanya menggunakan indra pendengar mereka untuk
menangkap maksud komunikator.
h)
Feedback Delayed and Indirect
Umpan Balik (feedback) tertunda (delayed) karena
membutuhkan waktu untuk sampai kepada komunikator sedangkan bersifat tidak
langsung (indirect) karena komunikasi menggunakan media massa
yang tidak memungkinkan untuk menerima umpan balik secara langsung.
2.
Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat
Fungsi Komunikasi
Massa menurut Dominick (2002):
·
Pengawasan (Surveillance): Fungsi pengawasan
dibagi menjadi 2 yaitu : warning or beware surveillance yaitu
ketika terjadi ancaman seperti bencana alam, dll maka media akan melakukan
fungsi peringatan kepada masyarakat. Dan instrumental surveillanceadalah
penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan untuk membantu
khalayak dalam kehidupan sehari-hari.
·
Penafsiran (Interpretation): Media
massa memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting dengan tujuan
mengajak khalyak luas untuk memperluas wawasan.
·
Pertalian (Linkage): Media massa
dapat menyatukan anggota masyarakat sehingga membentuk suatu pertalian
berdasarkan kesamaan kepantingan dan minat.
·
Penyebaran Nilai-Nilai (Transmission of
Values): Disebut juga dengan sosialisasi(sosialization) yaitu
cara seseorang mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa berperan
dalam menyebarkan nilai-nilai kepada masyarakat. Melalui nilai-nilai tersebut
perilaku dan kepribadian seseorang dapat berubah seperti yang disampaikan oleh
media.
·
Hiburan (Entertainment)
3.3 Apa itu media cetak” surat kabar”?
Pengertian Surat Kabar
Pada awalnya surat kabar sering kali diidentikan dengan pers. Namun, karena
pengertian pers sudah semakin luas, dimana televisi dan radio sekarang ini
sudah dikategorikan sebagai pers juga, maka muncul pengertian pers dalam arti
luas dan sempit. Dalam pengertian pers luas pers meliputi seluruh media massa,
baik cetak maupun elektronik. Sedangkan dalam arti sempit, pers hanya melipui
media massa tercetak saja, salah satunya adalah surat kabar. Menurut Kurniawan
Junaidi yang dimaksud dengan surat kabar adalah :
“Sebutan bagi penerbitan pers yang
masuk dalam media massa tercetak berupa lembaran berisi tentang berita-berita,
karangan-karangan dan iklan serta diterbitkan secara berkala, bisa harian, mingguan,
bulanan serta diedarkan secara umum,
isinya pun harus actual, juga harus bersifat universal, maksudnya pemberitaanya
harus bersangkut-paut dengan manusia dari berbagai golongan dan
kalangan”(Junaidi, 1991 : 105).
Definisi surat kabar menurut George Fox Mott yaitu :
1. Suatu lembaga masyarakat yang punya fasilitas dan target
masing-masing.
2. Suatu pelayanan masyarakat atau melayani masyarakat untuk
kepentingan-kepentingan informasi.
3. Pemimpin yang bertujuan untuk memimpin pada masyarakat
yang menyangkut nilai-nilai moral, etika dan lain-lain.
4. Penghubung antara masyarakat dalam menyampaikan
informasi-informasi.
5. Penjual pengetahuan menyerap berbagai informasi dan
pengetahuan lalu menyebarkannya kepada masyarakat (Junaidi, 1991 : 105).
Surat kabar di Indonesia hadir dalam berbagai bentuk yang jenisnya
bergantung pada frekuensi terbit, bentuk, kelas ekonomi pembaca, peredarannya
serta penekanan isinya. Sementara pengertian surat kabar menurut Onong Uchjana
Effendy adalah :
“Lembaran tercetak yang memuat
laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik,
bersifat umum, isinya termasa/actual, mengenal apa saja di seluruh dunia yang
mengandung nilai-nilai untuk diketahui khalayak pembaca”(Effendy, 1993 : 241).
Dari beberapa pengetian di atas, dapat disimpulkan bahwa
surat kabar adalah sebuah lembaga penerbitan pers berupa lembaran cetak, memuat
laporan yang terjadi di masyarakat secara periodik, bersifat umum dan
mengandung nilai-nilai moral, etika dan lain-lain.
2.5 Ciri-ciri Surat Kabar
Pada umumnya kalau kita berbicara mengenai surat kabar sebagai salah satu
jenis media cetak, maka kita pun harus mengetahui ciri-ciri dari surat kabar
itu sendiri, yaitu :
1.
Publisitas
Publisitas adalah penyebaran kepada
publik atau khalayak, karena diperuntukkan khalayak, maka sifat surat kabar
adalah umum.
2.
Perioditas (Kontinuitas)
Adalah keteraturan terbitnya surat
kabar, bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari bisa pula satu kali atau dua
kali seminggu.
3.
Universalitas
Universalitas adalah kesemestaan
isinya, aneka ragam dan dari seluruh dunia.
4.
Aktualitas
Aktualitas adalah kecepatan laporan
tanpa mengesampingkan kebenaran berita (Effendy, 1986 : 120).
Demikianlah empat ciri surat kabar dapat dikatakan empat syarat yang harus
dipenuhi surat kabar. Penelitian yang tidak mempunyai salah satu cirri saja
dari keempat ciri tersebut, bukanlah surat kabar.
2.6 Fungsi Surat Kabar
Pada jaman modern sekarang ini, surat kabar tidak hanya mengelola berita,
tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar. Karena itu fungsi surat
kabar sekarang meliputi berbagai aspek, yaitu :
a.
Menyiarkan informasi
Adalah fungsi surat kabar yang
pertama dan utama khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar karena
memerlukan informasi mengenai berbagai hal mengenai peristiwa yang terjadi,
gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa yang
dikatakan orang lain dan lain sebagainya.
b.
Mendidik
Sebagai sarana pendidikan massa (Mass
Education), surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan,
sehingga khalayak pembaca bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa
secara implicit dalam bentuk berita, bisa juga secara eksplisit dalam bentuk
artikel atau tajuk rencana. Kadang-kadang cerita bersambung atau berita
bergambar juga mengandung aspek pendidikan.
c.
Menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan sering
dimuat surat kabar untuk mengimbangi berita-berita berat (Hard News) dan
artikel yang berbobot. Isi surat kabar yang bersifat hiburan bisa berbentuk
cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok,
karikatur, tidak jarang juga berita mengandung minat insani (Human Interest)
dan kadang-kadang tajuk rencana.
d.
Mempengaruhi
Mempengaruhi adalah fungsinya yang
keempat yakni fungsi mempengaruhi yang menyebabkan surat kabar memegang peranan
penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara
implicit terdapat pada berita, sedang secara eksplisit terdapat pada tajuk
rencana dan artikel. Fungsi mempengaruhi khusus untuk bidang perniagaan pada
iklan-iklan yang dipesan oleh perusahaan-perusahaan (Effendy, 1986 : 122-123).
Selain hal tersebut di atas surat kabar sebagai media
massa mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat seperti dikatakan
Oetomo ;
“Berbagai penelitian mengungkapkan
orang mambaca surat kabar, hal itu merupakan sarana untuk hidup, pers menjadi
perabot rumah tangga yang lebih dalam maknanya dari perabot meja dan kursi,
pers menjadi sarana hidup sebab untuk hidup orang perlu mengetahui
lingkungannya dan berkomunikasi dengan lingkungannya, untuk masyarakat semakin
luas, kompak serta pesatnya perkembangan pers menjadi sarana disamping berbagai
media massa lainnya”(Oetomo, 1986 : 47).
Arti pentingnya surat kabar terletak pada fungsi utamanya dalam melengkapi berita
bagi para pembacanya, sebagai agen perubahan sosial. Menurut Schramm surat
kabar atau pers dapat melakukan peran-peran sebagai berikut :
1. Pers dapat memperluas cakrawala pemandangan. Melalui
surat kabar orang dapat mengetahui kejadian-kejadian yang dialami di
negara-negara lain.
2. Pers dapat memusatkan perhatian khalayak dengan
pesan-pesan yang ditulisnya. Dalam masyarakat modern gambaran kita tentang
lingkungan yang jauh diperoleh dari pers dan media massa lainnya, masyarakat
menilai menggantungkan pengetahuan pers dan media massa.
3. Pers mampu meningkatkan aspirasi. Dengan penguasaan
media, suatu masyarakat dapat mengubah kehidupan mereka dengan cara meniru apa
yang disampaikan oleh media tersebut.
4. Pers mampu menciptakan suasana membangun. Melalui pers dan
media massa dapat disebarluaskan informasi kepada masyarakat, ia dapat
memperluas cakrawala, pemikiran serta membangun simpati, memusatkan perhatian
pada tujuan pembangunan sehingga tercipta suasana pembangunan yang serasi dan
efektif (Rachmadi, 1990 : 17-18).
Dengan demikian surat kabar telah membawa banyak perubahan pada kehidupan
individu dan masyarakatlewat berita-berita dan artikel yang disajikan, serta
iklan-iklan yang ditawarkan dengan berbagai bentuk dan tulisan yang menarik,
cakrawala pandangan seseorang menjadi bertambah, sehingga dapat tercipta
aspirasi untuk membenahi diri dan lingkungannya.
3.4 Bagaimana peran media cetak”surat kabar”
dalam memberitakan fenomena kebakaran hutan yang terjadi di indonesia?
Secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di dunia. Dalam
gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh pakar
jurnalisitik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan
radio, dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak
setiap fakta merupakan berita.
Menurut Paul De Massenner dalam buku “Here’s The News: Unesco Associate”,
menyatakan :
“News atau berita adalah
sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta minat khalayak
pendengar”(Sumadiria, 2005:65).
Sedangkan Charnley dan James M.
Neal, menuturkan :
“Berita adalah laporan tentang suatu
peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting,
menarik, masih baru dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak”(Errol
Jonathans dalam Mirza, 2000:68-69; dalam Sumadiria, 2005:64).
Sedangkan berita menurut Edward Jay Friedlander dkk,
dalam bukunya “Exellence in Reporting”, mengatakan :
“News is what you should know
that you don’t know. News is what has happened recently that is important to
you in your daily life. News is what fascinates you, what excites you enough to
say to a friend, ‘Hey, did you hear about...?’
News is what local, national, and international shakers and moversare
doing to affect your life. News is the unexpected event that, fortunately or
unfortunately, did happened.
Berita adalah apa yang harus anda
ketahui dan yang tidak ketahui. Berita adalah apa yang terjadi belakangan ini
yang penting bagi anda bagi kehidupan anda sehari-hari. Berita adalah apa yang
menarik bagi anda, apa yang cukup menggairahkan anda untuk mengatakan kepada
seorang teman,’Hey, apakah kamu sudah mendengar....?’ Berita adalah apa yang
dilakukan oleh pengguncang dan penggerak lokal, nasional, dan internasional
untuk mempengaruhi kehidupan anda. Berita adalah kejadian yang tidak
disangka-sangka yang, untungnya atau sayangnya, telah terjadi“(Budyatna,
2006:39).
Definisi-definisi dari beberapa pakar di atas, lebih banyak bertitik tolak
dari dunia surat kabar. Kenyataan itu tidak salah, hanya tidak lengkap karena
media massa tidak hanya merujuk kepada surat kabar, tetapi juga mencakup radio,
televisi, film, dan bahkan juga sekarang ini internet.
Dengan kata lain, berita tidak hanya merujuk pada pers atau media massa
dalam arti sempit dan “tradisional”, melainkan juga pada radio, televisi, film,
dan internet. Tak ada media tanpa berita, sebagaimana berita tanpa media.
Berita telah tampil sebagai kebutuhan dasar (basic needs) masyarakat
modern di seluruh dunia.
Klasifikasi Berita
Menurut AS Haris Sumadiria dalam bukunya “Jurnalistik
Indonesia, Menulis Berita dan Feature”, mengatakan :
“Berita dapat diklaifikasikan ke
dalam dua kategori: berita berat (hard news) dan berita ringan (soft
news). Selain itu, berita juga dapat dibedakan menurut lokasi peristiwanya,
di tempat terbuka atau tertutup.sedangkan berdasarkan sifatnya, berita bisa
dipilah menjadi berita diduga dan tidak diduga. Selebihnya, berita juga bisa
dilihat menurut materi isinya yang bermacam-macam”(Sumadiria, 2005:65).
Berita berat sesuai dengan namanya, menunjuk pada peristiwa yang
mengguncang dan menyita perhatian seperti kebakaran, gempa bumi, kerusuhan.
Sedangkan berita ringan, juga sesuai dengan namanya, menunjuk pada peristiwa
yang lebih bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi, seperti pesta pernikahan bintang film, atau
seminar sehari tentang perilaku seks bebas di kalangan remaja.
Berdasarkan sifatnya, berita terbagi atas berita diduga dan berita tak
terduga. Menurut AS Haris Sumadiria dalam buku “Jurnalistik Indonesia,
Menulis Berita dan Feature”, mengatakan :
“Berita diduga adalah peristiwa yang
direncanakan atau sudah diketahui sebelumnya, seperti lokakarya, pemilihan
umum, peringatan hari-hari bersejarah. Proses penanganan berita yang sifatnya
diduga disebut making news. Artinya kita berupaya untuk menciptakan dan
merekayasa berita (news engineering). Sedangkan berita tidak diduga
adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba, tidak direncanakan, tidak diketahui
sebelumnya, seperti kereta api terguling, gedung perkantoran terbakar, bus
tabrakan, kapal tenggelam. Proses penanganan berita yang sifatnya tidak
diketahui dan tidak direncanakan, atau sifatnya tiba-tiba itu, disebut hunting
news. Orangnya disebut sebagai pemburu (hunter)“(Sumadiria,
2005:66).
Namun berita yang terjadi saat ini merupakan penyampaian
pesan yang dilakukan media cetak/surat kabar di indonesia cenderung menggunakan
berita yang bersifat diduga atau berita yang direncanakan, dengan menggunakan
tata cara penulisan piramida terbalik dan menggunakan beberapa teori komunikasi
massa seperti agenda seting, difusi inovasi dan teori-teori lainya sehingga
tampa di sadari mampu melahirkan fenomena / merubah perilaku dan pola pikir
pada khalayak masyarakat yang ada di indonesia.
BAB
IV
KESIMPULAN
Menurut
wrigh, bentuk komunikasi dapat di bedakan dari corak – corak yang lama karena
memiliki karakteristik utama sebagai berikut:
diarahkan pada khalayak yang relatif
besar, heterogen dan anonim;
pesan disampaikan secara terbuka,
seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas;
komunikato cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks
yang melibatkan biaya besar.
Penyampaian pesan dalam komunikator terlembagakan, memiliki pesan yang
umum atau dapat diterima semua khalayak, lebih mengutamakan isi pesan dari pada
penerima pesan, pesan dilakukan secara serempak namun bersifat satu arah dan
memiliki unpan balik yang lambat
Surat
kabar dalam penyampaian pesan kepada khalayak masyarakat, surat kabar di tuntut
juga memberikan informasi yang bersifat mendidik masyarakat, menghibur, begitu
juga mempengaruhi masyarakat ke arah yang lebih baik.
Namun yang
kita lihat saat ini media cetak” surat kabar” yang ada di indonesia, dalam
memberitakan kebakaran hutan yang terjadi di beberapa wilaya di indonesia
sangat dramatisir, sehingga menimbulkan berbagai konspirasi, dikarenakan
pemberitaan yang dilakukan bersifat diduga atau direncanakan sehingga mampu
menciptakan pengalihan isu negara.
SUMBER
Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si , Dra. Lukiati Komala, M.Si dan Dra. Siti Karlinah,
M.SI. komunikasi massa suatu pengantar. Edisi revisi
http://all-about-theory.blogspot.co.id/2010/10/pengertian-surat-kabar.html
https://panduanjurnalistik.wordpress.com/2014/03/07/235/
http://rosianadaily.blogspot.co.id/2013/04/resume-komunikasi-massa.html
No comments:
Post a Comment