RISET
KONSUMEN
Bidang riset konsumen berkembang sebagai perluasan
bidang riset pemasaran untuk memungkinkan para pemasar meramalkan bagaimana
konsumen akan bereaksi di pasar dan memahami alasan-alasan mereka dalam
mengambil keputusan untuk membeli. Hasil-hasil riset pasar dan riset konsumen
digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan manajerial.
PARADIGMA RISET PEMASARAN
Para peneliti konsumen periode pertama hanya sedikit
memikirkan pengaruh suasana hati (mood), emosi, atau situasi terhadap kepuasan
konsumen. Mereka percaya bahwa pemasaran hanya merupakan ilmu ekonomi terapan,
dan para konsumen adalah pengambil keputusan yang rasional, yang secara
obyektif menilai barang dan jasa yang tersedia bagi mereka dan hanya memilih
yang memberikan manfaat (kepuasan) tertinggi dengan harga terendah.
Pada tahun 1939, seorang psikoanalis dari Wina yang bernama Ernest Ditcher mulai memakai teknik psikoanalis Freud untuk menyingkap motivasi yang tersembunyi pada diri konsumen. Pada akhir tahun 1950-an, metodologi risetnya yang disebut riset motivasi pada dasarnya merupakan pendekatan kualitatif, dipakai secara luas oleh para riset konsumen. Para peneliti konsumen sekarang ini menggunakan dua macam metodologiriset yang berbeda untuk mempelajari perilaku konsumen yaitu dengan riset kuantitatif dan riset kualitatif.
RISET KUANTITATIF
Pada tahun 1939, seorang psikoanalis dari Wina yang bernama Ernest Ditcher mulai memakai teknik psikoanalis Freud untuk menyingkap motivasi yang tersembunyi pada diri konsumen. Pada akhir tahun 1950-an, metodologi risetnya yang disebut riset motivasi pada dasarnya merupakan pendekatan kualitatif, dipakai secara luas oleh para riset konsumen. Para peneliti konsumen sekarang ini menggunakan dua macam metodologiriset yang berbeda untuk mempelajari perilaku konsumen yaitu dengan riset kuantitatif dan riset kualitatif.
RISET KUANTITATIF
Riset kuantitatif bersifat deskriptif dan digunakan
untuk memahami pengaruh berbagai masukan promosi terhadap konsumen, sehingga
memungkinkan para pemasar “meramalkan” perilaku konsumen. Pendekatan riset ini
dikenal sebagai positivisme dan para penelitinya dikenal sebagai positivis.
Metode riset yang digunakan terdiri dari eksperimen, teknik survey, dan
observasi. Hasil-hasilnya bersifat deskriptif, empiris, dan jika diambil secara
acak (dengan menggunakan sampel probabilitas) dapat digeneralisasikan ke
populasi yang lebih besar.
RISET KUALITATIF
RISET KUALITATIF
Metode riset kualitatif terdiri dari wawancara yang
mendalam, kelompok-kelompok fokus, analisis kiasan, riset kolase, dan teknik
proyeksi. Teknik ini dilakukan melalui analisis pewawncara yang sangat terlatih
dan cenderung bersifat subyektif. Hasil-hasilnya tidak dapat digeneralisasikan
pada populasi yang lebih luas karena jumlah sampelnya sedikit. Teknik ini biasanya
digunakan untuk memperoleh berbagai gagasan baru untuk kampanye promosi.
MENGGABUNGKAN HASIL-HASIL RISET KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Beberapa pemasar menggunakan gabungan riset kuantitati dan kualitatif untuk membantu membantu mengambil keputusan pemasarantrategis karena terbatasnya hasil riset kualitatif. Hasil riset kualitatif digunakan untuk menemukan berbagai gagasan baru dan untuk mengembangkan strategi promosi, sedangkan hasil riset kuantitatif digunakan untuk meramalkan reaksi konsumen terhadap berbagai input promosi.
Gagasan yang berasal dari riset kualitatif terkadang diuji secara empiris dan menjadi dasar bagi perancangan studi kuantitatif. Hasil penggabungan memungkinkan para pemasar untuk merancang berbagai strategi pemasaran yang lebih berarti dan lebih efisien yang bertujuan memperoleh laba maupun nirlaba. Kedunya juga membarikan dasar yang lebih kuat untuk keputusan kebijakan public.
PROSES RISET KONSUMEN
MENGGABUNGKAN HASIL-HASIL RISET KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Beberapa pemasar menggunakan gabungan riset kuantitati dan kualitatif untuk membantu membantu mengambil keputusan pemasarantrategis karena terbatasnya hasil riset kualitatif. Hasil riset kualitatif digunakan untuk menemukan berbagai gagasan baru dan untuk mengembangkan strategi promosi, sedangkan hasil riset kuantitatif digunakan untuk meramalkan reaksi konsumen terhadap berbagai input promosi.
Gagasan yang berasal dari riset kualitatif terkadang diuji secara empiris dan menjadi dasar bagi perancangan studi kuantitatif. Hasil penggabungan memungkinkan para pemasar untuk merancang berbagai strategi pemasaran yang lebih berarti dan lebih efisien yang bertujuan memperoleh laba maupun nirlaba. Kedunya juga membarikan dasar yang lebih kuat untuk keputusan kebijakan public.
PROSES RISET KONSUMEN
Langkah utama dalam proses riset konsumen meliputi:
- Menentukan
tujuan riset
- Mengumpulkan
dan mengevaluasi data sekunder
- Merancang
studi riset primer
- Mengumpulkan
data primer
- Menganalisis
data
- Mempersiapkan
laporan hasil riset
I. MENENTUKAN TUJUAN RISET
Langkah pertama dalam proses riset konsumen adalah
menentukan dengan teliti tujuan studi. Merupakan hal penting bagi manajer
pemasaran dan peneliti untuk menyepakati dari awal maksud dan tujuan studi
untuk menjamin agar rancangan riset itu tepat. Tujuan yang dipertimbangkan
secara teliti membantu menemukan jenis dan mutu informasi yang dibutuhkan.
II. MENGUMPULKAN DAN MENGEVALUASI DATA SEKUNDER
Informasi data sekunder adalah setiap data yang pada
awalnya dihasilkan untuk tujuan tertentu yang berbeda dengan tujuan riset
sekarang. Informasi ini meliputi hasil riset yang didasarkan pada penelitian
yang dilakukan begbagai organisasi luar, data yang dihasilkan di dalam untuk
studi sebelumnya, dan bahkan informasi pelanggan yang dikumpulkan oleh bagian
penjualan atau bagian kredit perusahaan.
III. MERANCANG STUDI RISET PRIMER
III. MERANCANG STUDI RISET PRIMER
Pendekatan untuk tiap-tiap jenis riset berbed dari
sudut metode pengumpulan data , rancangan sampel, dan macam alat pengumpulan
data yang digunakan, sehingga tiap-tiap pendekatan riset dibahas secara
terpisah.
Rancangan Penelitian Kuantitatif
Rancangan studi riset kuantitatif meliputi metode
pengumpulan data, rancangan sampel, dan pembuatan alat pengumpulan data
(misalnya kuesioner).
- Metode
Pengumpulan Data
Ada tiga cara pokok untuk mengumpulkan data:
- Penelitian
Observasi, merupakan metode
riset konsumen yang penting, untuk memperoleh pemahaman yang mendalam
mengenai hubungan antara orang dan produk dengan memperhatikan mereka
selama proses membeli dan menggunakan produk. Penelitian observasi juga
dipakai secara luas untuk memahami proses pembelian dan konsumsi.
- Eksperimentasi, Eksperimen terkontrol menjamin
bahwa setiap perbedaan hasil peubah tak bebas (dependent variable)
disebabkan oleh perlakuan yang berbeda terhadap variable yang sedang
dipelajari dan bukan oleh faktor-faktor luar.
- Survei, dapat dilakukan melalui beberapa
cara antara lain: (a) Survei wawancara perorangan, (b) Survei melalui
telepon, (c) Survei melalui pos.
- Instrument
Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data meliputi kuesioner,
daftar pertanyaan pandangan pribadi, skala sikap dan untuk data kualitatif,
pedoman diskusi. Instrumen pengumpulan data biasanya diuji terlebih dahulu dan
di “debugged” untuk menjamin validitas dan realibilitas suatu riset. Studi
dikatakan mempunyai validitas jika benar-benar mengumpulkan datayang tepat dan
dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan atau tujuan yang dinyatakan pada tahap
pertama dalam proses riset. Studi dikatakan mempunyai reliabilitas jika
pertanyaan sama, yang dinyatakan kepada sampel yang serupa, menghasilkan
kesimpulan yang sama.
Rancangan Penelitian Kualitatif
Rancangan Penelitian Kualitatif
Dalam memilih format riset yang tepat untuk studi
kualitatif, maka harus dipertimbangkan tujuan studi dan jenis data yang
diperlukan. Metode riset yang digunakan mungkin berbeda komposisinya, tetapi
semuanya mempunyai akar dari psikoanalitis dan aspek klinis ilmu psikologi, dan
menekankan pada tipe pertanyaan terbuka dan jawaban bebas.
- Metode
Pengumpulan Data
Pilihan teknik pengumpulan data untuk studi
kualitatif meliputi wawancara yang mendalam, kelompok fokus, teknik proyeksi,
dan analisi kiasan.
- Penentuan
Sampel
Sebuah komponen terpadu dalam rancangan riset adalah
rencana penentuan sampel. Jumlah sampel tergantung pada besarnya anggaran
maupun tingkat kepercayaan yang diinginkan pelaku pasar dari hasil risetnya.
Semakin banyak sampel, semakin besar kemungkinan jawaban akan mencerminkan
keseluruhan populasi yang sedang dipelajari. Jika semua hasil riset dapat
diproyeksikan ke keseluruhan populasi, maka harus dipilih sampel probabilitas.
Namun, jika dianggap sudah memadai (bersifat mewakili), maka sampel
nonprobabilitas dapat dipilih.
IV. PENGUMPULAN DATA PRIMER
IV. PENGUMPULAN DATA PRIMER
Studi kualitatif biasanya memerlukan para pakar ilmu
pengetahuan sosial yang sangat terlatih untuk mengumpulkan data. Studi
kuantitatif biasanya memerlukan staf lapangan yang dipekerjakan dan dilatih
langsung oleh peneliti dalam melakukan wawancara di lapangan. Semua kuesioner
yang sudah diisi di tinjau secara teratur ketika studi riset berlangsung untuk
memastikan bahwa jawaban yang tercatat jelas, lengkap, dan dapat dibaca.
V. ANALISIS DATA
Pada riset kualitatif, moderator atau pelaksana tes
biasanya menganalisis semua jawaban yang diterima. Pada riset kuantitatif ,
peneliti mengawasi analisis tersebut. Semua jawaban terbuka diubah menjadi kode
dan diukur (skor numeric), kemudian ditabulasikan dan dianalisis dengan
menggunakan program yang menghubungkan data menurut berbagai variable yang
dipilih dan mengelompokkan data menurut demografis yang dipilih.
VI. PERSIAPAN LAPORAN HASIL RISET
VI. PERSIAPAN LAPORAN HASIL RISET
Pada riset kualitatif maupun kuantitatif, laporan
riset memuat juga kesimpulan singkat mengenai hasil-hasil riset. Isi laporan
memuat uraian lengkap mengenai metodologi yang digunakan, untuk riset
kuantitatif juga memuat berbagai table dan grafik untuk mendukung hasil
risetnya.
MENYELENGGARAKAN STUDI RISET
Dalam merancang studi riset, para peneliti
menyesuaikan proses riset dengan kebutuhan khusus dari penelitian.
Daftar Pustaka:
Schiffman, L.G., & Kanuk, L.L. 2007. Consumer
Behaviour, 9th ed. New Jersey, Pearson Prentice Hall.
No comments:
Post a Comment