Kita semua tahu bahwa Indonesia merdeka pada 17
Agustus 1945 setelah berjuang selama berabad-abad melawan penjajah yang tidak
mau memberikan kebebasan secara cuma-cuma untuk negri ini. Namun, apakah
tanggal yang bertepatan dengan kemerdekaan Indonesia juga merupakan hari
kelahiran Indonesia ?
Perjuangan untuk mencapai kemerdekaan tentu saja sudah diceritakan oleh para
veteran secara turun temurun bahkan semenjak di sekolah dasar pun kita sedikit
banyak sudah mengetahui penrjuangan para pahlawan untuk meraih kemerdekaan. Hal
tersebut tidak serta-merta untuk menunjukkan betapa berjasanya pahlawan kita
dan untuk memberi imbalan berupa materi kepada pahlawan. Melainkan untuk terus
menanamkan rasa menghargai apa yang telah diperjuangkan para pahlawan kita untuk
bangsa ini. Selain itu, diharapkan dengan mengerti perjuangan pahlawan, para
generasi muda yang kini menikmati kebebasan bangsa dapat menanamkan semangat
nasionalisme agar kemerdekaan tetap di genggamaman.
Sejatinya, yang melahirkan bangsa Indonesia bukan pengumuman kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, akan tetapi semangat dan rasa nasionalisme
yang tumbuh dan berkembang di hati tiap warga yang mencintai Indonesia dengan
segenap jiwa dan raganya. Munculnya organisasi pada era pergerakan juga sedikit
banyak mendorong semangat nasionalisme. Contohnya Budi Utomo, Tri Koro Darmo,
dan sebagainya.
Aksi kaum tani yang berupa pengahapusan tanam paksa yang telah dilakukan sejak
jaman penjajahan belanda juga ambil andil dalam revolusi kelahiran Indonesia.
Pengahapusan tanam paksa menghapuskan perkembangan tipe nasionalis yang militan
sehingga meningkatkan kesadaran kaum petani pada umumnya sehingga muncul
pemberontakan yang dilakukan oleh kaum tani. Salah satu protes kaum tani yang terkenal
ialah yang dinamakan pergerakan Samin yang terjadi di Blora.
Para pelajar pun turut ambil bagian dalam pergerakan nasional, para pelajar
Indonesia yang menuntut ilmu di Arab memiliki pemikiran yang terbuka. Kaum
mahasiswa yang belajar di Arab dengan latar belakang ilmu agama yang kuat
hingga akhirnya terbawa ke Indonesia pada akhirnya menyebabkan Indonesia
menjadi negara yang memiliki toleransi antar umat beragama. Dengan penerapan
toleransi antar umat beragama, maka Indonesia yang memiliki keberagaman agama
dan kepercayaan pun semakin kuat dan bersatu. Ditambah lagi, pemikiran para
mahasiswanya yang terbuka sehingga mau menerima gagasan dari luar, menambah
sisi positif bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terbuka.
Faktor lain yang berasal dari luar yang membantu munculnya semangat
nasionalisme ialah berita kemenangan Jepang atas Rusia pada perang dunia kedua.
Rusia, yang merupakan negara adidaya pada saat itu mampu dikalahkan oleh Jepang
yang notabene berasal dari benua yang sama dengan Indonesia, Asia. Jepang yang
merupakan salah satu negara kecil di Asia mampu menggugah semangat bangsa
Indonesia untuk memenangkan pertarungan selama berabad-abad dengan Belanda
untuk meraih kemerdekaan.
Akan tetapi, dari semua hal yang menjadi faktor lahirnya nasionalisme dan
Indonesia, faktor utama yang berpengaruh adalah sikap dan semangat rakyat
Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Karena nasib sebuah bangsa ada ditangan
rakyatnya.
REFERENSI
Kahin, George McTurnan. 1995. “Timbulnya Pergerakan Kebangsaan Indonesia”,
dalam Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, pp.49-82.
Bazar, Gani.2011. “Sejarah Revolusi Indonesia di
Sekitar Lahirnya Republik Indonesia”. http://kompasiana.com/.
Diakses pada Selasa, 12 Maret 2013 pukul 09.18 WIB.
No comments:
Post a Comment