Monday, April 17, 2017

Pengaruh Opini Publik dan Media Massa Terhadap Kebijakan Luar Negeri


Pengaruh Opini Publik dan Media Massa Terhadap Kebijakan Luar Negeri


Opini publik dan media massa sesungguhnya merupakan dua variabel lain yang terkandung dalam variabel domestik berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri setelah identitas nasional dan politik domestik. Dengan menganalisis pengaruh variabel domestik opini publik dan media massa akan didapat hasil analisis yang lebih detail mengenai kebijakan luar negeri suatu negara. Setidaknya begitulah yang dipaparkan oleh Laura Neack dalam bukunya yang berjudul The New Foreign Policy: Power Seeking in a Globalized Era (2008). Terlebih dipaparkan pula oleh Neack (2008: 116) bahwa opini publik merupakan sumber politik berupa pandangan, perilaku, serta keyakinan masyarakaat luas terhadap suatu isu sehingga kemudian bukan suatu hal yang mengherankan apabila kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh opini publik yang berkembang di lingkup domestik suatu negara. Sedangkan media massa merupakan variabel yang berkaitan dengan opini publik dan turut berpengaruh pula terhadap kebijakan luar negeri suatu negara. Kaitan yang dimaksud di antara opini publik dan media massa adalah penyampaian aspirasi (opini publik) melalui pemberitaan di media massa baik berupa elektronik maupun cetak. Keberadaan media massa jugalah yang kerap membentuk dan mendorong perkembangan opini publik.
Mengenai pemanfaatan opini publik dan media massa dalam menganalisis kebijakan luar negeri, terdapat beberapa asumsi yang mendasari. Asumsi pertama berasal dari sudut pandang kognitif mengenai publik yang menyebutkan bahwa kebijakan luar negeri adalah terstruktur dan koheren (Neack, 2008: 114). Hal tersebut berarti publik dinilai memiliki pemahaman yang baik – mengenai politik, utamanya pengambilan kebijakan – dan oleh karena pemahaman yang baik tersebut, publik dapat menghasilkan opini yang memungkinkan untuk berpengaruh terhadap pengambilan kebijakan tersebut. Kemudian asumsi kedua mengenai pemanfaatan opini publik dan media massa dalam menganalisis kebijakan luar negeri menyebutkan bahwa publik akan memberikan reaksi terhadap fenomena internasional yang bersinggungan dengan kepentingan dalam hidup mereka (Neack, 2008: 115). Adapun asumsi ketiga menyebutkan bahwa media memiliki peranan berupa agenda pengaturan dan saluran pemberitaan yang mampu untuk mempengaruhi pemerintah bahkan “menuntun” pemerintah dalam proes perumusan dan pengambilan kebijakan luar negeri (Neack, 2008: 122). Sehingga berdasarkan asumsi-asumsi dasar tersebut dapat digarisbawahi bahwa alasan pemanfaatan opini publik dan media massa dalam menganalisis kebijakan luar negeri adalah karena merupakan hal yang sangat wajar perumusan dan pengambilan kebijakan luar negeri dipengaruhi oleh opini publik, karena secara tidak langsung kebijakan luar negeri yang dirumuskan dan diambil oleh pemerintah suatu negara adalah sesuai dengan kepentingan masyarakat luas dari negara tersebut. Sedangkan media massa dalam kontribusinya bergerak secara mandiri, sehingga berdasarkan asas kemandirian tersebut apapun yang menjadi pemberitaan olehnya merupakan kekuatan media massa untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri yang dirumuskan dan diambil oleh pemerintah.
Lantas bagaimana dengan kelebihan dan kekuarangan dari pemanfaatan opini publik juga media massa dalam menganalisis kebijakan luar negeri? Memulai dengan kelebihan terlebih dahulu, kelebihan yang sudah pasti didapatkan dengan memanfaatkan opini publik dan media massa dalam menganalisis kebijakan luar negeri adalah sumber analisis yang semakin beragam. Terlebih opini publik dapat membantu menjelaskan eksistensi opini publik itu sendiri serta bagaimana pembawaannya terhadap kebijakan luar negeri, khususnya di berbagai negara yang tergolong demokratis. Peranan dari media massa pun dinilai semakin besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia, tidak terkecuali bidang politik khususnya pengambilan kebijakan luar negeri. Sehingga penganalisisan terhadap media massa akan dapat dikaitkan dengan menganalisis kebijakan luar negeri. Namun di sisi lain, apabila ditelusuri lebih dalam, tidak ditemukan hubungan secara langsung di antara keberadaan opini publik dan media massa dengan perumusan dan pengambilan suatu kebijakan – kebijakan luar negeri secara khusus –. Yang ditemukan adalah adanya sudut pandang elit politik (perumus dan pengambil kebijakan) yang dipengaruhi oleh opini publik dan media massa tersebut yang dalam jangka waktu pendek ataupun panjang menjadi parameter dari kebijakan luar negeri suatu negara. Kelemahan lainnya adalah variabel opini publik dan media massa tidak dapat dimanfaatkan di setiap negara karena terdapat beberapa negara di dunia yang opini publiknya diatur oleh pemerintah negara yang dimaksud. Selain itu pemanfaatan dua variabel ini cenderung “memaksa” penganalisis untuk bekerja ekstra. Hal tersebut dikarenakan oleh masyarakat di suatu negara tentu terbagi ke dalam berbagai fraksi sehingga kiranya adalah sulit menemukan suatu opini publik yang bulat dan satu (Neack, 2008: 119 – 124).
Berdasarkan penjabaran tersebut dapat ditarik kesimpulan bawasanya opini publik dan media massa merupakan dua variabel domestik selain identitas nasional dan politik domestik yang dinilai berpengaruh terhadap proses perumusan dan pengambilan kebijakan luar negeri. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh alasan yang berdasarkan atas fakta dimana di lapangan, media massa kerap menjadi wadah atas aspirasi (opini publik) yang ada di masyarakat, dan media massa kerap dapat mempengaruhi bahkan “menuntun” pemerintah dalam merumuskan dan mengambil suatu kebijakan, kebijakan luar negeri secara khusus. Sehingga opini publik dan media massa pun menjadi dua variabel yang dapat dimanfaatkan untuk menganalisis kebijakan luar negeri suatu negara. Namun hal yang perlu diketahui selanjutnya adalah bahwa pemanfaatan opini publik dan media massa untuk menganalisis kebijakan luar negeri juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah sulit untuk menemukan opini publik yang bulat dan satu.


Referensi:
Neack, Laura. (2008). The New Foreign Policy: Power Seeking in a Globalized Era. Playmouth: Rowman & Littlefield Publishers. [PDF].



No comments:

Post a Comment